Update nya cepat ya?
Haha, gak tau kenapa aku lagi senang aja, mood ku lagi baik.Oke deh langsung aja.
Happy Reading❇️
__________
Sebuah kata takkan cukup untuk mengungkapkan betapa seseorang bisa merasakan rindu yang begitu dalam.
____Vera Jovanka____
Suasana di ruang tamu kediaman keluarga Jovanka sangat hangat. Kecuali bagi Vierra, gadis itu begitu merasa terasingkan sekarang.
"Alvan udah semester akhir, tahun depan Alvan wisuda Mamah doain ya, semoga Alvan lulus." seru Alvan sangat bersemangat.
"Amiin, udah malam ini, waktunya istirahat besok Mamah harus cariin sekolah untuk Vera ngelanjutin pelajarannya yang sempat ketunda."
"Ngapain nyari sih Mah? Kan Vera bisa tuh satu sekolah sama Vierra, mereka tuh kembar, gak baik kalau pisah lama-lama. Ya gak Vie" pertanyaan Alvan hanya dijawab dengan anggukan dari Vierra.
"Yah, Mamah sih terserah Vera aja, dia mau dimana."
"Kalo dari Vera sendiri sih dimana aja gak masalah sih ya, yang penting cogannya banyak." Vera memasang cengirannya.
"Yeuh, si kampret masih aja lo genit. Udah sana tidur lo, kebetulan maaf banget nih ya, kamarnya Vera sama Mamah belum sempat dibersihin, jadi untuk malam ini, Mamah tidur dia kamar Alvan, biar Alvan tidur di sofa, dan untuk si ganjen yang satu ini," sambil menunjuk ke arah Vera, yang di balas tatapan maut cewek itu. "Lo tidur di kamar Vierra dulu."
"Gak, gue tidur di kamar lo aja sama Mamah."
"Terserah lo, asal lo tau aja ya, tempat tidur gue itu cuma ukuran untuk satu orang, sedangkan tempat tidur di kamar Vierra itu ukurang king size cukup buat lo nyaman, tapi terserah lo si."
"Ih, yaudah deh iya, Vera tidur dikamar Vierra." putus Vera. Yang tentu saja berhasil membuat Vierra tersenyum. "Vie, tolong bawain koper gue ya, gue capek, selamat tidur semua." setelah mengatakan itu, Vera masuk ke kamar Vierra disusul oleh gadis itu.
¤¤¤
"Whaat Vera udah pulang dari Zwithzerland? Ihh kok tuh anak gak bilang ke gue sih?" seru Gio sangat bersemangat, tidak menyangka teman satu TK nya sudah pulang dari tempat perantauannya. "Pokoknya entar pulang sekolah lo harus ajak gue ke rumah lo, gue mau melepas rindu sama si centil." maksdu Gio si centil adalah Vera.
"Gak usah, kayaknya besok juga Vera udah mulai sekolah disini, nanti dia kesini kok buat daftar sekolah, jam istirahat kita ketemu dia."
"Yang bener lo? Asiiik,"
¤¤¤
"EH CENTILL!" seru Gio bersemangat.
"Hah? Lo manggil gue?" tanya Vera bingung. "Eh Vie, ini temen lo? Siapa ya? Kok kayaknya dia kenal gue, tapi gue.."
"Alah gaya amat lo, ini gue Gio temen TK lo dulu, masih inget gak lo? Yang dulu sering ngumpetin sepatu lo itu?" kata Gio memperkenalkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is a Dream [END]
Teen FictionSUDAH END, PROSES REVISI. --- Rasa bersalah, penyesalan dan kehilangan. Ketiga hal itu tidak pernah absen menghantui kehidupan seorang Vierra Jovanka "Pergi dari rumah ini, anak pembawa sial" Vierra takut sepi, Vierra takut gelap. Namun kenapa oran...