Chapter 08

4K 220 13
                                    

Ternyata benar..
Semakin kita ingin berubah, menjadi yg lebih baik. Semakin hebat ujian yg Allah kasih.
Bukan sebab Allah tak sayang, tapi Allah ingin kita lebih hebat setelah diuji.

Happy reading...


Hari yg ditunggu akhirnya tiba, sudah tiga Minggu saja saat nazra dilamar oleh Zaid, tapi tidak dengan nazra. Ini adalah hari buruk nya menikah seorang pak ustadz atau pak Zaid dingin yg bukan tipe nazra sejak bertemu kembali, tapi tetap saja setiap nazra bertemu dengan Zaid jantung nya selalu tidak aman.

Nazra duduk didepan meja rias nya melamun, menatap dirinya lekat yg sudah selesai di rias oleh dua orang wanita beberapa menit yg lalu.

Cantik..

Itu lah yg ada dipikiran nazra menatap dirinya dengan pakaian baju pengantin berwarna gold yg di penuhi dengan hiasan mutiara kecil dan jangan lupa kan hijab yg ujung nya di lilit di leher nazra, dan di hiasi dengan selendang yg di hiasi bordiran bunga dan sedikit mutiara melekat diatas kepala nazra yg tergerai panjang sampai pinggul nazra.

Itu lah yg ada dipikiran nazra menatap dirinya dengan pakaian baju pengantin berwarna gold yg di penuhi dengan hiasan mutiara kecil dan jangan lupa kan hijab yg ujung nya di lilit di leher nazra, dan di hiasi dengan selendang yg di hiasi bordiran ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Pakaian nazra)

"Ma sya Allah nazra, kamu sangat cantik" ucap Mila menghampiri nazra yg masih setia duduk didepan meja riasnya.

"Sini..." tarik Mila pelan membawa nazra duduk di atas tempat tidur dan menatap nazra lekat.

"Zaid dan keluarga yg lain udah datang, sebentar lagi acara nya dimulai. Mbak nggak nyangka perkataan kamu dulu akhirnya terkabul" ucap Mila dengan senyuman lebar nya mengelus punggung tangan nazra dengan ibu jari nya.

"Itu hanya permintaan anak kecil yg tidak tahu apa pun mbak" balas nazra datar memalingkan wajahnya dari tatapan Mila

"Nazra, percaya sama mbak. Mbak yakin Zaid adalah suami yg akan enggan untuk kamu lepaskan nantinya. Mbak sangat kenal bagaimana sifat Zaid." Potong Mila menarik dagu nazra perlahan membuat nazra dan Mila saling menatap.

"Zaid memang dingin dan hemat bicara, itu hanya pada wanita yg baru ia kenal atau pun yang bukan mahram nya. Tapi liat lah saat Zaid bersama mbak dia beda bukan. sudah pasti Zaid akan seperti itu pada mu nazra karena sebentar lagi kamu akan menjadi istri Sah nya."

Nazra hanya diam mendengarkan perkataan Mila panjang itu.

Pandangan nazra dan Mila teralihkan oleh pintu kamar nazra yg terbuka menampakkan mama nazra Zaskya, Zaskya dengan senyuman manis menghampiri nazra dan Mila.

"Mila, nazra. Ayok turun acara nya akan di mulai" anjak Zaskya menuntut nazra berjalan sebelah kiri dan Mila di sebelah kanan.

"Nazra bisa jalan sendiri mah" tolak nazra melepaskan tangan nya dari mama dan mbak nya.

Ya Umma Awlaadii 'NaZa' || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang