Chapter 21

3.6K 186 9
                                    

Assalamu'alaikum 🤗

Maaf kalau ada kesalahan tentang agama yg ada di cerita aku, dari chapter pertama sampai end.

Karena aku bukan anak pondok yg masih kurang pengetahuan tentang Agama, jadi kalau ada salahnya tolong komentar ya, nantik aku rubah Dengan kata-kata yg benar.

Syukron
Assalamu'alaikum.

Happy reading...


"Assalamu'alaikum umi"

"Wa'alaikumssalam, nazra. sayang ayok masuk kenapa kamu hanya berdiri disana" sambut Aisyah tersenyum menarik tangan nazra yg sedang berdiri dengan canggung didepan pintu.

"Umi, maaf kemarin nazra nggak sempat kesini nyapa umi"

"Nggak pa-pa kok sayang, umi tau kamu sibuk belajar. Apa lagi kemarin hari pertama kamu sekolah bukan"

"Iya umi, makasih umi" nazra tersenyum dan memeluk Aisyah.

"Iya sayang. Eoh ia mau bantu umi nggak??"

"Mau bantu apa umi??" tanya nazra mengerutkan keningnya menatap umi Aisyah lekat.

"Umi mau masak makan siang, sebentar lagi Abi sama suami kamu pulang" jawab Aisyah mengusap kepala nazra yg tertutup hijab.

"Eoh, Ayuk umi kita masak sekarang" desak nazra menarik tangan Aisyah menuju dapur dhalam.

Selama nazra dan umi Aisyah memasak di dapur, berbagai cerita waktu dulu semasa nazra, Aiza, Zaid, dan Azmi kecil. Di ceritakan lagi oleh Aisyah kepada nazra kadang membuat nazra tersenyum, tertawa dan juga malu karena umi Aisyah yg masih mengingat sikap polos dan plus manjanya bersama Azmi waktu ia kecil. Dan nazra selalu bertengkar dengan Zaid setiap ia bertemu.

"Umi.... Udah... Nazra malu umi" rengek nazra dengan pipi yg sudah sangat memerah saat umi Aisyah berbicara kan dirinya walau Hanya mereka berdua yg mendengar.

"Kamu itu lucu banget sayang, umi sangka sifat mu itu udah berubah. Eeh tau nya masih tetap sama ternyata" ujar umi Aisyah terkekeh.

"Umi...."

"Iya iya sayang, umi diam" jawab umi Aisyah tersenyum.

Beberapa menit pun berlalu, berbagai jenis masakan yg nazra buat dengan umi Aisyah akhirnya selesai.

"Uhh akhirnya selesai juga." Lega umi Aisyah mengelap tangannya yg basah dengan kain kering.

"Iya umi, makasih ya umi udah ajarin nazra masak" ucap nazra canggung.

"Itu udah kewajiban umi, ajarin menantu umi masak kesukaan suaminya kan"

Nazra hanya tersenyum menanggapi perkataan Aisyah.

"Astaghfirullah, umi sampai lupa." Ucap umi Aisyah sedikit panik membuat nazra ikutan panik.

"Kenapa umi??"

"Umi lupa kalau jam segini umi harus ngawasin dapur santriwati, umi pamit dulu ya sayang. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumssalam" nazra menatap punggung Aisyah yg mulai menjauh keluar dari dhalam.

"Hmm, nazra mau ngapain lagi ya??" gumam nazra berpikir.

Nazra menatap sekeliling dapur dan tatapan nya berhenti pada wastafel yg sedikit penuh piring kotor, habis nazra dan umi Aisyah memasak tadi.

Ya Umma Awlaadii 'NaZa' || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang