Chapter 30

3.7K 175 2
                                    

Wajibkan vote sebelum membaca!!


Happy reading...

Sudah seminggu Azmi mendiami nazra, nazra yg sudah berusaha selama tiga hari ia pun menyerah. Nazra yg ceria sedikit mulai diam tidak banyak bicara lagi seperti biasanya. Sekarang adalah waktu libur kenaikan kelas bagi anak-anak penduduk santren, ada yg pulang kerumahnya mereka masing-masing untuk melepaskan kerinduan mereka ada juga yg tetap di persantren karena rumah dan tempat ia mondok sekarang sangat jauh dan sayang uang yg di hasilkan oleh orang tua mereka terbuang untuk ongkos mereka pulang harus melalui pesawat sebab hanya satu Minggu lebih waktu yg mereka dapat untuk melepaskan rindu kepada keluarga mereka, dan juga ada sebagian yg masih betah di mondok sebab belum ingin pulang dan ingin melepaskan kelelahan mereka bersama sahabat untuk beberapa hari.

"Ra"

"Hmm" Jawab nazra tidak menoleh saat Cheryl memanggil nya.

"Kamu baik-baik aja kan, kenapa akhir-akhir ini jadi pendiam banget." Tanya Cheryl yg sudah sangat gatal Mulut nya ingin bertanya pada nazra, akhirnya pun ia lepas kan.

Karin yg tidur beralaskan bantal paha Cheryl duduk di atas kasur, juga mengangguk mengiyakan pertanyaan Cheryl.

"Nggak ada" jawab nazra singkat menarik nafasnya dalam.

"Aiza mana??" Tanya nazra menatap kedua sahabatnya itu, menjawab mengangkat bahunya kompak.

"Kita cari aja yuk, mungkin aja di perpustakaan" ucap karin duduk Dari tidurnya Dan memperbaiki gamisnya yg sedikit kusut. Dan mendapatkan anggukan dari kedua sahabatnya.
.
.
.

Nazra, karin dan juga Cheryl  jalan beriringan menuju perpustakaan, nazra yg berjalan di Tengah kedua sahabat nya yg mengapit dirinya yg sesekali tertawa lepas membicarakan yg tidak penting. Sesekali nazra menanggapi dan tersenyum mendengar ocehan Karin yg Lansung dapatkan skat Matt dari Cheryl, yg membuat Karin mendegus kesal.

"Assalamu'alaikum tadz" sapa Karin dan Cheryl kompak saat berselisih dengan Azmi yg berjalan arah berlawanan dari mereka.

"Wa'alaikumssalam"

Karin dan Cheryl Lansung menggeryit heran melihat kediaman nazra yg menatap lurus tidak menyapa kakaknya sedikit pun ataupun menoleh dan terus melangkah kan kakinya Tampa memperlambat kan langkah nya sedikit pun, seperti tidak ada orang yg berselisih dengan nya. Dan itu sangat berbeda jauh yg biasanya nazra akan bermanja-manja sebentar dengan kakak nya itu, tapi kali ini sangat-sangat berbeda.

Azmi yg melihat itu merasakan hatinya sakit, ini benar-benar awalan baginya nazra tidak pernah menganggap nya ada. Semarah-marah apapun Azmi pada nya pasti nazra akan berusaha mereka berbaikan lagi. Tapi ini... Ahhh apa ia terlalu berlebih-lebihan pada adiknya itu sampai adik nya juga mendiamkannya.

"Ra, kalian bertengkar??" Tanya Karin yg kepo, hanya dapatkan diaman dari nazra.

"Nggak tau" jawab nazra lemah akhirnya, menunduk.

Cheryl dan Karin diam, tidak mungkin kan ia memaksa nazra membicarakan masalah mereka yg sebenarnya. Walaupun nazra tidak membicarakan itu pada mereka tapi semuanya penduduk santriwati sudah berbisik-bisik saat hari di mana Azmi mendiami nya sampai sekarang, menjadi gibahan penduduk persantren.

"Assalamu'alaikum, sibuk banget za sampai nggak ingat kita" ucap Karin duduk di sebelah Aiza, sedangkan Cheryl dan nazra duduk di depan Aiza.

"Aku harus gimana coba?? Abang nyuruh aku ngajar di persantren nya selama dua Minggu disana?" Ucap Aiza sedih

"Yang semangat za" ucap Cheryl menyemangati Aiza.

"Ra, kok kamu pucat banget gini??" Tanya Karin saat menoleh menatap nazra yg terlihat sangat pucat yg duduk di hadapan nya.

Ya Umma Awlaadii 'NaZa' || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang