69 || AKHIR DARI SEGALANYA

625 82 9
                                    

69. Akhir dari segalanya

Mita yang baru tersadar ada seseorang yang memberi selamat tapi dengan nada yang tak biasa, langsung membalikkan badannya dan reflek terkejut.

"Lo?"

"Gak nyangka ya seorang Mita suka sama anak miskin" ucap cowok itu yang diiringi tawaan di akhir kalimat nya

"Bacot lo" balas Mita

"Kok lu marah, bukannya dulu itu lo ya, yang manggil Aska dengan sebutan itu, hm?" Tanya Erdi

Sebelum Mita hendak menjawab, Erdi terlebih dulu angkat bicara "Oh iya gue lupa kan lu sekarang suka sama Aska"

"Seleranya rendahan" lanjut Erdi yang diiringi tawaan bersama teman temannya

"Jaga ya omongan lo!!"

"Terserah gua lah, mulut mulut gua"

"Gua gak habis pikir aja sih sama lo. Dari gua yang spek dewa gini turun ke spek pasaran kayak Aska, hahaha" ucapnya yang selalu diakhiri tawaan

"Seenggaknya dia gak brengsek kayak lo. Dan satu lagi, gak playboy kayak lo yang selalu mempermainkan hati perempuan"

"Oh atau jangan jangan lo itu sebenarnya masih gamon ya sama gue?" Tanya Mita pd

"Ge Er lu, jangan ngarep. Gua masih banyak cadangan diluar sana yang lebih cantik dari lo. Dan yang lebih penting lebih seksi dan menggiurkan dari lo" Erdi langsung pergi setelah mengucapkan itu dengan tawaan bersama teman-temannya

Mendengar penuturan Erdi Mita jadi ngeri sendiri, sekotor itukah pemikiran cowok itu. Untung saja saat berpacaran dengannya Erdi tak berbuat macam-macam, coba saja kalau iya. Sudah dipastikan Mita akan menjadikan cowok itu seperti perkedel.

"Anj*ng lo" balas Mita dengan tatapan sinis melihat kepergian cowok itu

*****

Jam telah berganti, kini sudah saat nya semua murid melakukan istirahat. Semuanya mulai bergemuruh keluar kelas dan melakukan kegiatannya masing-masing. Namun tidak dengan ketiga laki-laki yang duduk di bangkunya masing masing tanpa ada suara.

Desta yang biasa paling rame dan heboh kini juga ikut diam karena terbawa suasana. Kedua sahabatnya saling diam. Didalam pikirannya, ia tahu Zigar ingin mengatakan sesuatu pada Aska tapi selalu ditunda karena merasa pasti Aska masih marah dengan cowok itu.

Sedangkan Aska sekarang sedang membaca buku tanpa memikirkan orang lain yang ada di sekitarnya.

Sesekali Zigar melihat ke arah Desta, merasa bimbang harus bagaimana dirinya ini. Desta yang hanya bisa menyuruh untuk tetap Zigar meminta maaf pada Aska, dan itulah yang ia sampaikan pada Zigar lewat isyarat.

"As," panggil Zigar ragu-ragu

"Gua mau ngomong sama lu"

"Hm apa?"

Memberanikan diri Zigar duduk di kursi depan meja Aska, kini ia mulai angkat bicara. Zigar menarik nafasnya dalam-dalam.

"Gua mau minta maaf soal Eliva. Sumpah gua gak bermaksud nikung lu atau gimana, tapi gua cuma ngehibur dia doang gak lebih" terang nya

ELASKA FERNIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang