Happy reading...
Sudah tiga hari nazra dirumah sakit, nazra hanya diam melamun. Nazra tidak menyalahkan siapapun, nazra hanya kecewa pada dirinya sendiri yg tidak bisa menjaga diri dan juga membuat nama keluarga nya buruk.
Nazra sudah tiga kali mencoba bunuh diri tapi ia selalu gagal, nazra juga merasa kasihan melihat Mamanya yg badannya sedikit kurus, matanya sembab, hidup nya memerah dan bibirnya sedikit pucat.
"Assalamu'alaikum" salam Azmi memasuki kamar inap rumah sakit yg VIP milik papanya sendiri.
"Wa'alaikumssalam" jawab Zaskya lirih di akhir salam nya saat melihat sahabat kecil suaminya itu di belakang Azmi.
"Aisyah, Nurul" sapa Zaskya berdiri dari duduknya sedikit tersenyum melihat kedua orang tua Zaid yg tersenyum juga kepada Zaskya. Zaid pun menyalimi tangan zaskya
"Assalamu'alaikum kya, gimana kabar kamu??" Sapa Aisyah lembut dan ia pun memeluk Zaskya.
"Wa'alaikumssalam. Alhamdulillah aku baik syah, kamu gimana??" Tanya Zaskya balik membalas pelukan Aisyah.
"Seperti yg kamu lihat" Aisyah tersenyum dan melepaskan pelukan itu dan Aisyah menghampiri putra nya yang berdiri dibelakang nya dan mengambil satu keranjang buah, Aisyah pun mendekati nazra yg duduk diatas ranjang menghadap keluar jendela, melamun dengan tatapan kosong.
"Bagaimana kabar mu, Zaskya" sapa Nurul yg sejak tadi diam melihat kedua wanita itu melepaskan rindu nya.
Zaskya tersenyum tipis. "Seperti yg kamu dengar nurul" Nurul mengangguk kan kepalanya dan Zaskya pun mempersilahkan mereka duduk di sofa yg disediakan dalam kamar itu.
"Mana Rama?? Apa ia masih berkerja??" Tanya Nurul telah beberapa saat terdiam melihat sekeliling kamar itu dia tidak melihat kehadiran Rama disana.
"Iya Abah,Azmi akan memanggil papa dulu. Permisi." Pamit Azmi berdiri dan tidak lupa mengucapkan salam.
Disisi lain, sejak Zaid masuk menginjakkan kakinya di dalam kamar itu Dia selalu memperhatikan nazra yg melamun di atas ranjang yg bisa ditiduri satu orang.
Nazra sangat-sangat melamun saat umi nya Zaid menghampiri nya disisi kirinya nazra tetap diam tidak merasakan terganggu saat seseorang duduk di sebelah nya.
"Assalamu'alaikum" salam Aisyah mengengam tangan nazra, membuat nazra kaget. Nazra refleks lansung melepaskan genggaman tangan itu kasar dengan wajah takut nya.
Tapi setelah beberapa detik melihat orang yg mengengam tangan nya itu wajah takut nazra sedikit memudar digantikan dengan wajah datarnya dan menatap sekeliling melihat mamanya, Zaid dan seorang laki-laki yg seusia dengan papanya.
Aisyah tersenyum melihat wajah nazra yg sangat ia rindukan yg sudah sedikit berubah itu sudah beberapa tahun ia tidak bertemu.
Bertemu?? Ya Aisyah kenal dengan dengan nazra mereka pernah bertemu beberapa tahun yg lalu saat Rama dan Zaskya, kedua orang tua nazra saat mengantarkan Azmi mulai pondok saat Azmi masuk SMP.Nazra yg masih kecil, terus menangis saat ia ingin pulang tapi tidak dengan kakaknya itu.
"Nazra.." nazra menoleh dan menatap heran pada Aisyah yg masih tersenyum manis, sangat manis.
"Tidak ingat umi??" Tanya Aisyah, nazra pun menggeleng kan kepalanya pelan.
Aisyah tersenyum lebar dan mengambil tangan nazra dan mengengam nya lembut tidak lupa elusan ibu jarinya di punggung tangan nazra.
"Mi Ais. Apa nazra ingat??" sambung Aisyah menatap wajah nazra lekat.
Diam
Nazra diam dan coba mengingat panggilan itu yg tidak asing di telinga nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Umma Awlaadii 'NaZa' || On Going
Fiksi Remaja(Follow sebelum membaca!!) Bagaimana hidup Nazra yang menikah dengan seorang Gus, yg tidak di anggap menantu oleh ayah suami nya sendiri. Sebab karena musibah yg ia alami yg tidak sedikit pun ia inginkan... 🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀 Aku hanya ing...