Chapter 29

3.2K 174 5
                                    

Happy reading...

Mobil yg di kendarai oleh Azmi sekarang sudah terpakir rapi di depan halaman dhalam. Nazra menatap sekeliling halaman persantren takut keluar dari dalam mobil bagaimana tidak saat ia keluar ia takut terpergok anak pesantren yg sedang berlalu lalang dan namanya akan menjadi jadi rumpian seluruh persantren dengan cerita yg tidak benar.

"Bantuin saya" ucap Zaid mengagetkan nazra yg melihat keluar jendela mobil, seketika lansung menoleh menatap Zaid yg menatap nya dengan wajah yg sangat sulit nazra pahami.

"Tapi___"

"Ayok" desak Zaid memotong protesan nazra dan mengengam tangan istri nya itu menarik keluar dari dalam mobil yg Sekarang.

"Pak" tarik nazra melawan dan mengelekan kepalanya saat Zaid menoleh ia takut, dan pasti akan percuma saja kalau ia menyembunyikan pernikahan sebelum lulus sekolah ia sudah ketahuan siapa istri seorang Gus sekarang.

"Sama bang Azmi aja ya" ide nazra Lansung keluar dari arah pintu berlawanan dari Zaid, dan menyusul Azmi yg sedang mengeluarkan barang di bagasi mobil.

"Loh kenapa kesini??" Tanya Azmi saat nazra menyusul nya melihat nazra yg berdiri disebelah nya.

"Abang tolong bantu pak ustadz ya, biar nazra yg bawa barang nya" suruh nazra, Azmi menaikan alis nya menatap nazra lekat.

Entah mengapa saat tau pernikahan adik nya yang malah di sembunyikan oleh ayah dari suami adik satu-satunya itu, membuat hati ya sangat marah ingin protes tapi Rama ayah nya malah melarang nya.

"Tunggu di depan dhalam, biar Abang yg bawa barang kalian" tolak Azmi dingin.

"Tapi.." nazra yg ingin protes perkataan Abang nya itu malah ia urungkan, saat Azmi melangkah pergi meninggalkan nya menuju zaid yg duduk di mobil dengan pintu mobil yg terbuka dan Azmi pun menuntun Zaid masuk menuju dalam.

Nazra tidak mendengarkan perkataan Azmi ia mengambil satu tas dan membawa nya dengan jalan tertatih menahan berat.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumssalam"

"Eoh kalian sudah sampai, loh nazra mana??" Tanya umi Aisyah melihat Azmi dan juga Zaid jalan beriringan. Azmi mendudukkan Zaid di sofa ruang tamu dan menoleh kebelakang menadapat kan nazra membawa tas itu.

"Saya sudah bilang, kenapa kamu ngeyel gini" dingin Azmi membuat nazra sedih mendengar perkataan kakak nya yg formal padanya, Azmi merampas tas itu dan membawanya ke atas ke kamar Zaid, nazra pun menunduk sedih.

"Nazra" panggil umi Aisyah

"I-iya umi" jawab nazra berusaha menahan tangisnya menarik nafas dalam, dan tersenyum tipis kepada mertuanya itu.

"Tolong bawa Zaid kekamar ya, lebih baik kalian istirahat dulu dan mandi. Keburu magrib" ucap umi Aisyah Nazra pun mengangguk, dan perlahan mendekati Zaid yg duduk di sofa.

"Zaid permisi kekamar dulu umi" pamit Zaid mendapatkan anggukan dari umi Aisyah dan mereka pun mulai melangkah kan kaki menuju kelantai atas.

♥♥♥

Zaid mengedipkan matanya berulang kali, melihat sekeliling kamar. Zaid yg merasakan seseorang memeluk tubuhnya Zaid pun menunduk melihat kepala nazra yg tidak tertutup hijab dengan wajah nya yg bersembunyi di dada Zaid, sampai Zaid penasaran apa kah istrinya itu tidak lemes kesulitan bernapas.

Ya Umma Awlaadii 'NaZa' || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang