Ekstra Part 1

675 60 16
                                    

Hi prendd

Buat yg kemarin komen katanya endingnya gantung dan minta buat adain Ekstra Part nya. Sekarang keinginan kalian aku penuhin🍁😋

Disini ekstra part-nya aku bagi jadi dua, nanti kalo banyak yang minta lanjut, aku bakal up secepatnya🙏😌✨

Sejujurnya kemarin aku gak niat buat ending kayak gitu, tapi entah kenapa tanganku ngetiknya jadi kayak gitu. Karna udah terlanjur yasudalah..

Oh iya.. Jangan lupa komen yg banyak buat EP yang kedua ya!😉

Jangan cuma komen, tapi vote nya juga jgn lupa ygy

Oke, gk usah banyak bacot, sekarang kalian bisa membaca cerita ini🦅

Happy Reading?!

Sesampainya disekolah Eliva langsung bergegas masuk kedalam kelasnya, apalagi sekarang waktunya sangat mepet. Sebentar lagi jam pelajaran pertama akan segera dimulai, ia tak mau terkena hukuman karena telat masuk kedalam kelas.

"Huhh... untung belum ada guru" Eliva bernafas lega, belum ada guru yang datang dan Eliva bisa duduk dibangkunya dengan tenang.

Sesekali Eliva melihat Aska yang sedang membaca buku. Namun siapa sangka, ternyata cowok itu juga akan memandangi nya, karena sadar akan hal itu Eliva langsung memalingkan wajahnya dengan gerak cepat.

Selang beberapa belas menit, pelajaran pertama telah usai, semua murid yang tadinya diam tak bersuara seperti adanya kuburan kini mulai ramai kembali dengan omongan mereka yang bisa dibilang cukup tidak penting.

"As nanti kita kekantin bareng ya!" Ujar Mita pada Aksa, gadis dengan rambut sedikit kecoklatan itu menghampiri Aska dengan sesekali melirik Eliva secara sengaja

"Gue gak bisa" balas Aska cuek

"Kenapa?" Mita mendadak melihatkan ekspresi kecewa, padahal saingannya sudah tersingkir tapi mengapa Aska malah secara langsung menolak ajakannya.

"Gue sibuk."

"Udah sono lo jangan ganggu Aska!" Sela Desta terlihat geram dengan tingkah Mita

"Sewot aja lo" Mita menghentakkan kakinya dengan kesal lalu kembali ke bangkunya

Mita yang sedari tadi memperhatikan hanya diam dan tidak mau ikut campur. Toh, gak ada sangkut paut apapun dengannya.

*****

"Sendiri aja?" Seseorang tanpa aba-aba langsung duduk di samping Eliva. Dengan terkejut Eliva memandang lelaki itu.

Dengan gelagapan Eliva hendak menjawab pertanyaan itu, apalagi saat tahu siapa pemilik suara itu. Eliva jadi canggung sekarang.

Tak mau ambil pusing Eliva beranjak berdiri dan hendak pergi, namun semua itu terhenti karena tangannya yang langsung dicekal oleh Aska untuk tidak meninggalkannya sendiri.

"Mau kemana?"

"Maaf gua ada urusan" balasnya tanpa melihat Aska sedikitpun

"Gua tahu lu lagi menghindar dari gue, gue gak masalah soal itu. Tapi Liv, disaat kita udah gak ada hubungan apa-apa. Apa pertemanan kita juga ikut berkahir?"

Eliva meresapi ucapan itu. Yang dibilang Aska ada benarnya, selesainya hubungan bukan berarti harus bermusuhan, itu tidak benar. Tapi bagaimanapun Eliva tetap butuh waktu sendiri untuk menenangkan pikirannya.

ELASKA FERNIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang