56 || JADIAN?

506 80 13
                                    

56. Jadian?

Hembusan angin malam membuat suasana menjadi sangat sejuk. Seperti hal nya malam ini. Zigar, cowok itu ingin menjalankan rencananya membuat kejutan untuk Eliva yang berstatus pacarnya dimalam ini.

Sebuah kafe mewah sudah ia pesan untuk semalaman, dan sudah ia hiasi dengan pernak pernik yang kiranya akan disukai gadis itu.

Sesekali ia berusaha menghubungi Eliva, namun semua itu nihil. Panggilannya tak dijawab. Karena tak mau rencana merayakan anniversary nya yang ke 1 bulan gagal, Zigar tetap berusaha mengirimkan pesan untuk gadis itu.

Selesainya, kini ia tinggal menunggu dan semoga pesannya dijawab. Sambil menunggu, cowok itu berjalan jalan mengelilingi kafe itu, mengecek satu persatu hiasan yang terpajang. Memastikan apakah sudah benar dan bagus atau belum.

Disisi lain Elaska, cowok itu sedang berdiri gagah di depan sebuah kafe yang bertuliskan CafeStar, nama itulah yang terpampang jelas di papan depan dinding cafe itu.

Niatnya malam ini ia hendak ingin menghampiri Eliva di rumahnya. Namun seketika berpikir kalau Eliva sangat menyukai minuman Boba. Pikirannya mengalir begitu saja, terpikir untuk membeli minuman itu di cafe ini. Mungkin saja ada.

Dengan rasa penuh harap semoga saja ada minuman yang ia ingin beli dijual di cafe ini. Selain membeli minuman. Kali ini cowok itu juga membawa plastik yang berisikan Styrofoam yang didalamnya terdapat nasi goreng yang sudah ia buat secara khusus tadi.

Aska membuka pintu dan memasuki cafe itu, lalu bertanya pada penjual yang berdiri disitu
"Maaf kak, ada minuman Boba gak?"

"Ada kok kak. Tapi maaf ya, malam ini kita lagi gak jualan, soalnya cafe ini sudah dipesan sama seseorang" terang mbak mbak yang berdiri didepan Aska

"Oh gitu ya kak, yaudah makasih ya kak" pamit Aska pergi dan keluar dari cafe itu

Karena bingung entah harus membeli minuman itu dimana, Aska menghela nafas panjang. Cowok itu kini mencoba mencarinya di ponselnya. Mungkin ada petunjuk dimana ada yang menjual minuman boba. Namun nihil ia tak menemukannya.

Kini layar handphone beralih memperlihatkan jika cowok itu membuka aplikasi WhatsApp dan menekan nomor milik Eliva yang ada di deretan paling atas.


Me
Liv.

Eliva
ada apa As?

Me
aku mau ngomong sesuatu sama kamu

Eliva
Apa?

Me
Aku CH3COOH kamu

Eliva
Maksutnya?

Me
Kamu pikir deh, aku harap kamu suka sama ucapan aku itu

Diseberang sana Eliva sudah dibuat bingung oleh pesan yang dikirimkan Aska. Tiba-tiba cowok itu mengetikkan hal itu dan menyuruhnya untuk berpikir arti dari ucapan itu.

"Cecoh apaan?" Gumamnya bingung menatap ponselnya serius

Eliva berpikir sejenak, kalau tulisan itu bukanlah kata yang di singkat melainkan sebuah rumus.

"Ini kalau gak salah rumus kimia deh"

"Apa maksutnya? Apa aku harus cari arti rumus ini terus nyambungin sama kata kata tadi?" Gumamnya berpikir pikir

ELASKA FERNIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang