55 || BERHARAP TERJADI

420 70 11
                                    

55. Berharap terjadi

"Kita makan nasi semalem ya As, nasi nya masih sisa banyak" ujar Santi sambil menyiapkan sarapan

Nasi dagangannya masih tersisa banyak. Dan hanya terbeli 4 bungkus, gak lebih. Semua ini pasti karena fitnahan waktu itu. Semua orang masih mengira kalau nasi goreng buatan Aska tidak higenis, hal itu tentu membuat semua orang takut untuk membelinya.

"Gak papa Bu. Yaudah ayo makan!" Aska langsung melahap nasi goreng yang berada di piring depannya ini

Dengan rasa senang Aska tetap melahap makanan itu hingga habis dan tak tersisa. Walupun kehidupan ekonomi yang semakin menurun. Itu tidak membuat rasa semangat pada diri Aska pudar.

Cowok itu yakin rezeki semua orang sudah diatur rata oleh yang di atas. Walupun rezekinya kali ini tidak datang hari ini, mungkin besok atau lusa, tetap berpikir positif saja.

Beberapa menit berlalu, kini setelah Aska sarapan dan sudah siap. Aska mulai hendak berangkat ke sekolah. Namun sebelum pergi, cowok itu mencium punggung telapak tangan ibunya, lalu mengucapkan kalimat terakhir.

"Aska berangkat dulu ya Bu, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab Santi

*****

Sangat suntuk untuk pagi hari ini bagi seorang gadis yang kini sedang duduk dikantin. Mengapa tidak? Pagi-pagi ini ia harus menghadapi Zigar, si cowok menyebalkan.

Jujur dalam pikirannya dulu Zigar tak semenyebalkan ini, namun entah mengapa cowok itu menjadi seperti ini. Bukan seperti Zigar yang pertama kali ia kenal.

Eliva duduk dikantin bersama Zigar dan tentunya Desta. Cowok itu pasti menguntit Zigar agar di traktir, biasalah. Semalam Zigar mengirimkan pesan untuknya kalau dia ingin menraktiknya makanan sepuasnya.

Ditraktir makanan, siapa yang gak mau. Eliva pun mengiyakan ajakan cowok itu. Namun yang kiranya bakal seru karena makan banyak, kini malah sebaliknya.

"El ngapa lu kok gak makan?, masih banyak tu makanan lu" ucap Desta

"Gua gak nafsu" jawabnya

"Kenapa?" Tanya Zigar

"Ya gua kenyang, jadi gak nafsu buat
makan"

"Itu cuma omong kosong kamu doang kan, aku tahu. Apa kamu gak suka makanan ini, aku pesenin yang lain ya" ucap Zigar

"Mang ojak bakso satu ya" ucap Zigar sedikit berteriak dengan tangan kirinya yang diangkat. Melihat itu tentu Eliva hendak mencegah, namun semua itu percuma saja

Jujur Eliva tak nafsu makan bukan karena kenyang. Melainkan merasa capek melihat perhatian Zigar yang kini diperlihatkan untuknya. Hingga cowok itu memesan kan semua menu makanan untuknya. Satu makanan saja belum habis, tapi cowok itu sudah pesankan lagi makanan lainnya.

"Gar udah ya Gar gua gak pengen makan. Emang sih semalem gua sendiri yang ngebet pengen makan banyak. Tapi sekarang rasa itu udah hilang. Dan sekarang gua udah gak nafsu makan" terang nya

"Oke oke, gimana kalau gua yang habisin" saut Desta memberi usul

"Ide yang bagus, lu makan gih semua makanan ini. Gua mau kekelas dulu" Ujar Eliva terakhir kali lalu beranjak berdiri hendak pergi

ELASKA FERNIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang