51 || CEMBURU

519 85 3
                                    

51. Cemburu

Eliva berjalan penuh semangat masuk kekelas. Perasaan yang sangat bahagia ada apada dirinya kali ini. Kenapa tidak? Semalam Aska telah memujinya. Karena itu telah membuat dirinya terlalu gr dan telah membuat dirinya seperti terbang di awan.

Namun kegembiraannya pagi ini seketika buyar saat ia mendengar seseorang memanggil namanya. Dan apalagi saat mengetahui siapa orang itu.

"Eliva..." Teriak Zigar dari belakang seraya mempercepat langkahnya untuk menghampiri Eliva

Reflek Eliva menoleh dan memutar bola matanya malas
"Ada apa?" Tanya nya saat Zigar sudah menghentikan jalannya

"Aku mau tanya?"

"Apa?"

"Kamu kenapa kok semalem, berangkat bareng Aska" tanya cowok itu

"Lah emang kenapa? Terserah gua dong"

"Kamu gak ngertiin perasaan aku apa?" Balasnya dengan ekspresi sedikit melas

"Perasaan apa sih gak jelas" jawab Eliva terbingung. Jujur Eliva tak paham apa maksud dari ucapan cowok ini

Dari kejauhan nampak Aska yang mulai berjalan masuk kekelas. Eliva yang menyadari langsung merapikan penampilan nya, supaya bisa terlihat cantik waktu cowok itu melihat dirinya. Tentunya agar Aska bisa mengaguminya lagi seperti semalam.

Eliva merapikan rambut panjang nya dan sesekali bertanya pada Zigar
"Udah rapi belom Gar?"

"Gua udah kelihatan cantik belum?"

Zigar yang melihat langsung terasa gemas dengan Eliva. Muka menggemaskan Eliva seakan akan membuat nya terpesona. Zigar tersenyum terkagum.

"Udah cantik kok El"

Aska benar benar kali ini sudah berjalan akan melewati tempatnya berdiri.

"Hai Liv, Gar" sapa Aska

"Hai Aska" balas Eliva melihatkan senyuman manisnya

"Kalian ngapain disini kok gak masuk?" Tanya Aska

"Gak ngapa ngapain kok. Cuma nungguin kamu. Yaudah yuk masuk!" Eliva langsung menggenggam tangan Aska untuk diajak masuk kedalam kelas secara bersamaan

kini tertinggal Zigar seorang diri yang masih tetap stay berdiri didepan kelas. Sungguh mengenaskan.

Tatapan yang tak bersahabat tertuju pada mereka berdua. Zigar betul betul merasa marah dan kesal disaat yang bersamaan. Ditinggal sendiri tanpa adanya ajakan dari Eliva. Bahkan waktu bersamanya tadi saja Eliva tak menampakkan senyuman sama sekali. Beda saat bersama Aska. Baru saja cowok itu menghampiri Eliva, gadis itu langsung mengukir senyum yang begitu tulus.

*****

"Ngapain tu pelakor sama Aska" gumam Eliva begitu kesal saat dari kejauhan melihat Aska sedang bersama Lani

Seketika kedua remaja itu berpelukan, entah apa maksudnya. Tentu saja Eliva yang melihat merasakan hawa yang begitu panas,
seperti butuh angin untuk mendinginkannya. Alisnya bersatu karena melihat pemandangan yang tak ia suka.

Tanpa pikir panjang ia menghampiri kedua remaja itu. Sesampainya Eliva langsung memisahkan Aska dan Lani yang tadi nya berpelukan.

"Ehemmm" Eliva berdeham sebagai alasan

"Ngapain?" tanya nya dengan senyuman yang terpaksa ia ukir

"Emm, tadi Lani minta bantuin aku supaya ngajarin mata pelajaran yang belum dia paham. Ya kayak les privat gitu" jawab Aska jujur

ELASKA FERNIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang