11 || HAMPIR SAJA

934 107 2
                                    

Gimana kabar kalian hari ini? Baik kan

Btw apa yang membuat kalian tertarik sama ceritaku?

Semoga suka terus ya sama cerita yang kubuat ini🤗

HAPPY READING🖤

11. Hampir saja

Sepulang sekolah, seperti biasa Aska melakukan kegiatan yang rutin ia lakukan. Ia membantu ibunya untuk membuat bumbu nasi goreng.

Santi kini sekarang sudah sembuh dari sakitnya, jadi ia bisa untuk berdagang lagi nanti malam.

Aska kini ingin pergi ke pasar untuk membeli telur, karena stok telur yang ia miliki sudah habis, jadi ia akan pergi ke pasar untuk membelinya. Kenapa takk beli di warung dekat rumah? Jawabannya pasti karena, bila ia beli disitu, tidak akan ada banyak. Aska ingin langsung membeli telur yang banyak, supaya ia bisa menyetoknya. Agar ia nanti tidak membeli beli terus waktu telurnya habis.

Cowok itu menaiki angkot untuk menuju ke pasar. Sesampainya di lokasi, Aska langsung berjalan menuju tempat dimana ia biasa membeli telur, bisa disebut toko langganan nya.

Tanpa disengaja, ia berpapasan dengan satu cewek disitu, cewek itu ialah Eliva. Eliva kepasar untuk membeli sayur sayuran bersama pembantunya, karena stok dirumah nya sudah habis. Mereka saling berbincang bincang sambil berjalan.

"Bi, bibi pulang duluan aja ya!, Aku mau ke rumah temenku dulu"

"Nanti kalau ibu marah gimana non?"

"Gak kok bi, aku tadi udah telfon mama, katanya boleh"

"Oh, yasudah kalau gitu, Bibi mau kedalam lagi, soalnya masih banyak yang belum bibi beli" ucapnya lalu berjalan kembali menuju ke dalam pasar

"Yaudah non, mari saya antar!" Ucap pak Jono

"Gak usah pak, pak Jono nungguin bibi aja disini, El biar naik angkot aja sama Aska" jawabnya yang membuat pak Jono pasrah dan menurutinya saja

Eliva kini ikut Aska pulang ke rumahnya. Ia kesana ingin menjenguk Santi yang waktu itu katanya sedang sakit.

Diwaktu dijalan sambil mencari angkot lewat, tanpa sengaja mereka berdua melihat Erdi yang sedang bergocengan menggunakan motor ninja bersama seorang perempuan. Yang sudah pasti dilihat lihat dari postur tubuhnya, itu bukan Mita.

"Itu kan kak Erdi, tapi kok yang ceweknya kayak bukan Mita" Eliva terbingung

"Pasti itu cewek tadi" batin Aska sambil terus menatap ke arah dua remaja itu

"Kamu kenal??" Tanya Eliva

"Gak, aku gak kenal" jawab Aska

"Apa jangan jangan itu selingkuhannya. Wahh, Mita harus tau ini" Eliva langsung mengambil HP nya dari saku celananya dan hendak untuk menelfon Mita memberitahu soal ini, tetapi hal itu secara langsung dicegah oleh Aska

"Jangan!, Nanti kalau kamu kasih tau Mita, dia bakal sakit hati, dan resikonya dia bakal nangis. Aku gak mau kalau Mita bisa nangis hanya karena Erdi" ujar Aska berusaha melarang

"Kamu kok perhatian banget sama Mita?" Tanya Eliva bingung

"Hah?, G-gak, ya aku cuman gak mau ngelihat cewek nangis cuman gara gara cowok"

"Ohh, terus gimana?"

"Mending kamu vidioin aja, siap tau nanti kapan kapan diperluin" usul cowok itu

"Tapi dia kan udah pergi" ucap Eliva sembari menatap sekitar

"Ayo ikut aku" Aska langsung memegang tangan Eliva dan menariknya. Terasa tangannya yang tiba-tiba di pegang seperti itu, reflek mata Eliva melihat tangannya itu. Entah ada apa ini, rasanya jantungnya menjadi berdetak lebih cepat gara-gara tangannya yang di pegang oleh lelaki itu

ELASKA FERNIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang