48 || ULANG TAHUN

449 78 3
                                    

48. Ulang tahun

Anak kelas IPA 4 kini sedang berkumpul dan membuat gerombolan. Mereka sedang membicarakan rencana bagaimana merayakan ulang tahun Bu Eni, wali kelas mereka.

Ya Hari ini ialah hari ulang tahun guru wanita itu. Untuk mengapresiasi kan nya, para murid muridnya ingin membuat kejutan untuknya. Yang nantinya bisa ia kenang.

"Kita bikin apa nih?" Tanya salah satu siswa

"Pokoknya kita harus bikin yang bikin Bu Eni ingat ingat terus"

"Tapi apa??"

"Gimana kita prank aja" usul Eliva

"Ide yang bagus tu"

"Tapi bikin prank nya yang kayak gimana?" Tanya Echa

Semua orang kini lantak berpikir, rencana prank seperti apa yang akan mereka jalani.

"Gimana kalau kita prank, pura pura ada yang berantem gitu. Pasti Bu Eni bakal panik" Ucap Eliva menyalurkan ide nya

"Boleh tuh bagus"

"Nanti kita buat yang berantem salah satunya sampai pingsan, pasti bakal panik attack sih"

"Iya setuju gua"

Semua orang kini mulai menyusun rencana. Memilih siapa orang yang dipilih untuk berpura pura berantem. Saling menunjuk kali ini mereka lakukan. Menyalurkan pendapat nya masing masing.

Karena berisik, hampir semua orang ikut bicara, akhirnya Eliva bicara dengan keras "STOOPPP!!"

Semua seketika berhenti mengoceh dan suasana menjadi hening.

"Biar gua yang pilih. Gimana kalau Zigar sama Edo aja" usul gadis itu

"Oke tuh, gua setuju" ucap salah satu siswa dan diikuti oleh yang lainnya

"Zigar, Edo, pokoknya kalian nanti berantem deh, terserah berantem kayak gimana. Dan pokoknya endingnya itu Edo harus pura pura pingsan"

"Lah kok gua yang pingsan" saut Edo tak terima

"Ih udah nurut aja, bawel banget" Edo menghela nafas panjang

Waktu semakin singkat, bel pun segera akan berbunyi. Dimana bertepatan jam Bu Eni mengajar ialah jam Pertama. Jadi mereka mulai bersiap siap untuk Akting.

Untung saja tadi saat awal pembuatan rencana ada sebagian murid yang sudah membeli beberapa perlengkapan. Contohnya party popper dan pastinya kue ulang tahun.

Beberapa detik dari itu dan benar saja bel telah berbunyi. Mereka mulai duduk di bangkunya masing-masing. Dan Bu Eni mulai memasuki kelas.

Awal Bu Eni mengajar, suasana tampak begitu hening, tampak tak seperti biasanya pikir Bu Eni. Namun selang beberapa detik mulailah aksi mereka.

Edo dan Zigar, bangku mereka bersebelahan. Zigar kini mendahuli untuk memancing beranjak berdiri dan mendorong bahu Edo. Hal itu tentu membuat Edo terpancing emosi dan ikut berdiri meladeni cowok itu.

Mereka saling tonjok menonjok, walaupun cuma akting, mereka melakukan perkelahian layaknya seperti asli. Seperti memang aktor handal.

Bu Eni yang melihat reflek langsung menegor mereka "Edo Zigar hentikan!!" Sentak Bu Eni

Tentu saja hal itu tak direspon oleh kedua cowok itu. Mereka malah membuat suasana kelas begitu ricuh. Bangku bangku tergeser kesana kemari karena badan mereka.

Karena perkelahian mereka nampak semakin serius diiringi teriakan dari orang yang melihat. Bu Eni langsung terlihat khawatir dan beranjak berdiri menghampiri mereka.

"Stop hentikan!" Suruh Bu Eni

Disitu Aska baru memasuki kelas, ya cowok itu hari telat. Namun untung saja nasib baik bersamanya hari ini. Jadi gerbang sekolah masih terbuka untuknya. Baru masuk Aska tentu langsung shock dan panik ada apa ini.

Selang beberapa detik dari itu kini Zigar melayangkan pukulan terakhir untuk Edo. Dan membuat Edo tergeletak di lantai yang bewarna putih itu. Tentu semuanya nampak terkejut.

