Chapter 50

2.9K 125 15
                                    

Happy reading...

"Nazraa...."

"Apa sih za??" Lelah nazra mendengar kan rengekan aiza padanya sejak tadi pagi sampai sekarang sudah menjelang siang.

"Bantuin aiza, Abang Zaid diamin aiza dari pagi tau." Potong aiza meminum jus jeruk nya.

"Emang kalian tadi malam ngapain sih, pas abang bukak pintu wajah nya tu kek nahan sesuatu terus liat aiza kek mau tenggelamin aiza kelaut tau" lanjut aiza pelan penasaran menatap nazra dengan selidiknya yg membuat nazra kanget menghindar dari tatapan selidik aiza.

"Kita nggak ngap....."

"Lo gangguin Gus Zaid buka puasa kalik" potong Karin

Aiza yg mendengar perkataan Karin ia menggeleng heboh dan menjawab perkataan Karin juga dengan heboh "Buka puasa ngapain abang nggak puasa. Apa lagi aku panggil abang jam sembilan, kalau nggak salah." Lirih aiza pelan.

"Ihhh bukan puasa itu." Potong Karin menggeser merapatkan posisi duduk kursi nya dan jangan lupa posisi tubuh nya yg dimiringkan maju kedepan. Seketika diikuti oleh ketiga sahabat nya.

"Buka puasa itu maksud aku nya, Sunnah rasul bagi yg udah nikah. Kan nazra sama Gus udah halal" bisik Karin.

Cheryl dan aiza bertatap bertanya mereka masih loading dengan perkataan Karin barusan, sedangkan nazra sudah heboh sendiri ingin kabur tapi tangan nya lebih dulu ditahan Karin.

"Iyakan Ra??" Tanya Karin dengan mungka centil nya. Nazra yg melihat itu meringis mengigit bibirnya kecil mengindari tatapan Karin padanya.

"Beneran Ra??" Tanya aiza pelan setelah beberapa detik ia paham saat Karin mengatakan salah satu Sunnah rasul.

"HUAAAAA..... PANTASAN AJA ABANG MARAH AIZA NGGAK JADI DAPAT BOCIL" pekikan teriak aiza heboh Tampa memikirkan status nya sebagai Ning tercoreng.

Nazra yg mendengar pekikan teriak aiza, ia menutup telinga nya dan seketika ia heran sekaligus kaget. Aiza lari dengan cepat nya keluar dari kantin entah pergi kemana.

"Wahh parah nih aiza" ngakak Karin lepas melihat aiza lari dengan menjinjing ujung gamis nya agar tak terhinjak saat ia lari.

"Ihh... Karin..." Kesel nazra saat Karin kembali memusatkan perhatian nya pada nazra dengan tatapan usilnya.
.
.
.

Nazra dengan pelan berjalan sendirian menuju ke perpustakaan sendiri dengan buku tiga jenis berbeda ada dalam pelukannya. Selama ia berjalan, ia merasakan sedikit risih Melihat santriwati yg berselisih dengan nya berbisik menggunjingkan terang-terangan.

Nazra yg mendapat mendengar bisikan atau yg lebih tepat nya memang ia berkata dengan keras. Seketika nazra berkeringat dingin.

"Kok bisa sih gadis diperkosa sekolah di sini. Bikin buruk namanya pesantren aja"ujar gadis yg berjalan dibelakang nazra dengan sedikit jarak berjumlah tiga orang.

"Iya tuh, apa lagi kakak nya ustadz ngajar disini. Kok bisa adek nya kek gitu keluar masuk tempat haram gitu." balas teman nya yg berdiri diposisi tengah dengan tatapan tidak suka nya pada nazra.

Nazra yg sedikit peka maksud dari perkataan ketiga orang dibelakang nya itu, ia menunduk tahan tangis mengigit bibirnya kuat agar tangisan tidak pecah saat itu juga. Ia juga merasa sedikit pusing menahan sesuatu yg sakit di dada nya dengan nafas yg seketika sesak terjadi pada tubuhnya.

Nazra terus melangkah menunduk dengan cepat nya Tampa ia sadari sekarang ia sudah mulai masuk dalam perpustakaan.

"Nazra"

Nazra kaget mendengar panggilan itu pas sekali didepan wajah nya yg tidak beberapa jauh jarak nya. sekarang ia sudah sampai di perpustakaan Tampa ia sadari.

Ya Umma Awlaadii 'NaZa' || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang