Happy Reading..."aku harus gimana, udah pakai chadar tapi kata zeli tetap sama nggak ada bedanya." gumam nazra menatap diri nya yg memakai chadar di cermin meja rias di kamar zaid, sedangkan sang suami entah kemana nazra tidak tau.
Yg jelas suaminya itu izin ke bawah sebentar, tapi sudah 30 menit berlalu suaminya itu belum kembali juga menampak kan hidung nya yg mancung itu.
Nazra terus berpikir, dengan sesekali sedikit memiringkan kepala nya, atau mengigit tipis bibir bawah nya kadang kadang ia mendongak keatas atap ntah melihat apa. Yg jelas ia sedang bergikir keras sekarang?!
"apa aku cari di ponsel ajah yah, mana tau ide lain muncul dari pada aku mikir ke gini dari tadi." gumam nya lagi mencari ponsel nya tampa membukak chadar nya, ia pun duduk di sofa kamar itu memain kan hp nya yg sekarang membukak apk t*kt*k.
Nazra yg terlampau fokus saat zaid masuk dan mengucapkan salam, nazra sedikit pun tidak menolah atau menbalas salam zaid sebab ia yg terlalu fokus dan tidak mendengarnya. Zaid yg mendengarkan musik setiap detik berganti berbeda dari dalam kamar saat ia berdiri di depan pitu dan menoleh ke sebelah kirinya sehabis menutup pintu, ia sedikit terpukau menatap nazra yg sekarang berbeda dengan chadar itu yg bisa menutupkan perilaku imut dan mengemaskan di wajah nya dari pria lain yg menatap nya.
"ummaaaa" rengek zaid membuat nazra terlonjak kaget mendapat pelukan dari zaid membuat ia bersandar di sandaran sofa dengan zaid yg menindih nya dengan posisi berdiri. Nazra malu sedikit mengeryit heran dengan perilaku zaid.
"a'a kenapa??" tanya nazra mengedipkan mata berulang kali.
"tumben ayang aa, pakek cadar di dalam kamar. Mau fokus cadar, hmm??" ujar zaid berdiri dengan benar menunduk menatap nazra yg masih duduk mendongak menatap nya yg menjulang tinggi.
"e-eoh... Ini. Heheh nazra mau coba pakai cadar doang kok a' nazra sampai lupa lepasin lagi cadarnya" gugup nazra sedikit mulai melepaskan cadar sekaligus hijab instan nya. Zaid menatap mengikuti gerakan nazra yg membuka hijab dan cadar nya dengan dalam, menikmati momen ini yg sekarang ia bisa menatap bebas kembali mahkota istrinya yg terikat oleh ikatan rambut yg menyerupai ekor kuda.
"istri nya a'a kalau udah gini cantik nyah tambah doubel-doubel yah" rayu zaid senyum lebar mulai melepaskan ikatan itu dengan perlahan, membuat rambut nazra tergerai bebas di mata zaid.
"aa..." malu nazra menutup mata nya, suaminya itu hanya tertawa pelan dan Mengengam kedua tangan nazra dan ia pun menciun dalan dahi sang istri yg sangat ia cintai.
"emang kenapa, hm. Sampai coba pakai cadar segala??" tanya zaid penasaran
"emhmm.. Sebenarnya kan besok acara akikah dan doa selamat Akram. Jadi nazra mau pakek cadar biar nggak ada yg tau kalau istri a'a nazra" ungkap nazra seketika membuat badan zaid menegang tidak terima dan juga sedih menjadi sosok suami, kenapa ia harus seperti itu dulu.
"bisa kah kamu tidak memakai cadar??"
"apa kata abi nanti a' kalau nazra kek gitu pasti abi marah nggak nepatin janji" jelas nazra, walaupun sebenarnya dia tau perubahan dari gerak tubuh suami nya.
Tapi mau bagaimana lagi, ia juga merasakan sakit di hati nya yg status masih di rahasia kan. Sebisa mukin sekarang nazra menutupi sikap nya dengan tatapan polos seperti biasanya buat sang suami. Ternya masih banyak yg belum nazra perlihatkan perilaku nya dari zaid, walaupun nazra kurang tau zaid melihat sikap nya atau tidak tapi menurut nazra pasti zaid tidak tau. PASTI
Selama beberapa detik hanya kediaman terjadi antara mereka berdua, dengan tatapan datar sedih zaid menatap nazra lekat. Detik itu juga nazra berbicara memecahkan keheningan yg tidak di sukai nazra yg terjadi sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Umma Awlaadii 'NaZa' || On Going
Fiksi Remaja(Follow sebelum membaca!!) Bagaimana hidup Nazra yang menikah dengan seorang Gus, yg tidak di anggap menantu oleh ayah suami nya sendiri. Sebab karena musibah yg ia alami yg tidak sedikit pun ia inginkan... 🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀 Aku hanya ing...