70 || AKHIR (END)

1.2K 126 24
                                    

70. Ahkir

Dari hari minggu kemarin, yakni hari libur. Kini Eliva mulai bisa mengembalikan moodnya yang rusak. Dari hari libur yang menyebabkan ia tak bertemu dengan orang-orang terlebih dulu, hal itu bisa membuatnya sedikit ceria seperti biasanya.

Karena hawa di pagi hari ini dingin, Eliva memutuskan untuk memakai switer birunya agar menetralisir rasa dingin itu. Kini ia mulai masuk mobil putihnya dan pak Jono langsung mengendarakan nya menuju sekolah.

Namun sialnya ditengah-tengah perjalanan, mobil nya tiba tiba berhenti. Eliva nampak bingung ada apa ini semua.

"Kenapa pak?"

"Bentar non biar pak Jono lihat dulu"

Cowok berseragam hitam itu turun dari mobil dan mulai mengecek akan permasalahan mobilnya yang tiba-tiba berhenti.

"Waduh maaf non mobilnya mogok. Akinya habis" ujar pak Jono

"Yah.. terus gimana dong" ucapnya lesu

"Saya pesenin taksi online ya Non" usul supir itu

"Gak apa-apa gak usah pak, El bisa sendiri"

Eliva langsung bergegas membuka layar ponselnya dan mulai memesan taksi online melalui ponselnya itu. Namun sialnya ternyata di tempat titik ia berdiri tidak ada banyak taksi yang bisa mengambil orderannya. Terpaksa gadis itu mulai mencari tempat lain agar mendapati salah satu taksi online.

"Pak Jono, Eliva cari Taksi nya sambil jalan ya. Pak Jono bawa mobilnya ke bengkel aja"

"Iya non. Nanti kalau ada apa-apa hubungin pak Jono ya non"

"Siap pak Jono"

Seperti katanya tadi, Eliva mulai berjalan sambil menatap ponselnya untuk berusaha mendapatkan taksi online maupun ojek online. Sekian lama menunggu akhirnya ada satu taksi yang menerimanya, ia harus menunggu taksi itu menghampirinya. Membutuhkan banyak waktu. Kalau seperti ini dirinya bisa telat masuk sekolah.

Eliva memutuskan untuk sedikit berlari menuju titik mobil itu yang sekarang juga sedang berjalan menemuinya. Jadi mereka bisa saling bertemu lebih cepat.

Mungkin karena hari ini bukan hari baiknya, gadis berambut panjang itu terkena sial kembali. Kali ini Eliva tersandung batu yang cukup besar dikarenakan berjalan tak menghiraukan sekitar.

"Aww," ringisnya saat jatuh dan mendapati dengkul kirinya sedikit tergores dan mengeluarkan darah

Rasa perih tentu menyelimutinya, tapi ia tetap harus berdiri dan menemui taksi online nya. Eliva tak mau jika hari ini terlambat untuk masuk sekolah. Cukup waktu itu saja ia terlambat dan alhasil terkena hukuman. Kali ini Eliva tak mau mengulangi hal itu.

"Mbak, mbak gak papa?" seorang laki-laki menghampiri Eliva dan berdiri di depannya

"Iya mas gak apa-apa" jawabnya yang masih memperhatikan dengkul nya

Cowok itu mulai berjongkok menyamakan posisinya dengan Eliva. Kini gadis itu mulai melihat wajah dari cowok yang berada didepannya ini. Dengan terkejut ia mendapati bahwa cowok ini adalah Aska.

"Aska?"

"Eliva?"

Keduanya saling bertatapan cukup lama mengingat akan sesuatu yang menghantui pikir mereka masing-masing.

"Tunggu ya, gua beliin plester sama obat merah dulu!" Eliva mengangguk kecil

Tak berselang lama Aska kembali dengan peralatan yang ia beli tadi. Kini cowok itu mulai mengobati dengkul Eliva dan yang terakhir memberi dengkul itu dengan plester.

Belum sempat Eliva mengucapkan terimakasih, suatu bus datang tepat di depan halte. Aska langsung bergegas berdiri dan berlari menghampiri bus itu.

"Gua duluan Liv" ucap Aska terakhir kali

Bus itu mulai berjalan menjauh dengan Aska di dalamnya.

Memori ingatan Eliva mulai kembali. Ia mengingat kejadian yang ia alami barusan ialah kejadian yang dimana saat dirinya pertama kali bertemu dengan Aska. Tempat yang sama, yakni di pinggir halte bus dan luka yang sama di dengkul.

Semua nya terasa sama, dari waktu hingga kejadian yang tadi tengah berlangsung. Hal itu membuat Eliva flashback dengan kejadian itu.

"Kita mengulangi cara pertemuan kita. Apa kita nanti akan mengulangi kisah cinta kita" gumam gadis itu

~TAMAT~

Maaf jika ini tak sesuai ekspektasi kalian, ini usaha maksimal aku buat bikin cerita ini sampai selesai. Jujur walaupun di cerita ini lebih banyak yang melihat tanpa vote, buat aku itu gak masalah. Hal itu udah buat aku ngerasa senang, karena kalian udah mau baca cerita pertama aku ini.

Mungkin kalau cerita ini kurang menarik, atau cara penyampaian kurang baik, aku mohon maaf. Disini aku juga masih belajar/pemula. Mungkin di cerita ku selanjutnya aku akan mulai belajar bikin cerita yang menarik nantinya.

Makasih buat kalian yang udah nungguin dan baca cerita ini sampai ending. Love you all🖤

Bye! Aku pamit dari Elaska Fernio👋
-semvakkeju

ELASKA FERNIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang