39 || CEMBURU

606 76 5
                                    

39. Cemburu

Pelarian nya kini menuju keluar dari area pasar malam. Tanpa pikir panjang gadis dengan rambut sedikit kecoklatan itu berlari sampai tak tahu arahnya kemana. Dimalam ini, bagai malam yang buruk baginya. Dia sudah memergoki Erdi bersama Eliva. Cewek yang dulunya ia jadikan teman, sekarang malah menikungnya dari belakang.

Tetesan air mata nya kini mulai mengalir membasahi pipi mulusnya. Mungkin dari tangisan ini, bisa membuat rasa sakit hatinya lebih berkurang.

"Kenapa sih gua bodoh banget. Percaya kalau Erdi bakal setia saat pacaran sama gua. Padahal dia kan playboy, punya backup an itu biasa baginya" dengan tangisan ia bergumam mengucap kan itu

Seorang diri ia sekarang berada di pinggir jalan yang terlihat sepi. Bisa dibilang sudah cukup jauh larinya sampai menjauh dari keramaian orang yang tadi berada di pasar malam.

Jalanan yang ia pijak kali ini, disampingnya terdapat trotoar. Mita kini mulai mendudukinya. Dengan kakinya yang dilipat kedepan dadanya dan ia rangkul menggunakan tangannya. Kesedihannya masih belum tenang sampai saat ini.

Aska kini memberhentikan langkah kakinya. Dari jarak beberapa meter dari Mita, ia melihat Mita yang tengah duduk sambil tersedih meneteskan air mata. Seperti dugaan nya waktu itu, hal seperti ini pasti akan terjadi. Mita pasti akan menangisi Erdi saat Mita tahu kalau Erdi selingkuh dari nya.

"Pasti hati Mita sekarang lagi hancur banget" gumamnya menebak

Ingin sekali Aska melangkahkan kakinya mengarah ke arah Mita, Namun langkah itu enggan ia lakukan karena ketakutannya. Aska takut kalau ia menghampiri Mita, itu malah membuat Mita semakin marah dan bukan malah sebaliknya.

Tapi entah kenapa hatinya dari tadi terus menerus menyuruhnya untuk menghampiri gadis itu. Dengan memberanikan diri, cowok itu mulai menghampiri Mita dan langung duduk disampingnya.

"Mit, lu jangan sedih lagi ya. Gua tahu kok kalau hati lu sekarang pasti lagi hancur banget. maklumin aja, kalau emang sifat Erdi tu begini" ucap Aska yang dirasanya Mita tak mendengarnya

Namun kebalikannya, ternyata Mita sadar kalau sekarang disampingnya terdapat Aska yang berusaha menenangkan dirinya. Setelah Aska mengucapkan hal tadi. Secara tiba tiba Mita langsung menyenderkan kepalnya di pundak Aska. Hal itu tentu membuat Aska terkaget. Kejadian seperti ini sangatlah langkah dalam kehidupannya, apalagi ini Mita.

"Gua yang bodoh As, gua udah percaya sama cowok playboy kayak gitu" ucap Mita dengan isak tangisnya

"Lu gak boleh nyalahin diri lu sendiri. Ini itu bukan salah lu" balas Aska membenarkan

Dari kejauhan, Eliva dari tadi melihat kejadian yang tengah berlangsung sekarang. Ya entah ada apa dengan dirinya sekarang. Melihat Aska dekat dengan gadis lain, itu membuat dirinya ikut sakit hati dan tak terima. Apakah ini yang namanya cemburu?

Terlihat Mita yang sedikit memeluk Aska membuat Eliva benar benar terasa cemburu. Hawa malam yang dingin ini terasa tetap panas ia rasakan. Tak terima kalau Aska sedang bersama gadis lain, apalagi sekarang seperti bermesraan.

"Hati gua kenapa ya. Kok rasanya gak terima gini kalau Aska deket sama orang lain. Padahal gua sama Aska kan belum punya hubungan yang serius" gumamnya sambil melihat adegan itu diiringi kesedihan

Zigar tiba-tiba saja datang dan berdiri disampingnya. Kedatangan cowok itu tak Eliva rasakan. Benar benar matanya terfokus melihat Aska yang kini tengah bersama Mita dan tak berpaling ke arah lain.

Zigar nampak bingung ada apa dengan Eliva sekarang. Raut mukanya tampak tak biasa dan tetap menatap ke arah adanya Aska disitu.

"El, kamu gak papa?" Tanya nya yang tak di respon oleh Eliva

Zigar tetap berusaha untuk memanggil gadis itu dengan sentuhan tangannya yang ia taruh di pundak gadis itu "El.."

Matanya yang terfokus melihat Aska kini buyar karena tepukan itu. Gadis itu langsung menolehkan kepalanya ke arah samping yang kini sudah terdapat Zigar disitu.

"Zigar? Sejak kapan lu disini?" Tanyanya bingung

"Dari tadi, Kamu sih ngelamun terus"

"Kamu kenapa?" Tanya Zigar

"Emm.. gak papa kok" balas Eliva terkekeh hambar

*****

Istirahat kini telah tiba, semua murid mulai keluar kelas. Mita dan kedua temannya sebelum keluar, ia menghampiri bangku milik Aska terlebih dahulu.

"Inget ya, semalem gua itu cuma kebawah perasaan sedih doang dan gak lebih. Jadi lu jangan GR!!" Peringat Mita

Aska tersenyum tipis "iya gua ngerti kok" jawab nya

Walau mendengar ucapan itu, tetap belum bisa membuat Eliva tenang. Rasa cemburu masih pada dirinya sampai sekarang. Walau kejadian semalam secara tak sengaja, tapi kejadian itu terjadi dan sudah membuat hatinya terasa sakit melihat nya.

Dari hari ini, Mita benar benar mencuekinya, seaslinya bukan mulai hari ini, di hari hari sebelumnya juga Mita sudah marah padanya dan tak bicara dengannya lagi. Namun rasa itu diperkuat lagi oleh Mita karena kejadian semalam.

Didalam kelas hanya tinggal tersisa dua orang, yakni Aska dan Eliva. Kedua orang itu tetap duduk di bangkunya masing masing. Eliva yang tengah duduk, dari tadi terlihat seperti melamun.

Aska menolehkan kepalanya kebelakang melihat kearah Eliva.
"Liv, kamu gak papa?" Tanyanya yang sama sekali tak direspon oleh Eliva

Aska langsung beranjak berdiri dan duduk di bangku salah satu murid yang berposisi didepan bangku Eliva

"Eliva.." ucapnya seraya memegang tangan Eliva yang ada di atas meja

Reflek Eliva nampak menormalkan sifat nya yang tadi habis melamun.
"Ha? Iya ada apa?"

"Kamu kenapa. Pasti kamu masih mikirin kejadian semalam ya, gara gara kamu dituduh jadi selingkuhan nya Erdi" ucap Aska

"Jujur As, gua gak mempermasalahkan soal gua yang dituduh jadi selingkuhannya kak Erdi. Tapi gua itu kepikiran waktu ngelihat lu bermesraan sama Mita" ucap Eliva didalam hatinya

"Emm.. gak kok. Gua tadi cuman ngelamun aja" jawabnya beralasan

Tiba tiba saja Zigar dan Desta memasuki kelas. Mereka berdua membawa dua minuman secara masing masing. Minuman yang Desta bawa, yang satu buatnya dan satu nya lagi untuk Aska. Sedangkan Zigar, yang satu untuk nya dan satunya lagi untuk Eliva.

"Sih Aska ngapain sih deket deket sama Eliva" batin Zigar dengan sedikit kesal

Aska yang tadi duduk didepan Eliva. Ia diusir paksa oleh Zigar pindah tempat. Karena bangku yang ia duduki itu, akan ia duduki oleh Zigar sekarang.

Aska langsung beranjak berdiri dan menatap Zigar aneh. Tapi ia tak mempermasalahkan soal itu. Mungkin saja cowok itu benar benar mau duduk di bangku yang ia duduki tadi. Aska juga langsung menerima minuman pemberian Desta.

"El, nih aku bawain minuman. Pasti kamu haus" Zigar langsung memberikan minuman itu

"Zigar apaan sih, kok malah nyuruh Aska pergi. Nih orang lupa apa sama janji nya," Batin Eliva sambil memutar bola matanya malas

Eliva langsung mengambil minuman itu "Makasih" balas nya



BANTU VOTE DAN KOMEN YA GAYS!.
SUPAYA AKU TAMBAH SEMANGAT UP NYA🙏🤗

MENURUT KALIAN GIMANA PART KALI INI???

SEMOGA SUKA🖤

ELASKA FERNIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang