Dimana sapu tangan lusuh, kucel, tipis, jelek milik Remus Lupin itu. Sejujurnya, Lucy benar-benar lupa dimana ia menaruh sapu tangan itu, bisa jadi ia benar-benar telah membuangnya tanpa sadar. Ia tidak berhenti mencari sepotong kain itu di kamar asramanya dengan keberadaan Vivienne yang tidak membantu apapun kecuali bersenandung.
"Mary has a little lamb.. little lamb.. little–"
"For Salazar, bisakah kau berhenti menyanyi?!" keluh Lucy yang masih mencari-cari kain itu.
Vivienne yang sudah biasa menerima perlakuan itu hanya tersenyum dan tidak mempedulikan ucapan Lucy. "Dengarkan ini, Lucy.." ujarnya. Lucy menatap kesal Vie tidak percaya, dengan perasaan dongkol ia mulai membuka lemari bajunya.
"Marry has a little lamb.. little lamb.. little lamb..
Alicia has a Regulus.. I caught them kissi—"Sesuai dugaan Vie, Lucy menatapnya tidak percaya dan seketika menghampirinya di kasur. Tatapan Lucy terkejut dan sedikit sedih, "Demi Merlin, Vie, kau sebaiknya tidak mempermainkan aku," ancam Lucy kepada Vivienne tajam.
"Ayolah, Lucy. Buat apa aku berbohong kepadamu? Aku tau kapasitas dan batasanku dibandingkan dirimu yang berasal dari keluarga terpandang," bela Vie dengan senyum licik.
Fase nafas Lucy menjadi cepat, wajahnya merah menahan marah mendengar berita tersebut. Tapi ia mencoba menenangkan dirinya dengan mendengus kesal, "Mereka tidak mungkin berkencan. Aku tau Reggie bukan pria seperti itu, dia memiliki selera yang tinggi dan tidak murah seperti Carrow!" Belanya.
Vie masih mensenyumi Lucy, "Bagaimana jika.." pancingnya membuat Lucy mengkerutkan dahi, ".. kau menuju menara Astronomi malam ini untuk melihatnya langsung?" tawarnya. Lucy terkekeh ragu, "Sekadar mengingatkan jika ini tipuan bodohmu, aku akan pastikan kau mati," ancam Lucy.
Vivenne tersenyum lebar, "Jika aku benar?" tanyanya.
Lucy menelan ludahnya, "Jika itu adanya, kau akan mendapatkan sesuatu dariku."
🤍
Lily Evans terduduk ibah disebelah sahabatnya, Remus Lupin, malam ini akan jadi malam yang berat baginya. Dengan munculnya bulan purnama, maka Remus harus berubah menjadi sesuatu yang ia benci. Mata Remus terlihat berat walaupun ia berusaha menahannya, kepalanya terasa panas entah disebabkan apa.
"Agh.. Lily, aku minta maaf meninggalkan tugas prefect padamu seperti ini.." ujar Remus lemah.
Lily menggeleng dengan senyum hangat, "Oh, Rem. Aku paham, kau tidak usah cemas. Aku sudah biasa dengan hal ini, tidakkah kau sadar?" jawabnya berusaha menghibur namun tidak membuahkan hasil.
Remus menatap Lily dengan lemah, "Yeah.. aku tau, hanya saja tahun ini terlalu banyak anak brandal baru di asrama kita," tambahnya membuat Lily tertawa. "Yeah," mulai Lily, "Ini semua karena mereka terinspirasi oleh kau dan teman-temanmu, The Marauders," ujar Lily dengan nada mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋𝐈𝐄 ⁞ marauders era 🕊
Fanfiction。゚. ゚. * ・ 。゚。゚. * ・ 𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋𝐈𝐄 🕊 ⁞ fem oc x r.a.b x r.j.l 🕊 ⁞ marauders era in which Lucielle falls in love with someone. . . . . . . [ written in Bahasa ] #1 marauders - june '22