"Aaaawhh" semuanya meringis seakan merasakan pukulan itu

Bu Eni langsung menghampiri Edo yang terbaring lemah memejamkan matanya. Tak hanya Bu Eni, Aska pun sama menghampiri Edo.

Aska memang tak tahu tentang rencana ini, jadi ia pikir kejadian ini benar benar terjadi dan bukan setingan.

"Zigar lo itu kenapa, Edo punya salah apa sama lo" sentak Aska

Melihat Aska tentu murid murid dikelas itu saling berbisik.

"Ver, Aska gak tahu ya kalau ini setingan?" Bisik Echa pada Vera yang disampingnya

"Iya deh dia gak tahu, Aska kan telat, dia baru masuk" jawab Vera

Dari akting marahnya Zigar, sampai kebawa benar benar kalau dirinya kali ini sedang marah. Dan dari pertanyaan Aska tadi, ia jawab dengan nada yang tinggi.

"INI SEMUA TUH GARA GARA LO, KARENA LO UDAH DEKET DEKET PACAR GUA, KARENA LO UDAH REBUT PACAR GUA!!"

Aska mengerutkan kening nya bingung
"Gua??"

"Siapa yang gua rebut, gua gak ngerti" tanya Aska yang masih tak mengerti ucapan Zigar tadi

"Terus hubungan nya sama Edo apa?"

"Terserah gue!"

"DAN YA, KENAPA LU HARUS IKUT CAMPUR SAMA MASALAH GUA HA?. KEKURANGAN MASALAH LO"

Eliva yang sedari tadi melihat nampak bingung. Mengapa Zigar jadi meluapkan amarahnya ke Aska dan bukannya Edo. Karena dirasa ini sudah cukup dan terlihat Bu Eni sudah masuk perangkap. Eliva memutuskan untuk memberhentikan prank ini.

Dari lirikan mata Eliva mengkode semua orang. Dan mereka langsung memahaminya

Salah satu siswa sudah membawa party popper dan langsung ia putar lalu keluarlah suara duarr, tak hanya suara khas dari benda itu yang terdengar tapi juga diiringi suara sorakan dari semua murid. Tentu hal itu sontak membuat Bu Eni kaget, untung Bu Eni tak mempunyai riwayat penyakit jantung.

"Happy birthday to you" semua serentak bernyanyi dan Echa kini sudah membawa kue bewarna coklat yang tadi sudah ia ambil dari tempat persembunyian

Terdengar semua bernyanyi, Edo juga membuka matanya dan langsung beranjak berdiri lalu ikut bernyanyi. Sungguh Aska nampak bingung ada apa ini semua.

Terlihat sahabatnya yang kebingungan Desta langsung menghampiri nya "hari ini ulang tahunnya Bu Eni dan kita lagi ngeprank. Ini semua itu setingan" jelasnya. Aska mengangguk paham

Bu Eni benar benar terharu melihat anak muridnya yang memberinya kejutan seperti ini. Awalanya ia sudah serius merasa khawatir eh taunya ini semua hanyalah sandiwara.

"Ayo Bu tiup lilinnya!" Perintah Echa

Dalam hitungan ke 3 Bu Eni pun meniupnya dan semuanya serentak bertepuk tangan.

"Kita foto yuk!" Usul salah satu siswi

Semua setuju dan langsung menyiapkan barisannya. Yang laki-laki berposisi dibelakang dan yang perempuan berposisi di depan dan Bu Eni yang berposisi di tengah.

Karena gemuruhnya di kelas IPA 4, membuat sebagian murid ikut melihat dari pintu maupun jendela. Jadi salah satu dari mereka disuruh untum memfotokan.

"1,2,3" ucap gadis yang dimintai tolong tadi lalu menekan tombol di kamera tersebut

Beberapa jepretan sudah diambil dan HP yang di pakai ialah HP milik Mita. Sudah tidak ditanyakan lagi, karena Handphone nya lah yang paling bagus apalagi kameranya. Jadi HP nya lah yang dibuat untuk berfoto bersama.

"Makasih ya kejutan nya" ucap Bu Eni terharu

"Sama sama Bu" balas mereka dengan senyuman yang lebar

"Ibu gak pernah loh dapet kejutan kayak gini" ucap Bu Eni tersenyum haru dan bangga

Rencana mereka berhasil membuat kejutan ini dengan akting Zigar dan Edo yang seperti meyakinkan membuat rencana ini berjalan dengan mulus.





Bantu Vote🥺!!

SEMOGA SUKA🖤

ELASKA FERNIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang