Chapter 49

2.9K 114 17
                                    


Happy reading...





"Istri Lo jadi datang kesini Zai??"

"Jadi" balas Zaid menatap jam dipergelangan tangan dan ia menatap teman satu kuliah nya dulu dengan menaikkan satu alisnya heran.

"Kapan??" Tanya teman Zaid lagi

"Kenapa kamu tanya istri saya??" Lanjut Zaid menatap teman nya yg berduduk di sebrang kursi meja kerja nya.

"Yaa gue sih cuman nanya, juga penasaran kek mana wajah istri Lo bisa menerima suami yg dingin kulkas ke lo" ucap teman Zaid dengan enteng nya mengangkat kedua bahu nya cuek saat mendapatkan tatapan tajam Zaid pada nya. Tapi ia tidak perduli sebab ia lumayan dekat dengan Zaid saat semasa kuliah dulu. Dan ia sudah tau seperti mana Zaid.

Mendengar itu tampa menangapi perkataan teman nya zaid beranjak pergi menuju keluar dari ruangan nya.

"Mau kemana??"

"Jemput istri saya didepan" balas Zaid selepas itu hanya terdengar suara bunyi tutupan pintu yg lumayan keras.

Taman Zaid yg mendapat perlakuan seperti itu terdiam dengan mulut terbuka lebar, ia sangat salut zaid syahrenda Al-fatih  masih sama dingin Setelah beberapa detik ia terkekeh menggeleng kan kepala.
.
.
.

Zaid melangkah sesekali menangapi sapaan dari perawat yg berselisih dengan nya sedikit membungkuk sopan Tampa senyuman, sedangkan perawat yg ditanggapi oleh Zaid malah heboh kecil dan berbisik dengan teman nya. Yaa seperti itu lah mereka saat berselisih dengan Zaid dari ia mulai menjadi dokter disini sampai sekarang.

Zaid seketika menghentikan langkahnya saat anak kecil berjenis laki-laki menabrak dirinya yg sedang bermain-main.

"Kamu nggak papa? Ada yg terluka?" Tanya Zaid menunduk menyamai tigi anak kecil itu.

Sedangkan si anak kecil hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya nya, berlari kecil Tampa berbicara menjawab pertanyaan Zaid pada nya. Zaid pun menegakkan tubuhnya berdiri kembali dengan pandangan nya mengikuti arah laki-laki kecil itu berlari. Seketika fokus an zaid teralihkan  pada satu gadis bergamis syar'i yg membelakangi nya sedangkan di depan gadis itu ada tiga perawat yg seperti nya berdebat entah membahas apa.

Zaid yg penasaran pun melangkah pergi menghampiri sebab ia seperti mengenali sosok gadis itu.

"Nazra??" Panggil Zaid dengan pelan dan ragu
Membuat kefokusan tatapan mereka berempat teralihkan menatap Zaid yg muncul dibelakang nazra.

Nazra yg merasa nama nya dipanggil ia menoleh memutar tubuh nya melihat sosok yg berdiri dibelakang nya. Nazra yg mendapat kan Zaid ia tersenyum lebar dibalik cadar nya. Akhirnya ia tidak perlu lagi menunggu balasan dari ketiga perawat yg tidak sopan itu walaupun sebenarnya satu dari Mereka yg tidak sopan. Tapi tetap saja nazra kurang suka mereka.

"A'a" balas nazra girang dan menghampiri Zaid tidak lupa menyodorkan tangan nya yg ingin bersaliman dengan sang suami. Ahh akhir nya nazra melepaskan kangen nya pada sang suami.

"Udah lama sampai nya??" Tanya Zaid

"nggak kok, nazra baru aja nyampe " balas nazra tersenyum, Zaid yg mendapati senyuman yg tertutup dibalik cadar itu membalas senyuman lebar sang istri. Membuat sekitar Zaid dengan berpakaian baju perawat wanita tercengang mendapatkan momen langka seperti ini.

"Halo dok Zaid" sapa rea dengan centil nya sesekali menatap Nyalang genggaman Zaid pada nazra, nazra yg tau itu dengan tidak perduli nya malah memeluk lengan Zaid dan jangan lupa kan nazra juga menyenderkan kepalanya pada lengan Zaid. Mengatakan pada perawat itu kalau Zaid adalah milik nya.

Ya Umma Awlaadii 'NaZa' || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang