Part 10

15K 719 40
                                    


"Masih lama gak sih?!" Ucap kesal Nathan.

"Namanya juga cewe ya maklumin lah!"

"5 menit." Ucap Nathan dingin.

"Hmm." Jawab kiara dengan deheman.

Saat dirasa semua sudah siap, Nathan pun melajukan mobilnya untuk pergi menemui bundanya. Sepanjang jalan hanya kesunyian tanpa ada suara satu sama lain untuk mencairkan suasana.

Kiara dengan mood yang berantakan karna ulah Nathan yang memberikan waktu sangat singkat dan di lain sisi Nathan memang dengan sikap dinginnya dan bicara hanya seperlunya.

Suara handphone pun membuyarkan lamunan kiara dan sesegera mungkin mencari keberadaan handphonenya. Dan dilayar hpnya menampilkan notif whattsApp dari Brian.

WhattsApp

Brian
Gue tadi liat lo pas di lampu merah
Itu disamping lo Nathan kan ra?

Kiara
Hah??
Lo salah liat kali
Itu sodara gue bukan Nathan mungkin agak mirip kali haha

Brian
Oh gue kira Nathan ra

Kiara
Haha bukan lah

Brian
Oke deh
(Read)

Dengan muka gugup kiara takut rahasia yang ia tutupi malah terbongkar karna satu mobil dengan Nathan saat ini. Takut mengulangi kesalahan yang kedua kalinya kiara secepat mungkin mencari masker yang berada di tasnya saat ini.

Tatapan Nathan yang kebingungan dengan tingkah laku Kiara mengundang tanda tanya dan ingin menanyakan kenapa Kiara tiba-tiba memakai masker.

"Lo kenapa?" Tanya Nathan bingung.

"Flu.. udah lo nyetir aja gausah ngurusin gue." Jawab Kiara malas.

Tanpa menanyakan hal lain Nathan pun memfokuskan pandangannya ke depan agar cepat sampai kerumah orang tuanya. Dengan perjalanan menempuh waktu setengah jam mereka pun sampai ditempat tujuan.

Ketika turun dari mobil, mereka pun di sambut sang bunda dengan pelukan membuat kiara tersentak kaget dengan perlakuan bundanya.

"Akhirnya menantu bunda dateng juga, bunda kangen banget sama kiara." Ucap bunda tifany sambil memeluk Kiara erat.

"Hehe bunda apa kabar?"

"Sehat sayang ayo masuk dulu pasti kalian capek jadi istirahat dulu ya nanti ngobrol lagi."

"Iya bunda." Jawab Kiara

Dan kiara baru sadar kalau ia saat ini berada dirumah orang tua Nathan jadi otomatis ia dan Nathan mau tidak mau satu kamar untuk istirahat.

Saat kiara kebingungan di dalam kamar Nathan kini pintu kamarnya terbuka dan membuat Kiara tersentak kaget saat Nathan memasuki kamarnya. Meskipun Nathan menampilkan muka dinginnya ia pun juga bingung bagaimana ia akan tidur sedangkan Kiara juga ada di dalam kamarnya.

"Gue mau tidur!" Ucap kiara cepat.

"Gue juga." Jawab santai Nathan

"Buat kesepakatan aja."

"Caranya." Tanya Nathan dengan tatapan tajam.

"Taruh bantal dan guling di tengah biar lo gak melewati batas!"

"Gak salah? Bukannya lo yg melewati batas nanti?"

"Gue ngantuk debatnya di lanjut nanti kalo udh bangun!"

"Hmm." Jawab Nathan deheman.

***

Kiara menggeliat saat dirasa tidurnya terasa nyaman dan ia pun hendak bangun tetapi ada hal aneh yang ia rasakan. Yang awalnya tidur dengan damai tetapi saat ini tangannya tidak bisa terkontrol telah melewati batas yang ia buat dari awal.

Dengan muka dinginnya Nathan masih menatap kiara yang telah menghimpitnya dengan tangan Kiara dan membuat Nathan susah untuk bergerak. Mata Kiara terbelalak kaget saat tangannya menindih badan Nathan.

"Nyenyak?" Ucap Nathan dingin.

"S-sumpah gue gak sadar sampai melewati batas." Jawab Kiara gelagapan.

"Kalo sadar ya lo gak tidur!"

"Dih ya maaf kali." Ucap Kiara dengan malas

Kiara pun dengan cepat turun dari kasur dan cepat-cepat keluar dari kamar Nathan. Saat ingin menuruni tangga ia di kagetkan dengan suara sang bunda yang berada di bawah.

"Udah bangun sayang?" Tanya bunda tersenyum.

"E-eh iya bunda."

"Sini ayo makan ajak suami kamu juga."

"Ah apa? E-eh iya bunda."

Dengan malas kiara pun balik dan jalan kearah kamar Nathan untuk mengajaknya turun untuk makan malam "disuruh bunda turun buat makan malam bareng."

"Hmm." Jawab Nathan

Saat menyantap makanan yang ada di depannya kini bundanya pun membuka obrolan agar tidak terasa sunyi. Dengan muka bahagianya, tifany menanyakan bagaimana sikap Nathan kepada Kiara.

Dengan senyum terpaksanya ia pun berbohong dengan jawaban yang ia berikan kepada bundanya agar tidak menjadi masalah yang berkepanjangan nantinya padahal di dalam hatinya ia sangat lelah menghadapi sikap Nathan.

***

Ketika sudah sampai di depan rumahnya saat ini Kiara pun tanpa mengatakan apapun kepada Nathan, ia pun berjalan dengan cepat menaiki anak tangga untuk memasuki kamarnya dan membersikan badannya yang sudah lengket sedari tadi.

30 menit berlalu kiara pun selesai dengan per-Skincareannya dan ingin merebahkan badannya di atas kasurnya. Kiara saat ini dibuat bingung dengan semua perilaku Brian kepada ia yang semakin perhatian.

Saat di perjalanan pulang sedari tadi Kiara dibuat bingung dengan semua chat dari Brian. Bagi Kiara, Brian adalah cowok yang baik perhatian dan bisa membuat mood kiara yang awalnya jelek menjadi bagus lagi berkat Brian.

Tetapi kiara sadar dia hanya bisa menjadikan Brian tidak lebih dari teman. Karna kini statusnya sudah berubah dan membuat ia tidak bisa berjalan lebih lagi melewati batas sebagai teman.

"Maaf." Ucap kiara dalam hati.

***



Jangan lupa vote ya gaiss 💋
Kritik dan saran selalu saya terima :)
Jaga kesehatan kalian

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang