Cemburu|| Chapter. 37

37 3 0
                                    

Happy Reading kamu!

***

"Ekhem, dari tadi aku cariin ternyata kamu disini Vie. Udah main basketnya?" suara berat Ari mengalihkan fokus Vierra, laki-laki itu, dan ketiga temannya.

"Hah, apaan tadi lo bilang? Aku-kamu? Gue ga salah denger nih?" tanya Melink sambil menatap Vierra dan Ari secara bergantian

"Mel, maklum lah namanya juga orang pacaran." sahut Cantika sambil mengibaskan rambutnya yang cantik itu.

"Ya, gue pikir si Ari kulkas itu bukan tipikal cowo yang mau ngomong aku-kamu kalo pacaran. Lagian dia kan vibes nya serem gitu." sahut Melink lalu beranjak duduk di sebelah Jasmine yang memilih memperhatikan Vierra dan Ari.

"Eh? Kenapa?" tanya Vierra kaku yang tidak dijawab Ari.

Laki-laki yang sedari tadi berdiri di samping Vierra menatap Ari dengan senyumnya. "Woi bro, lo Ari kan? Yang kemaren menang olimpiade cerdas cermat bareng Vierra. Keren lo ah, kenalan sama gue dong sini." ucap laki-laki itu sok akrab sambil menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Ari.

Ari balas menyodorkan tangannya, sehingga mereka berdua salaman. "Ari, XI IPA 2." ucap Ari cuek tanpa senyum dan masih dengan tatapan matanya yang tajam. Membuat Vierra bergidik ngeri.

Tapi entah kenapa, pria di hadapannya ini malah tetap tersenyum memamerkan giginya dan mengenalkan dirinya kepada Ari. "Gue Raka, 11 IPA 5. Pemenang turnamen basket bulan lalu, sekalian kapten basket di sekolah ini. Salam kenal braderr." katanya sambil menepuk bahu Ari, lagi-lagi sok akrab.

"Gue tadi gatel aja liat Vierra mau masukin bola ke ring tapi kaga bisa-bisa, jadi sebagai kapten basket ya ga ada salahnya dong gua ngajarin dia sedikit skill gua?" kata Raka membuka percakapan.

"Btw, lo mau ada urusan sama Vierra ya? Gih sana cabut, ntar lagi bel. Takut urusan lo ga sempat kelar." kata Raka lagi yang mulai peka akan tujuan Ari ke lapangan adalah untuk menemui Vierra.

Tanpa kata, Ari menarik tangan Vierra menjauh dari lapangan. Vierra yang kaget pun tersenyum singkat melihat Raka dengan perasaan bersalahnya karena sikap cueknya Ari.

"Bye Raka, makasih ya udah ngajarin gue sedikit."

"Sama-sama, lain kali kalo mau jago basket bilang ke gue aja, gue siap ngajarin lo kapan aja."

"Hahaha, oke deh sip." kata Vierra sambil tertawa membuat Ari mendengus.

"Yauda gua sama Ari cabut dulu ya." pamit Vierra yang diangguki oleh Raka.

Setelahnya Vierra dan Ari pergi meninggalkan lapangan.

"Woy ayo balik ke kelas, itu Vierra udah di seret sama si Ari." kata Jasmine pada kedua temannya yang sedang asik menstalker salah satu akun cowok ganteng. Dasar perempuan mata keranjang!

***

Di sinilah Ari dan Vierra berada, di meja kantin yang sudah mulai sepi karna bel masuk tersisa 13 menit lagi. Vierra tidak memesan makanan, ia hanya membeli 1 gelas jus Alpukat. Berbeda dengan Ari yang sudah menyantap 1 mangkuk soto dan 1 gelas es teh. Laper katanya.

"Kenapa temuin aku tiba-tiba?" tanya Vierra yang tentu masih heran. Pertanyaan itu tidak di jawab Ari, kini pria dingin itu hanya menatap Vierra dengan matanya yang tajam.

Love is a Dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang