Dari kejadian semalam yang membuat trauma Kiara kembali lagi, Nathan yang masih di dekat Kiara untuk menenangkannya agar tidak kembali lagi memory yang membuatnya trauma.Saat Kiara sudah mulai tenang dan semua ruangan kembali terang, kini ia menatap Nathan dengan tatapan heran pasalnya, Nathan menatap Kiara tanpa henti seperti memiliki banyak pertanyaan untuk di tanyakan kepadanya. dan saat ini keberadaanya di samping Kiara yang enggan untuk bergeser sedikit pun membuat Kiara merasa canggung.
"Kenapa liat gue? Iya, gue punya trauma jdi gausah tanya lagi." Ucap Kiara menjelaskan.
Nathan yang masih diam tanpa mengeluarkan pertanyaannya kepada Kiara, membuat Kiara semakin heran dengan sikap Nathan yang diam membisu dan hanya menatap Kiara tanpa henti.
"Gausah natap gue kayak gtu! mending lo keluar dari sini, gue mau istirahat!" Usir Kiara kepada Nathan.
"Gue tungguin lo disini sampe lo udh tidur." Jelas Nathan menatap Kiara.
"Dih, gausah makasih! Entar lo ngapa-ngapain gue pas gue udah tidur!" Tolak Kiara dengan melotot kepada Nathan.
"Yaudah kalo ada apa-apa panggil gue."
"Iya!"
***
Keesokan harinya, Nathan yang sudah siap dengan segaramnya, ia pun turun dan berjalan ke arah meja makan yang sudah siap untuk sarapan. Nathan yang heran karna keberadaan Kiara tidak ada di meja makan membuatnya heran, karna biasanya dia yang lebih dulu bangun untuk sarapan tetapi kali ini Nathan tidak menemukannya di meja makan.
"Bu, liat Kiara? Apa sudah bangun?" Tanya Nathan kepada Bu Inem.
"Pagi-pagi sekali non Kiara udah bangun dan cuma sarapan roti den." Jelas Bu Inem.
"Sekarang dia dimana Bu?" Tanya Nathan sambil mengunyah makanan di mulutnya."
"Habis sarapan tadi non Kiara langsung balik ke kamarnya den."
Nathan yang heran dan mengkerutkan dahinya, ia pun langsung beranjak dari duduknya dan menuju ke kamar Kiara dengan membawa segelas susu di tangannya.
Tok..tok..tok
Kiara yang sibuk dengan mencari-cari baju untuk di masukkan kedalam tas, seketika ia kaget dengan suara ketokan dari luar kamarnya.
"Nih diminum." Ucap Nathan sambil menatap ke arah tas penuh dengan baju.
"Gue mau ke rumah mama sekalian nginep, lagian nanti temen-temen gue mau main kerumah." Jelas Kiara sambil mengambil susu yang disodorkan Nathan.
"Yaudah ayo bareng gue sekalian." Ucap Nathan dengan memahami kondisi Kiara yang terjadi kemarin.
"Beneran? Dibolehin?" Tanya kiara yang masih heran dengan jawaban Nathan.
"Iya boleh, sini tasnya gue masukin ke mobil dan lo siap-siap."
"I-iya s-sebentar."
Nathan pergi dari kamar Kiara sambil membawa tas ditangannya untuk menaruh dimobilnya. "Oh iya Bu, Saya dan Kiara mau nginep dirumah mama dua hari, jadi selama dua hari Bu Inem masak buat Ibu Inem aja ya."
Jelas Nathan dan pergi menuju mobilnya."Iya den."
***
Diperjalan menuju rumah Kiara, Nathan yang menunjukkan perubahan sikapnya kepada Kiara membuat Kiara heran dan bingung dengan sikap Nathan kepadanya. Pasalnya, Kiara tidak tahu dengan sikap Nathan berubah lebih lembut kepada Kiara.
"Lo kenapa akhir-akhir ini berubah jadi baik ke gue?" Tanya Kiaran heran.
"Kan lo istri gue."
"Gausah pake istri segala! Gue jijik dengernya, kita masih sekolah." Ucap Kiara menatap kesegala arah karna malu dengan ucapan Nathan.
"Iya deh iya." Jawab Nathan senang dengan reaksi Kiara gelagapan.
Saat sudah sampai di depan rumah mamanya, Kiara pun turun dari mobil dan membuka bagasi untuk mengambil tas yang berisi baju-bajunya.
"Ini tas siapa?" Tanya Kiara heran.
"Tas gue." Jawab Nathan menatap Kiara.
"Mau kemana lo?"
"Kesini lah, emg mau kemana? Kan gue nginep juga ntr." Jelas Nathan dan berjalan masuk kerumah.
"Dih kenapa gak ijin ke gue?!!!" Teriak Kiara.
"Udah, tadi ke mama."
"Eh kalian udah sampai, ayo masuk." Ucap sang Mama.
"Iya Ma, Nathan langsung pamit berangkat sekolah dulu ya Ma."
"Udah sarapan?"
"Udah tadi." Pamit Nathan kepada Mertuanya.
Diambang pintu, Kiara yang kesusahan membawa tasnya dan menatap Nathan malas, ia pun beranjak dari tempatnya menuju kamar.
"Gak pamit sama suami?" Goda Nathan kepada Kiara.
"Ogah!" Singkat Kiara dan pergi meninggalkan Nathan.
Nathan yang ketawa dengan reaksi Kiara, membuatnya semakin jail untuk menggoda Kiara.
***
"Tumben lo berangkat jam segini?" Tanya Erlang kepada Nathan.
"Macet."
"Eh lo ntr free gak? Kuy main kerumah Dion." Ajak Erlang.
"Boleh."
"Tunben lo mau?" Tanya Dion heran.
"Dirumah ada cara keluarga jdi gue males." Jelas Nathan kepada Erlang dan Dion.
Berbeda halnya dengan Kiara, ia di sibukkan dengan merapikan kamarnya. Karna tangan yang satunya masih sakit, ia pun sedikit kesusahan merapikan bajunya dan baju Nathan.
Ingatan yang membuatnya heran dengan Nathan pun terulang kembali, Kiara yang kaget dengan reaksi Nathan ketika memeluknya ada sedikit ingatan yang terlupakan saat masih kecil.
"Dia siapa? Kenapa seperti gak asing bagi gue?" Batin kiara.
Tok..tok..tok
Lamunannya buyar ketika suara ketokan pintu dari luar dan menampilkan Mamanya di ambang pintu untuk menanyakan kapan teman-temannya akan datang kerumah.
"Teman-teman kamu kesini jam berapa?" Tanya sang Mama kepada Kiara.
"Jam tiga nanti Mah."
"Oh yaudah." Pamit Mama dan menutup pintu.
Nathan calling...
Nathan
Gue tau temen lo kerumah, jdi gue kerumah Dion pulang sekolah.Kiara
OkeNathan
Ra?Kiara
Apa?!Nathan
Lo gak inget gue?Kiara
Inget! Lo kan NATHAN SEAN GEOVANO cowok yang sifatnya kek bunglon!Nathan
YaudahTanpa banyak omong, Kiara pun mematikan telfon dan melanjutkan aktifitasnya dengan merapikan baju kedalam almari.
***
Jangan lupa vote dan coment!❤️
Maaf masih banyak kesalahan dalam penulisan 🙏🏻
Jangan lupa jaga kesehatan💋
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Teen Fiction"Ngapain harus pindah sekolah sih mah..pah?!" Ucap kiara sambil memohon agar tetap tinggal dirumah lamanya. "Karna papa dipindah tugaskan di jakarta ara sayang" jawab papa kiara sambil kasih pengertian. "Udh beres semua kan? Ayo kita berangkat ke b...