37 || PASAR MALAM

516 76 0
                                    

37. Pasar malam

Di malam hari ini selesai makan malam. Eliva mulai memasuki kamarnya dan terlihat ponselnya berdering yang menandakan ada seseorang yang menelpon. Mendengar ponsel nya yang berdering dia atas kasur, ia langsung mengambil ponsel itu melihat siapa yang menelponnya.

"Zigar?" Kagetnya melihat seseorang yang menelponnya nya kini ialah Zigar

Tak lama-lama ia langsung mengangkat nya.

"Iya ada apa?"

"Hai El, kita keluar yuk kepasar malam. Di lapangan pinggir jalan merpati disana ada pasar malam loh, kesana yuk!"

"Emm... Gimana ya?"

"Ayo lah,"

"Emang sama siapa aja?"

"Berdua doang"

"Hah?. Aska gak ikut?"

"Ya gak lah. Tapi mungkin aja dia kesana sih. Katanya tadi mau kesana. Tapi gak tau deh"

"Yaudah deh gua siap-siap dulu ya."

"Iya, Aku otw ke rumah kamu ya"

Telfon ia matikan secara sepihak.
Mendengar itu Eliva tentu terkejut, keanehan cowok itu masih berlaku sampai sekarang. Zigar masih memanggilnya dengan sebutan aku kamu.

Tak ambil pusing, gadis itu langsung berganti pakaian dan bersiap siap. Sesudahnya ia langsung keluar rumahnya dan berdiri didepan gerbang. Dan benar saja sebuah mobil berwarna hitam tengah berhenti di depan gerbang nya.

"Dari kapan lu disini?" Tanya Eliva

"Aku dari tadi lah" jawab Erdi. Eliva memutar bola matanya

"Kamu masih malu yang manggil aku pakai aku kamu?" Tanya nya yang membuat Eliva shock mendengar nya

"Nih anak kenapa sih, kenap sifatnya jadi aneh gini" gumamnya pelan sambil menatap Zigar aneh, seperti nya Zigar tengah kerasukan oleh sebab itu sifatnya aneh.

Eliva langsung berjalan menuju dekat mobil dan ingin mulai membuka pintu mobil itu. Gadis itu membuka pintu yang berada di belakang. Tapi sama seperti tadi siang, Zigar sudah membukakan pintu depan untuknya terlebih dulu.

Cowok itu menyuruh Eliva untuk duduk disana. Awalnya Eliva pasti menolak. Namun Zigar terus memaksa yang membuat Eliva pasrah untuk menurutinya duduk didepan disamping nya.

Mobil hitam itu mulai melaju pergi kearah tujuan. Sesampainya, Zigar langsung memakirkan mobil nya dan kedua orang itu mulai turun dari mobil.

Zigar langsung mengajak Eliva ke suatu tempat yaitu didepan wahana Biang Lala. Cowok itu ingin mengajak Eliva menaikinya. Detik itu juga tiba tiba datang dua orang laki laki yang membuat Eliva mengukir senyuman.

"Aska? Kamu disini juga," ujar Eliva reflek saat melihat Aska datang ke arahnya

"Iya aku tadi diajak Desta" jawab nya

"Kalian dah lama disini?" Tanya Aska

"Nggak kok baru aja nyampe,"

"Ehh, aku tinggal dulu ya, mau beli minuman" pamit Aska yang hendak pergi membeli minuman

Aska langung beranjak pergi untuk membeli sebuah minuman dan Desta tak mengikutinya, cowok itu tetap berdiam di tempat dengan Zigar dan Eliva.

Eliva yang melihat Aska pergi. Gadis itu mempunyai niatan ingin mengikutinya. Setelah terlihat Aska sudah terlihat pergi, Eliva langsung beralasan ingin pergi juga.

"Emm, gua mau ke toilet dulu," Eliva langsung pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Zigar dan Desta yang ada disampingnya.

Alasan yang ia buat seaslinya tak masuk akal. Gimana ada toilet di lapangan, apa lagi pasar malam ini bertempat di sebuah lapangan. Tapi tak tahu ingin beralasan apa jadi gadis itu reflek saja mengucap kan itu. Bila ia mengucap kan hal sebenarnya untuk ingin mengikuti Aska. Pasti mereka bakal berpikir yang aneh aneh.

Berhenti di suatu tempat, Eliva terbingung melihat sekitar. Kemana perginya Aska membeli sebuah minuman. Tokoh mana yang ia kunjungi itu. Karena bingung entah kemana, Eliva memikirkan untuk balik saja ke tempat Zigar dan Desta berdiri tadi. Mungkin saja setelah membeli minuman Aska balik kesana.

Namun ditengah tengah perjalanan. Ia mendapati seorang laki laki yang berjualan gelang. Banyak gelang yang diperlihatkan untuk dijual. Gelang itu telah memikat hati Eliva untuk ingin membelinya.

