Chapter 47

2.7K 108 7
                                    

Happy reading...

Sekarang hari sudah memasuki pukul sepuluh malam, tapi sang suami yg sejak tadi sore ia tunggu belum saja kembali. Biasanya jam seperti ini nazra sudah tertidur pulas dalam pelukan hangat Zaid dengan kecupan-kecupan rutinitas di kepala nya. Ini sudah kesekian kalinya nazra menguap, ia berdiri menuju sofa dikamar nya menatap ponselnya tergeletak disana yg sebelumnya nazra lempar saat ingin mandi.

"Aa mana sih, kok lama banget pulang nya udah ngantuk juga nih nazra. Malah belum pulang-pulang jam segini." Gerutu nazra kesal menekan layar handphone nya kasar mencari kontak sesosok pria yg ia tunggu sedari tadi jangan lupa kan bibir nazra yg sudah maju cemberut.

'Penambah dosaku'

Itu lah yg sekarang tertera di layar handphone nazra menghubungi Zaid sang suami yg belum juga pulang, nazra dulu nya yg memberi nama kontak Zaid begitu hanya iseng. Tapi setelah ia pikir lama kelamaan memang sang suami nya itu selalu sering menambah dosa atau yg paling benar nya menambah ia pahala dengan ajaran baik nya dan juga ajaran sesaat Zaid walaupun mereka melakukan dapat pahala.

Nazra menunggu sedikit lama panggilan itu yg di angkat oleh orang diseberang ponsel itu.

.
.
.
Disisi lain Zaid yg sebelumnya fokus dengan menyetir seketika teralihkan dengan hp nya yg bergetar di dasbor mobil menampilkan nama yg tertera membuat senyum nya lebar tergambar di wajah tampan nya.

'ya Umma Awlaadii'

"Assalamualaikum" salam Zaid sedikit menepikan mobil nya melaju kan perlahan sebelum mengangkat panggilan itu.

"Aa dimana??" Zaid menggeleng sekaligus tertawa pelan mendengar balasan diseberang dengan suara serak nya itu, aahhh Zaid jadi sangat merindukan sang istri yg ia tinggal kan beberapa jam sedari pagi.

"Jawab salam aa dulu ayang"

"Maaf.. nazra lupa ngantuk juga aa, assalamualaikum" balas nazra malah mengucapkan salam kembali bukan membalas salam sang suami, Zaid sudah menebak sang istri sudah sangat-sangat mengantuk.

Biasa nya nazra akan lemot dan ngelantur kemana-mana saat ia sudah memiliki nyawa 5 watt atau yg bisa disebut sudah terlalu mengantuk ia akan seperti itu dan merengek tidak jelas sebab matanya belum juga ia tutup seperti sekarang ini.

"Waalaikumsalam, ngantuk benget yah ayang. Udah tidur aja ya nggak usah tunggu aa, aa masih di jalan sayang lima belas menit sampai kerumah." Ucap Zaid lembut tersenyum saat ia kembali mendengar luapan nazra di seberang.

Nazra yg mendengar itu menjatuhkan badannya di sofa yg ada di sebelah kaki nya itu, menyandarkan kepalanya di lengan sofa. Merengek pada Zaid dengan Manja nya tanpa nazra sadari.

"Aa nazra mau Video call, biar nazra bisa tidur liat mungka aa" manja nazra sesekali matanya tertutup dan kembali ia bukak paksa.

"Angkat sayang kata nya mau Video" ucap Zaid yg langsung mengalihkan panggilan telefon mereka yg nazra mau agar sang istri bisa tidur setelah melihat wajah nya, Zaid yg mengingat lagi perkataan sang istri menggeleng gemas ada saja tingkah laku baru sang istri kecil nya ini.

"Sayang pindah kasur, nanti punggung kamu sakit tidur seperti itu nazra" ujar Zaid yg tidak suka melihat nazra yg tidur di sofa dengan duduk seperti itu dan juga ia yakin saat bangun nazra merasakan sakit pada leher nya sebab terlalu lama dengan posisi seperti itu nanti.

" Naz..Ra udara ngantuk" ucap nazra sedikit gumam an syukur saja Zaid masih sedikit terdengar suara nazra.

Zaid menarik nafas dalam meletakkan ponsel itu di kursi penumpang disebelah nya saat tidak ada pergerakan pada sang istri nya yg masih menampilkan wajah nazra di layar ponsel, zaid langsung melaju kan dengan menambah kecepatan mobil nya agar cepat sampai kerumah.

Ya Umma Awlaadii 'NaZa' || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang