67 || PERUBAHAN SIKAP

430 70 8
                                    

67. Perubahan sikap

"Ehem" Eliva dengan sengaja berdeham saat sudah sampai di tempat

Seketika itu juga Mita dan Aska buyar dari lamunannya. Mereka langsung menormalkan posisi mereka.

"Liv," Aska langsung beranjak berdiri menatap gadis itu

"Enak ya tatap tatapan" ucap nya seperti menyindir

"Liv, kamu jangan salah paham. Tadi itu aku—" belum selesai mengucapkan ucapannya Eliva lebih dulu memotongnya

"Tadi apa? Orang aku udah lihat sendiri kalau kalian berdua tadi kayak tatap tatapan. Apalagi sampe deketan kayak gitu"

"Tadi itu aku cuma bantuin Mita, matanya itu kelilipan jadi aku bantu tiupin. Udah itu aja gak lebih" ujarnya memberi tahu kebenaran yang terjadi

Mita yang melihat keributan diantara kedua remaja itu merasa ada kesenangan di lubuk hatinya. Seperti saat inilah hal yang ia inginkan sejak lama.

"Bagus kalau bisa sampe putus, ayo!" Batin Mita layaknya seperti menyuruh

"Good luck ya, rencana lu berhasil" Eliva menyondongkan badannya ke arah Mita dan menepuk bahu gadis itu beberapa kali

"Makasih" jawab Mita pelan

"Aku pergi dulu ya, gak enak ganggu malam indah kalian" ucapnya terakhir kali dan langsung hendak pergi

"Loh Eliva, kok udah langsung balik" ucap Santi baru datang. Wanita paruh baya itu sehabis dari warung terdekat membeli kertas bungkus

"Iya Bu, soal nya El lagi buru-buru"

"Yaudah El balik dulu ya Bu" Eliva langsung mencium punggung telapak tangan wanita itu

"El.." ucap Aska memanggil Eliva yang sudah melangkahkan kakinya pergi meninggalkan area warungnya

"Gua suka pertikaian ini" batin Mita senyum senyum sendiri

Tak berselang lama Aska langsung mengikuti Eliva dari belakang. Tentu saja sebelum beranjak pergi, cowok itu berpamitan pada Santi.

"Bu Aska ke Eliva dulu ya" Santi mengangguk pasrah

Karena melihat Aska pergi, Mita juga langsung mengikuti nya dari belakang.

"Liva" Aska mulai memegang bahu gadis berambut panjang itu dan memutar tubuhnya untuk menghadap dirinya

"Liv jangan marah!" Pinta nya

"Aku gak marah kok As, aku cuma butuh waktu sendiri"

Saat melihat Mita yang ternyata mengikuti Aska dari belakang, suasana hatinya kembali terasa lemas.

"Tuh di tungguin Mita" Aska mulai membalikkan kepalanya dan memang mendapati Mita yang berdiri dibelakang nya dengan jarak yang sedikit jauh

Beberapa detik dari itu awan tiba-tiba menggelap dan air hujan pun perlahan mulai turun. Mereka pun langsung mencari tempat untuk meneduh.

Sial nya Mita meneduh di mana tempat yang berlawanan arah dengan Aska dan Eliva.

Disebuah jalan dan di samping kanan kirinya terdapat para remaja itu. Di samping kanan terdapat Mita yang meneduh di halte, sedangkan Aska dan Eliva berada di sisi kiri jalan dengan meneduh di bawah pepohonan yang cukup lebat.

"Ish, kenapa gua malah lari kesini sih tadi" Mita berdecak kesal meratapi nasibnya

Angin juga mulai berhembus kencang mengiringi air hujan yang turun ke bumi. Bahkan sesekali Eliva mulai mendekat pada Aska untuk menghilangkan rasa takutnya. Tentu cowok itu dengan sukarela menerima gadis itu berdekatan dengannya.

ELASKA FERNIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang