Jangan lupa follow dulu...
Afwan, kalau ada yg typo kabari ya.Happy reading...
"Abang"
"Hm" gumam Zaid
"Tadi umi menyuruh kita mampir kepasar dulu, kata umi bahan di dhalam habis" lanjut Aiza memainkan ponsel nazra Tampa menoleh sedikitpun menatap sang kakak yg menyetir, yg sebelumnya ia sedikit kaget melihat wallpaper kakak ipar sekaligus sahabatnya itu.
"Kamu bisa berbelanja di pasar za??" Tanya nazra memutar tubuh nya menatap Aiza di belakang, Aiza menoleh dan mengangguk.
"Hmm, tentu saja kakak ipar. Aiza juga sering menemani umi saat berbelanja, Abang Zaid juga bisa belanja sendiri" ujar Aiza menunjuk Zaid dengan dagunya.
"Beneran aa??" Tanya nazra tak percaya menatap Zaid lekat.
"Hm" Zaid mengangguk
nazra tiba-tiba terdiam saat sadar panggilan aiza padanya, ia lansung memutar duduk nya dengan tatapan tajam yg di buat.
"ihhh kok panggil kakak ipar sih" ungkap nazra dengan bibir nya yg manyun
"lah kan emang kamu kakak ioar ku raa" tegas aiza membenarkan posisi nazra di dalam rumah nya.
"huh... Terserah deh asal kamu nggak ngoming kek gitu pas kita di persantren" unjar nazra menyerah
Nazra yg kembali ingat topik nya tadi menatao zaid, yg sekarang menggeleng kan kepalanya melihat tinggkah kedua gadis itu, yg satu adik nya dan yg satu lagi sang istri yg sangat ia cintai.
"Aa Ajarin ya, biar nanti nazra bisa belanja sendiri nantinya" ucap nazra kegirangan, ia juga sedikit menyesal terus menolak ajakan Zaskya mamanya mengajak nya berbelanja.
"Iya sayang, sekarang duduk baik-baik. Aku tidak ingin hal yg tidak-tidak terjadi dengan dirimu kalau kamu tidak bisa duduk tenang seperti ini" ucap Zaid mengengam tangan nazra mengelus punggung tangan itu lembut.
"Bisa Abang hentikan tingkah romantis nya, masih ada anak kecil di belakang tau" kesal Aiza mematikan ponsel nazra dan kembali memberikan kepada pemiliknya.
"Bilang saja kamu cemburu adik kecil" ejek Zaid terkekeh geli, ia sampai melupakan kalau adik nya ada di belakang.
"Nggak ya"balas Aiza ngegas.
"Ihh, kok malah berantam sih??" Lerai nazra menatap mereka berdua bergantian.
"Abang Zaid duluan tuh" kesal Aiza membela diri.
"Loh kenapa aa berhenti??" Tanya nazra menatap Zaid.
" Kita sudah sampai, ayok kita berbelanja sekarang" ajak Zaid keluar dari mobil dan di ikuti oleh Aiza dan juga nazra.
♥♥♥
"Ibuk cabenya sekilo berapa??" Tanya Zaid menatap cabe keriting didepannya.
"Empat puluh lima ribu nak" jawab pembeli itu tersenyum tipis.
"Saya beli satu kilo ya buk"
"Aa, setelah ini kita beli apa??" Tanya nazra yg sekarang berjongkok dibawah dekat kaki Zaid.
Zaid mendengar itu menoleh menunduk menatap nazra yg fokus melihat ibuk-ibuk penjual cabai. "Udh ini yg terakhir, sekarang kita tunggu aiza selesai belanja nya." Balas Zaid nazra mendongak dan mengangguk.
"Suaminya dek??" Tanya ibuk penjual cabai itu menatap nazra yg masih betah berjongkok. Sedangkan zaid sibuk mengeluar kan uang untuk membayar cabe nya
"Hmm, iya buk" jawab nazra tersenyum mengangguk kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Umma Awlaadii 'NaZa' || On Going
Novela Juvenil(Follow sebelum membaca!!) Bagaimana hidup Nazra yang menikah dengan seorang Gus, yg tidak di anggap menantu oleh ayah suami nya sendiri. Sebab karena musibah yg ia alami yg tidak sedikit pun ia inginkan... 🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀 Aku hanya ing...