34 || DI BULLY

581 88 10
                                    

34. Di bully

Secara tiba tiba salah satu teman Erdi yang duduk didepan, disamping Erdi. Melihat seorang laki-laki yang kiranya ia kenal, "Itu Aska bukan sih"

"Mana mana?" ucap mereka yang duduk di belakang

"Oh iya, itu sih Aska"

"Kita samperin yuk Er!"

Tanpa aba-aba, Erdi langsung memberhentikan mobilnya di depan Aska. Cowok itu nampak bingung mau apa mobil ini menghalangi dirinya.

Erdi dan teman temannya kini keluar dari dalam mobil. Aska yang melihat seketika terkejut kalau orang yang ada di dalam mobil yang menghalanginya adalah Erdi.

"Wih Mas Aska, ngapain Mas disini?" ucap Erdi dengan nada yang dibuat buat

"Abis belanja Er, masak lu gak lihat nih anak bawa barang belanjaan banyak kayak gini," ujar salah satu teman Aska yang seperti menjawab pertanyaan Erdi tadi.

"Oh iya ya, gak ngelihat gua. Banyak juga ya duitnya sekarang, sampai bisa beli banyak belanjaan kayak gini, hahahahah" ucap Erdi yang lalu diiringi dengan tawaan di akhir ucapannya

"Hm.., curiga gak sih dapet uang dari mana?" Ujar salah satu teman Erdi yang pura-pura berpikir

"Apa jangan-jangan pake penglaris, atau...." Kata Erdi yang disengajakan seperti shock

"Hahahaha" serentak mereka semua tertawa

Tak diragukan lagi kata-kata mereka membuat hati Aska merasa sakit. Tapi ia tetap harus tegar dan memperlihatkan senyuman sebagai pembalasan ucapan mereka.

Walau yang ada didalam pikirannya ada amarah yang pingin ia lampiaskan, cowok itu masih trauma dengan kejadian yang ada dikamar mandi waktu itu. Yang dimana ia dikeroyok. Sama halnya seperti sekarang, coba saja ia memulai untuk mengajak Erdi berantem hal yang sama akan terulang.

"Sok sokan senyum. Senyuman lu itu pahit, kagak manis" ucap Erdi meledek

"Senyum itu ibadah, dari pada lu kalau senyum jadi musibah" balas Aska tanpa ekspresi

"Apa lo bilang!!" Tanya Erdi yang mulai meninggikan nada bicaranya. Aska menelan saliva nya dalam dalam

Disela sela kemarahan Erdi itu. Tiba-tiba ada satu kendaraan angkot lewat. Kini Aska mulai memberhentikan angkot itu, namun dihentikan oleh Erdi. Saat kendaraan itu akan berhenti ditempat mereka kini berdiri. Langung Erdi menyuruh kendaraan itu pergi seperti memberitahu kalau tak akan ada orang yang menaiki nya.

"Lo kok suruh angkotnya jalan. Gua kan mau naik" ujar Aska mengerutkan dahinya

"Lah terus kenapa. Lo marah" balas Erdi ketus

Erdi tiba-tiba juga mengambil paksa barang belanjaan yang ada pada genggaman tangan Aska, "lihat dong belanjaannya"

"Balikin belanjaan gue!," ucap Aska yang tak dipedulikan Erdi

Terlihat dari paper bag itu ada watermark toko nya yang bertuliskan RANI BUTIK. Tak hanya itu, Erdi juga melihat kalau banyak baju yang ada didalam nya.

"Wih belanja nya di butik mahal we" ucap Erdi yang di sengajakan seperti terkagum kagum

"Banyak juga ya lu belanjanya. 1,2,3,4,5,6,7. Gila 7 dong" Erdi menghitung banyak nya baju yang ada di paper bag itu

"Diam seperti tak mampu, bergerak membeli banyak baju. Bukan Maen!" Ucap salah satu teman Aska yang lalu disusul tawaan yang serentak

Barang belanjaan Aska yang tadi ada pada Erdi, kini ia tarik kembali dan langsung ia tenteng kembali.

ELASKA FERNIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang