Chapter 17

3.5K 202 13
                                    

Assalamu'alaikum
Vote 🌟 komen 💌 nya jangan ketinggalan ya.
Maaf kalau ada kata yg typo nya.

Happy reading...

Nazra, Aiza, Karin, dan Cheryl. Berjalan beriringan mengelilingi pondok pesantren Putri yg di jelas kan setiap tempat oleh Aiza yg mereka lewati kepada nazra.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumssalam ustadzah" jawab ramah Aiza, Karin dan Cheryl.

"Wa'alaikumssalam" jawab nazra sangat pelan.

"Santri baru ya Ning" tanya ustadzah Aliza menatap nazra tersenyum.

"Iya ustadzah Liza" jawab Aiza tersenyum.

"Kenalin aku ustadzah Aliza Marcella, aku ngajar mata pelajaran seni" ucap Aliza tersenyum manis menyodorkan tangan pada nazra, nazra pun membalas nya.

"Aku Nazra Laila Sabira, mohon bantuannya ya ustadzah" jawab nazra datar sedikit senyuman, dan ia pun langsung menarik tangan nya dan melenggang pergi.

"Kami permisi dulu ustadzah." Permisi Karin menarik kedua tangan temannya menuju nazra.

"Assalamu'alaikum" salam mereka bertiga bersamaan.

"Wa'alaikumssalam" jawab Aliza menatap nazra lekat yg berjalan menjauhi nya bersama Aiza, Karin dan juga Cheryl. Aliza yg senyum manis perlahan senyuman nya itu pudar berubah dengan senyuman smirk, menatap punggung nazra lekat.

"Nazra" panggil Aiza yg berjalan di sebelah kiri nazra. Nazra menoleh menatap Aiza lekat.

"Itu ruang perpustakaan dan sebelahnya ruang pengurus, ustadzah dan ustadz. Ruangan mereka gabung" Jelas Aiza yg hampir mendekati ruangan itu.

Nazra hanya mengangguk mendengar penjelasan Aiza, nazra pun mengalihkan perhatian sekeliling pondok pesantren itu. Tatapan nazra berhenti pada seorang laki-laki yg berjalan menuju pondok santri, Nazra pun berjalan menghampiri laki-laki itu sedikit berlari.

"BANG AZMI" teriak nazra berlari menghampiri Azmi, membuat tatapan santri dan santriwati di setiap keliling pondok pesantren tempat nazra dan Azmi berdiri itu. Beralih menatap mereka.

Nazra berlari cepat melihat Azmi berbalik menatap nya yg berdiri di batas pagar pondok putri dan pria, dan nazra pun langsung berhamburan kedalam pelukan Azmi erat.

"Astaghfirullah" ucap semua santri dan santriwati yg melihat nazra berpelukan dengan seorang laki-laki yg bukan mahram nya, yg mereka pikir.

"Astaghfirullah haladzim dek, pelan-pelan dikit napa. kalau Abang jatuh gimana??" protes Azmi mengacak hijab nazra gemas melihat tingkah adik kecilnya itu yg masih sama, saat mode manjanya.

"Hehehe maaf bang. Abang sama mbak Mila kemana aja, kenapa pas sarapan pagi Abang sama mbak nggak ada dimeja makan" tanya nazra mengerucutkan bibirnya, cemberut yg kehilangan kakaknya tadi pagi.

"Afwan, mbak mu ngidam selesai habis sholat subuh. Ya udah jadi Abang pergi keluar sama mbak mu beli yg ia ingin kan" jelas Azmi mencubit pipi nazra gemas, dan nazra pun menggaduh kesakitan.

"Iiihhh... Abang sakit" ucap nazra menepuk tangan Azmi yg mencubit pipinya, dan nazra pun mengelus pipinya yg kemerahan itu kembali mengerucutkan bibirnya, Azmi pun terkekeh.

Ya Umma Awlaadii 'NaZa' || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang