Happy reading...
Nazra dan juga Aiza berdiri di salah satu meja ustadzah yg mengajar kemarin saat nazra dan juga Aiza tidak masuk kelas.
"Saya memaafkan kalian tidak masuk sehari kemarin, sebab umi Aisyah sudah menjelaskan kepada saya. Tapi sebagai guru saya menghukum kalian dengan saya kasih catatan."potong ustadzah itu membuka bukunya mencari tugas atau hukuman yg pantas untuk mereka berdua.
Ustadzah itu memberikan buku pada nazra dan juga Aiza, tapi Aiza mengernyit heran saat melihat nazra lebih banyak darinya sedangkan ia hanya separuh nya dari nazra ustadzah itu beri.
"Kenapa saya hanya separuh tugas hukuman yg ustadzah kasih, ini sama saja nggak adil kami sama meninggalkan kelas. Jadi seperti mana nazra tugas saya juga akan seperti itu" tegas Aiza seketika berubah menjadi seorang Ning pada umumnya, walaupun ia berbicara lembut tapi tetap saja ini tidak adil.
"Tapi Ning, anda seorang Ning tidak mung__"
"Tidak ada yg tidak mungkin, anda adalah guru saya di pondok pesantren ini. Dan anda juga anggap saya adalah murid di persantren bukan Ning anak pemilik persantren ini" potong Aiza.
Ustadzah itu hanya diam tidak berkutik mendengar ucapan Aiza yg sangat benar, Aiza menarik nafas nya dalam dan mengengam salah satu tangan nazra.
"Kalau begitu kami izin pamit ustadzah, assalamu'alaikum" ucap aiza
"Assalamu'alaikum" salam nazra menyusul dan melangkah sedikit tergesa sebab tarikan Aiza pada tangan nya.
"Ngeselin banget sih" gerutu Aiza menghentak-hentakkan kakinya kelantai.
"Udah, ihh. Biarin aja za, nazra Nggak keberatan kok kalau tugas aku lebih banyak dari kamu"
"Kalau kamu iya, tapi aku enggak Ra. Kamu itu ist_Hmpppt..."
"Aiza!! Kamu bilang apaan sih, nanti kedegeran santri gimana" bisik nazra kesal membekap mulut Aiza yg sekarang ia menatap nazra datar, ia benar-benar tidak menyukai sahabat sekaligus kakak ipar nya ini masih di rahasiakan dari penduduk santri.
Aiza mengengam tangan nazra yg masih membekap mulutnya, melepaskan nya sedikit kasar dan menatap nazra lekat.
"Aku heran sama sikap kamu nazra!?? Kamu seharusnya dulu tidak menerima yg di ucapkan Abang Zaid Waktu itu, padahal kamu Keberatan dengan kerahasiaan ini dengan diri kamu sebenarnya nya siapa di dhalam." Ucap aiza menggantung menutup mata nya sebentar.
"Tolong kurangin sikap mu yang itu nazra, keluar kan protes an mu yg Abi katakan yg kamu tidak setujui. Aku tau kamu menghormati Abi sebagai orang tua ,tapi kamu ada hak nya dalam suatu protes yg menurut mu tidak tepat."
"Aiza" cicit nazra menatap Aiza sedih.
"Afwan, aku malah marah-marah gini sama kamu" ucap Aiza menarik nafasnya dalam, mengendalikan emosi nya.
"Aiza kamu mau kemana??" Aiza yg ingin melangkah meninggalkan nya, nazra pun langsung mengengam tangan kiri Aiza.
"Biarin aku sendiri dulu nazra, assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumssalam"
"Aiza maafin nazra" batin nazra menunduk sedih, membuat hati sahabat nya sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Umma Awlaadii 'NaZa' || On Going
Ficção Adolescente(Follow sebelum membaca!!) Bagaimana hidup Nazra yang menikah dengan seorang Gus, yg tidak di anggap menantu oleh ayah suami nya sendiri. Sebab karena musibah yg ia alami yg tidak sedikit pun ia inginkan... 🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀 Aku hanya ing...