44 || SANDWICH

455 76 7
                                    

44. Sandwich

Matahari menyinari bumi dengan sinar nya yang terang. Ditambah dengan udara sejuk yang membuat suasana pagi hari ini begitu sangat indah.

Sama indahnya dengan perasaan gadis berambut panjang yang mengenakan seragam putih abu-abu. Eliva pagi pagi sekali, sekarang sudah sibuk memasak. Sungguh kejadian yang begitu aneh. Biasanya yang sibuk memasak di pagi hari seperti ini adalah pembantu dirumahnya, namun kali ini dirinyalah yang memasak.

Gadis itu memasak sandwich dengan isian utamanya telur dadar yang didampingi sayur sayuran. Cukup banyak jumlah sandwich yang ia bikin, 4 buah sandwich yang ia bikin pagi ini.

2 sandwich ia taruh di bekal makanannya yang sudah ia siapkan dan ditaruh di atas meja makan. Sesudah menaruhnya, gadis itu langsung menyimpannya di dalam tas yang kini sudah berada di kursi yang dipergunakan untuk duduk di meja makan. Dan yang 2 lagi kini ia siapkan di atas piring dengan platingan yang ia bikin sebagus mungkin.

Rani menuruni tangga dan sedikit melihat ada orang yang berada di dapur, namun kali ini yang ia lihat adalah perempuan memakai seragam sekolah dan badannya yang terlihat kurus. Tak sepertinya yang ia lihat dihari hari sebelum nya adalah perempuan dengan badan yang sedikit gemuk, yakni Bi Darti.

Rani menghampiri arah dapur
"Wihh, ada yang lagi masak nih" Eliva yang mendengar langsung menolehkan kepalanya ke arah sumber suara

"Eh Mama"

"Masak apa nih?" Rani menyondongkan sedikit badannya berusaha melihat masakan yang dimasak oleh anaknya ini

"Bikin sandwich Ma" jawab Eliva dengan mengangkat sebuah piring dan ia taruh diatas meja makan

"Ayo ma duduk!" Eliva mendorong mamanya untuk segera duduk

Gadis itu langsung menyiapkan satu piring dan ia taruh di depan meja yang diduduki Rani. Eliva langsung mengambilkan satu sandwich dan menyuruh mamanya untuk memakannya.

"Gimana, enak gak Ma?" Tanya nya dengan perasaan yang sedikit takut

"Enak" balas Rani

"Huhh, yess. Berarti Aska juga bakal suka" ucapnya dengan riang

"Owh, jadi pagi pagi gini udah ada didapur karena pingin buat makanan untuk Aska" Rani menggoda

"Iya hehehe" Eliva terkekeh

"Aturan itu jangan sandwich, tapi apa gitu kek. Yang rasanya bisa berubah rubah. Kalau sandwich mah, mau dimodifikasi kayak gimana pun rasanya tetap sama." saran Rani

"El gak tahu mau masak apa. El juga belum tahu apa makanan kesukaan Aska, jadi El bikin sandwich aja,"

Waktu terus berlalu, karena takut nantinya telat Eliva langsung beranjak berdiri sesudah sarapan dengan sandwich yang sudah ia buat tadi.

*****

Cowok dengan rambut tebal nya memasuki area sekolah dengan jalan yang berwibawa. Cowok itu langsung melangkahkan kakinya untuk menuju ke arah kelas nya. Namun rencananya seketika berhenti karena mendengar seseorang menyebut namanya.

"Zigar..." Teriak Desta dari jauh. Zigar menolehkan kepalanya kebelakang

Mendekat ke arah Zigar, Desta langsung menubrukan badannya ke Zigar dengan tangan yang ia taruh di kedua pundak cowok itu. Zigar yang mendapat dorongan seperti itu badannya langsung melangkah kedepan beberapa jengkal.

"Apaan sih Des" Zigar menggoyang goyangkan bahunya agar cowok itu melepaskan pegangannya

Mereka langsung berniat menuju kekelas secara bersamaan. Namun sedetik dari itu Aska memanggil kedua cowok tadi dari belakang. Reflek hal itu membuat kaki ke dua cowok itu berhenti dari langkahan yang berniat maju. Desta langsung menolehkan kepalanya ke arah belakang.

ELASKA FERNIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang