Chapter 12

3.9K 223 3
                                    

Happy reading...

Zaid sekarang sedang membantu nazra mengemasi baju yg akan ia bawa ke Bandung. Dimana pondok pesantren yg didirikan kakek suaminya itu yg diteruskan oleh abi zaid.

Seharusnya nazra pagi ini bersantai menghabiskan waktu bersama orang tua nya, tapi malahan tidak jadi. Ia harus mengemaskan pakaian setelah ia sarapan pagi karena Abi Zaid menyuruh nya pulang sekarang juga karena ia harus menghadiri ceramah di mesjid kampung sebelah bersama zaid.

Dikamar berbeda, Azmi dan Kamila mengemasi barang mereka yg juga akan pulang ke persantren bersama Zaid dan nazra. Hanya saja dua kamar itu sangat berbeda, yg satu selalu tertawa dan berdebat, dan yg satu lagi Diam hening.

Nazra yg satu ruangan dengan Zaid membuat nya merasa canggung mengingat sikap Zaid yg membuat jantung nazra meronta-ronta ingin melompat keluar.

Nazra mengambil baju gamis putih yg mama nya berikan padanya di sebelah kiri nya, dan ingin memasukan kedalam tas jinjing yg lumayan besar, sedang kan Zaid juga ingin mengambil baju yg Sama dengan nazra,untuk ia masukan kekoper membuat tangan mereka bertemu.

Tangan nazra yg digenggam oleh tangan Zaid yg berada di atasnya. Membuat nazra menoleh menatap Zaid yg juga menatap nya dengan tangan yg masih digenggam oleh Zaid.

Nazra menatap Zaid lekat begitu pun juga dengan Zaid, tatapan Zaid mulai menurun kebibir tipir nazra yg kemerahan,  dan juga memiliki bibir bawah nya yg belah Membuat bibir itu terlihat manis untuk dicoba.

Nazra yg sadar dari lamunannya ia langsung menarik tangan nya sedikit kasar dari genggam Zaid dan memalingkan wajahnya yg memerah dari tatapan Zaid, yg mulai tersenyum tipis melihat tingkah nazra yg malu.

"Sudah selesai"ucap Zaid mengambil baju gamis putih itu memasukkan kedalam koper dan menutup nya.

"Apa ada yg ingin kamu bawa lagi Ra" tanya Zaid menatap nazra yg masih duduk di sampingnya.

"Hmmm.. boleh nazra bawa beberapa boneka kesana"tanya nazra pelan pada Zaid masih dengan wajah menunduk.

"Semua pun boleh" canda zaid terkekeh melihat istrinya itu sangat menyukai boneka tupai.

Nazra tersenyum lebar, ia berdiri dari duduknya mengambil dua boneka tupai yg sering ia peluk.

Nazra tersenyum lebar, ia berdiri dari duduknya mengambil dua boneka tupai yg sering ia peluk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah??"tanya Zaid menatap nazra hanya memeluk boneka tupai sedang. Sedangkan ia memiliki enam boneka tupai yg berbeda-beda warna dan ukuran.

Nazra mengangguk cepat mendengar perkataan zaid. Nazra yg ingin mengambil tas jinjing nya saat Zaid berdiri dari duduk nya berisikan pakaian, malah lebih dulu direbut oleh Zaid yg salah satu tangannya memegang koper nazra yg lumayan besar.

"Biar aku saja" Zaid mendahului nazra keluar dari kamar, nazra hanya diam dan mulai mengambil tas sandang yg berisikan dompet, berbagai jenis makeup dan juga ponsel Zaid yg Zaid titipkan kepada nazra.

Ya Umma Awlaadii 'NaZa' || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang