Vierra terbangun dari tidurnya, lalu memilih mandi. Setelah mandi, Vierra beranjak ke ruang tengah untuk menonton siaran yang ia suka di televisi.
Ting.. Nong.. Tok.. Tok.. Tok..
Bel rumah Vierra berbunyi, tanpa berpikir panjang Vierra segera menuju pintu dan membukaknya.
"Hah?.. Ar.. Ari?? " Vierra terkejut dengan kedatangan si pria beku itu. "Lo mau apa kesini?" tanya Vierra, "terus lo tau rumah gue darimana?" mata Vierra memicing curiga "Ohh, atau jangan-jangan lo nge stalk gue ya di sosmed, cari-cari informasi tentang gue kan? Ngaku lo!" pancing Vierra.
"Hmm."
"WHAAAT!! lo beneran stalking gue?, buat apa? Emangnya lo suka sama gue? Soalnya setau gue kalo orang yang suka nge stalk itu tandanya dia suka. Berarti lo suka kan sama gue??"
Oh semesta Vierra adalah jenis perempuan dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi.
"Gak usah geer."
"Lah kok geer tadi kan pas gue tanya lo nge stalk gue lo bilang 'iya' berarti bener dong."
"Kapan gue bilang iya?" tanya Ari.
"Tadi kan pas.." ucapan Vierra dipotong oleh Ari. "Gue cuma bilang 'Hmm' bukan 'iya'."
"Emang arti Hmm itu apa?" tanya Vierra yang hanya dibalas kedikkan bahu dari Ari.
"Dih songong ditanya malah gak dijawab."
"Ambilin gue minum." titah Ari.
"Ck. Iya lu masuk dulu tuh duduk disitu, gue ambil minum dulu."
Gadis cantik yang sedang kesal itu pun pergi ke dapur hendak membawakan minum untuk sang tamu menyebalkan yang mampir kerumahnya.
"Nih minum lo, rumah gue gak ada makanan, jadi kalo mau cemilan ambil aja di kulkas." ujar Vierra dengan wajah cemberut lalu kembali memainkan gitarnya, mengacuhkan Ari yang duduk dihadapannya.
Petikan suara gitar menggema di rumah sederhana tersebut, Vierra mulai bernyanyi mengikuti alunan gitar yang dimainkan nya.
I close my eyes and I can see
The world that's waiting up for me
That I call my own
Through the dark, through the door
Through where no one's been before
But it feels like homeThey can say, they can say it all sounds crazy
They can say, they can say I've lost my mind
I don't care, I don't care, so call me crazy
We can live in a world that we designSuara merdu milik Vierra menarik perhatian laki-laki dihadapannya. Ari memandangi setiap inci wajah Vierra saat bernyanyi, namun Vierra tidak menyadari itu.
Cause every night I lie in bed
The brightest colors fill my head
A million dreams are keeping me awake
I think of what the world could be
A vision of the one I see
A million dreams is all it's gonna take
A million dreams for the world we're gonna makeThere's a house we can build
Every room inside is filled
With things from far away
The special things I compile
Each one there to make you smile
On a rainy day

KAMU SEDANG MEMBACA
Love is a Dream [END]
Fiksi RemajaSUDAH END, PROSES REVISI. --- Rasa bersalah, penyesalan dan kehilangan. Ketiga hal itu tidak pernah absen menghantui kehidupan seorang Vierra Jovanka "Pergi dari rumah ini, anak pembawa sial" Vierra takut sepi, Vierra takut gelap. Namun kenapa oran...