Berdiri di depan jualan itu, Eliva langsung melihat jelas berbagai macam gelang itu. Gadis itu memilih gelang mana yang kiranya bagus untuk ia beli. Terlihat gelang couple berwarna hitam, gelang itu telah memikat hati nya. Eliva menginginkan gelang itu dan berniat untuk membelinya.

"Mas, ini berapa?" Tanya nya pada penjual laki-laki itu

"Ini, 20 ribu mbak, udah dapet 2" jawabnya

"Saya mau mas satu gelang couple ini" Eliva lalu mengeluarkan duit dari tas kecil yang ia selempang kan di badannya

"Nih mas duitnya" duit itu mulai di terima oleh penjual itu. Dan gelang hitam itu mulai Eliva ambil

Gelang couple berwarna hitam itu, niatnya akan ia peruntukan pada Aska nantinya. Ia ingin memakai gelang ini bersama Aska. Namun sebelum gelang itu dikasih pada Aska, ia memakainya terlebih dahulu dan satunya ia simpan di tas kecil nya.

Eliva mulai berjalan lagi, tapi langkah kakinya berhenti kembali. Ia melihat Erdi dengan seorang perempuan yang cowok itu rangkul dengan tangannya.

"Gila, bisa bisa nya pacaran disini. Kalau ketemuan Mita mampus lu" gumam Eliva

Bertepatan dengan ucap nya itu tiba tiba dari arah belakangnya, Eliva kedatangan Mita dan kedua sahabatnya Echa dengan Vera.

"Apanih, nyebut nyebut nama gua" ujar Mita yang membuat Eliva reflek menolehkan kepalanya ke belakang. Eliva kini tampak panik.

"Emm.. nggak gak papa" jawab nya berusaha santai

"Gua usah pakek nama gua!" Peringatnya sinis dan langsung pergi begitu saja

Terlihat mulai pergi, Eliva langsung berkata "Ish, sebel banget deh gue. songong banget jadi orang. Gua bongkar kebenarannya nangis lo" gumamnya dengan kesal melihat kepergian Mita yang diikuti kedua sahabatnya.

Kini Eliva mulai melangkahkan kakinya pergi lagi menuju ke arah Zigar dan Desta. Namun tiba tiba langkahnya terberhentikan lagi karena teringat, kepergian Mita tadi menuju dimana arah Erdi dan selingkuhannya berada.

"Waduh, bakal ketahuan gak ya?" Gumamnya bertanya tanya

Mita berjalan menuju ke arah orang yang berjualan sebuah makanan. Gadis itu ingin membelinya. Namun sebelum sampai tujuan, gadis itu melihat Erdi yang seperti merangkul perempuan

"Erdi? Kurang ajar, Siapa tuh cewek?" Ucap nya yang mulai kesal melihat adegan itu

"ERDI..." Teriak Mita yang terdengar oleh cowok itu. Erdi yang berposisi membelakangi mereka kini terkejut mendengar teriakan itu, matanya reflek membulat begitupun dengan Lani

"Aduh yang, itu kayaknya suara kak Mita deh" ucap Lani dengan panik yang belum masih berbalik badan

Erdi langsung berjalan yang layak nya santai. Agar Mita tak curiga kalau dirinya disebut atau bisa dibilang dugaan nya itu salah.

Mita yang melihat dua orang itu mulai pergi tanpa menoleh kan kepala nya, gadis itu langsung mengikuti nya.

Disisi lain. Eliva juga melihat, kalau Mita sepertinya tahu cowok itu adalah Erdi. Eliva kini ikut ikutan ingin mengejar Erdi tapi dari arah lain. Supaya cowok itu bisa terjebak nanti nya.

Mita hampir mendekat, membuat Erdi dan Lani yang berusaha berjalan santai tadinya, kini langsung sedikit mempercepat langkah kakinya. Sampai-sampai kini sudah mulai berlari. Karena keramaian orang saat Mita ingin mendekati cowok itu, ia sering terhalang oleh orang yang sedang jalan.

"Woii, berhenti!!" Perintah Mita sambil berlari berusaha mengejar dan diikuti oleh kedua sahabatnya

Erdi mulai mempercepat larinya bersama Lani. Sampai sampai tak sadar, ia tersandung langkah kakinya dan terjatuh. Lani yang disampingnya tadi, mendapat dorongan saat Erdi terjatuh. Jadi otomatis gadis itu juga ikut terjatuh bersama Erdi.



Panik gak panik gak panik lah masak gak😆😆

VOTE AND KOMEN NYA GAYS JANGAN LUPA!!!🙌

FOLLOW AKUN INI JUGA YA GUYS!?🥺

SEMOGA SUKA🖤

ELASKA FERNIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang