63 || TERBONGKARNYA PEMFITNAHAN

457 73 22
                                    

63. Terbongkarnya pemfitnahan

Aska dan Eliva mulai memasuki kelas dengan Eliva menyeret tangan laki laki itu.

"Huhh, si Mita kenapa sih deket-deket kamu mulu" gumam Eliva begitu kesal dengan kejadian tadi

"Apa jangan jangan dia sekarang suka sama kamu" ucapnya langsung menatap cowok yang berada di sampingnya ini

Reflek Aska mengangkat kedua bahunya yang berarti tak tahu.

"Ih sekarang banyak cewek yang godain kamu. Kalau tau gini, mending aku gak usah nyuruh kamu pakai skincare biar gak kelihatan ganteng kayak gini" rengek nya pelan

"Biar kamu tetep hitam dan milik aku seorang" lanjut nya

Aska langsung merangkul gadis yang berada di sampingnya ini
"Udah gak apa-apa. Hati aku cuma buat kamu doang kok gak ada yang lain"

"Sama aja Aska aku kesel ngelihat ini semua"

"Udah ayo duduk!" cowok itu menuntun pergerakan kaki Eliva untuk duduk di bangkunya

"Sebanyak apapun orang yang goda aku. Tetep aku tergoda nya sama kamu"

"Kamu gak perlu khawatir, hati aku ini, udah sepenuhnya milik kamu seorang"

"Janji ya!" Eliva mengangkat jari kelingking nya

Aska mengangguk dan ikut mengangkat jari kelingking nya lalu menautkan dengan jari kelingking Eliva. "Janji."

*****

Seperti hari-hari sebelumnya, setiap pukul setengah 3 Aska sudah mulai menyiap-nyiapkan dagangan nya. Sepeti membuat bumbu nasi goreng, meletakkan barang barang di gerobak dan lain-lain.

Namun seketika kegiatannya buyar karena mendengar ponselnya berdering. Aska langsung menuju ruang keluarga yang dimana ponsel nya berada di atas meja nakas dan sedang di cas.

Tertera nama di ponsel itu membuat cowok langsung mengerutkan dahinya bingung.

"Ngapain Mita nelfon-nelfon gua. Biasanya juga gak pernah" sungguh hal langkah gadis itu menelponnya, baru pertma kali ini ia melakukan itu

"Hallo, ada apa?"

"As lu lagi sibuk gak?"

"Gak usah ditanya kali, ya sibuk lah"

"Emangnya kenapa sih?"

"Seaslinya gua mau minta bantuan lu buat ngajarin matematika, lu tahu sendiri kan nilai matematika gua jelek. Apalagi bentar lagi udah mau ulangan kenaikan kelas. Lu mau gak ngajarin gua?"

"Em.., gua gak bisa janji"

"Yaudah gua tagih besok aja disekolah. Dan gua harap kata mau yang terucap di mulut lo. Ok bayy"

Telfon terputus, Aska berfikir sejenak. Harus apa dirinya ini, apa ia terima saja ajakan Mita, atau tidak. Baru kemarin Aska sudah selesai jadi guru lesnya Lani. Sekarang ia dimintai untuk mengajari orang lagi. Menambah pekerjaan nya saja kalau begini.

"ASKA KALAU UDAH SELESAI, LANGSUNG MANDI NAK. UDAH MAU MALEM" teriak Santi dari arah dapur

"IYA BU" jawabnya sedikit mengeraskan suaranya agar ibunya bisa mendengarnya

Hampir satu jam lama nya kini Aska sudah sampai di tempatnya berdagang. Dari selesai mandi tadi, cowok itu langsung bersiap siap mendorong gerobaknya menuju tempat tujuannya. Dan sekarang akhirnya sampai juga.

ELASKA FERNIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang