21 ~ 𝒌𝒊𝒍𝒍 𝒕𝒘𝒐 𝒃𝒊𝒓𝒅𝒔 𝒘𝒊𝒕𝒉 𝒐𝒏𝒆 𝒔𝒕𝒐𝒏𝒆

780 153 14
                                    

Jam istirahat belum selesai, tapi Lucius Malfoy sudah menjadi buah bibir siswa-siswi Hogwarts

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam istirahat belum selesai, tapi Lucius Malfoy sudah menjadi buah bibir siswa-siswi Hogwarts. Kedatangannya yang tiba-tiba tanpa mengabari Lucy membuat gadis itu menjadi gupuh. Ia terburu-buru merapihkan rambutnya sebagaimana yang Lucius selalu perintahkan.

"Aku benci membuatmu semakin gupuh. Tetapi Regulus Black mengomeliku karena telah menunggumu hampir 20 menit," ujar Vie menginformasikan keadaan.

Lucy masih menatap cermin, memperhatikan bentuk ikal rambut yang ia buat, "Goddamn! Bisakah pria-pria itu berhenti menggupuhiku?!" keluhnya yang ditimpali tawa gelitik kecil Vie.

Setelah selesai menata rambutnya, Lucy bergegas menuruni tangga dan menemukan Regulus mengenakan seragam dengan rapih. Regulus selalu suka bagaimana rambut Lucielle sedikit mengikal dibagian bawahnya, sayangnya ia hanya dapat melihat di acara atau pesta saja.

"Kau masih marah padaku?" tanya Regulus ketika Lucy menghampirinya. "It's not the right time, Reg. Kau mau Lucius mengomeli kita?" balas Lucy dengan nada tidak percaya.

Regulus tersenyum tipis, jika Lucy sudah mau berbicara dengannya maka ia anggap semua permasalahan antara mereka sudah selesai, "Don't worry. Aku akan membelamu," tambahnya sembari berjalan bersama Lucy untuk menemui Lucius.

Kedua siswa Slytherin itu mendatangi ruangan guru dan menemukan Lucius dikelilingi orang-orang yang memberikan selamat kepadanya. Dari kejauhan, Lucy bisa melihat cincin silver yang mengelilingi jari manis Lucius yang sedang memegang tongkat.

Kemudian matanya menatap Regulus yang tersenyum melihat suasana. Mata hitam sayu, rambut ikal dan rahang yang tegas milik Regulus adalah sihir bagi Lucy. Mungkinkah suatu hari ia akan mengenakan sebuah cincin, membuat sebuah ikatan kepada seseorang yang siap hidup dan mati dengannya?

Mungkinkah itu Regulus Black?

Begitu banyak kesamaan yang ia miliki dengan Regulus. Keluarga, tahta, latar belakang. Yet, she feels a stranger to him.

"Ah, Miss Malfoy! Mr. Black!" seru Professor Slughorn yang membuat orang-orang melihat ke arah mereka. Lucius memberikan senyuman menawannya, matanya memberikan instruksi kepada Lucy dan Regulus untuk mendekat.

Lucy memberikan senyuman kepada kakaknya, "I'm so happy for you," ujar Lucy sungguh-sungguh mengenai pertunangan kakaknya. Begitu juga dengan Regulus, ia menjabat tangan Lucius sembari memberikan selamat, "Cissy sangat beruntung untuk bisa menghabiskan hidupnya bersamamu."

"Tidak. Aku yang beruntung," ujar Lucius membetulkan, "Aku harap kita bisa menjadi keluarga besar yang harmonis. Right, Lucy?" tambah Lucius sembari menatap Lucy untuk ikut dalam percakapan mereka.

Lucy terkekeh kering, "Tentu. Aku tidak sabar menambah anggota keluarga kita," jawabnya mencoba terdengar menyentuh.

Seluruh guru dan staf disekitar tersentuh melihat momen yang menghangatkan itu. Proffesor Slughorn mengeluarkan suara tersanjungnya, "You know what Mister Malfoy. Bagaimana jika kau ikut datang ke pesta teh ku malam ini? Kita akan merayakan pertunanganmu. Tidakkah itu ide bagus?" tanya Slughorn ke sekitarnya.

𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋𝐈𝐄 ⁞ marauders era 🕊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang