Happy reading...
Nazra dengan pelan nya berjalan menuju arah ruang praktek seni membawa tumpukan kain, ia dengan susah nya melihat jalan menatap ke depan yg lumayan tertutup dan juga gamis nazra yg sedikit dalam menyentuh lantai membuat ia kesusahan. Yg sesekali ia injak Tampa di sengaja
Tapi dengan tiba-tiba nya nazra di buat kaget seketika ada benda yg membuat ia tersandung saat selesai membuka pintu ruangan itu, ia pun tersandung.
"Ups.. maaf"
"Ha..ha..ha..ha..." tawa lepas tiga gadis berdiri dibelakang nazra Tampa rasa bersalah nya.
Nazra menoleh menatap ketiga teman satu kelas nya dengan mengerutkan dahinya tidak terima tangan dan kaki nya merasakan sakit menabrak lantai.
"Adel, iris, Salwa" kaget nazra melihat mereka bertiga yg tertawa Tampa rasa bersalah.
Nazra dengan perlahan berdiri menatap ketiga teman satu kelas nya.
"Kalian apa-apa an sih"
"Kenapa Lo nggak terima" sinis Adel maju selangkah mendekati nazra.
"Hah.... Gua udah lama banget nggak bully orang sebab pindah disekolah ini sebab bokap gua." Potong Adel menarik nafas dalam dengan smirk nya menatap nazra jijik.
"Dan gua juga nggak nyangka ada seorang santriwati seperti loh yg udah di jadi jalang masih nyaman sekolah disini " ucap Adel dengan sinis nya.
"Aku nggak jalang Adel" teriak nazra tidak terima menggeleng heboh, seketika air matanya menitik meluruh pada pipi nya itu.
"Ohhh.. yaa?? Terus Lo apa kalau bukan jalang"
"Nggak, nggak jangan bilang gitu!! Aku nggak jalang" lirih nazra meremas dada nya merasakan denyutan seperti dua hari yg lalu.
Adel yg sudah sangat gatal tangan nya ingin membully lagi, dengan kuat nya ia mendorong nazra membuat terjatuh saat nazra dengan gigih ingin keluar dari dalam ruangan seni.
Brukk
"Lo nggak bisa kabur dari gua, kunci pintu nya awasi gua dari luar" perintah Adel pada kedua teman nya.
Iris dan Salwa sejak tadi hanya dia melihat didepan nya,mereka pun mengangguk melangkah keluar mengunci Adel dan nazra di dalam. nazra pun menangis cegukan.
"Uhhh... Kasian, sakit ya?? " Ujar Adel Tampa merasa bersalah nya, berjongkok di depan nazra.
Dengan kasar nya pun, Adel menarik hijab sekali Rambut nazra yg tersembunyi di balik hijab nya. Nazra yg merasa sakit seperti rambutnya akan dari kulit kepalanya nya nazra pun balik menggenggam lengan Adel dengan sesegukannya.
" Adel lepasin sakit.. hiks"
"Sakit?? Sebenarnya sih gua nggak mau bully Lo kek gini." Ujar Adel menghempas kan lumayan kasar, dengan santai nya ia berdiri dan melipat kedua tangan di dadanya, Adel pun memiringkan kepalanya ke kanan menarik nafas dalam. Dan ia pun kembali melanjutkan kan ucapan nya yg ia potong.
"Tapi mau gimana lagi, gue di bayar mahal sama seseorang disini. Tapi Lo tenang aja nazra gua cuman bully Lo kek gini nggak sampai main tangan seperti korban gue di sekolah sebelumnya" ucap Adel terkekeh jahat.
"Gua pergi dulu Babai nazra, besok gue akan lakuin hal gini lagi sama loh. Tenang ajah" lambai Adel tertawa melangkah keluar dari dalam ruangan praktek seni meninggalkan nazra menangis sesegukannya menyembunyikan wajah nya pada kedua lipatan tangan nya yg ia tumpu kan di kedua kaki nya.
"A'a" lirih nazra Tampa sepengetahuan nya.
♥♥♥
Pagi hari ketika Surya menampakkan sinarnya, menyinari bumi dengan kehangatannya. Disalah satu kamar santriwati yg diisi empat orang itu, sinar itu mulai menyerang dan merambat perlahan ke atas ranjang. Menyinari mata nazra yg tidur dengan suhu tubuh tinggi yg menyerang nya mendadak tadi subuh.
![](https://img.wattpad.com/cover/283251607-288-k555368.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Umma Awlaadii 'NaZa' || On Going
Teen Fiction(Follow sebelum membaca!!) Bagaimana hidup Nazra yang menikah dengan seorang Gus, yg tidak di anggap menantu oleh ayah suami nya sendiri. Sebab karena musibah yg ia alami yg tidak sedikit pun ia inginkan... 🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀 Aku hanya ing...