It was warm, sweet, tickles, weird and ... embarrassing.
Lucielle tidak pernah menyangka ciuman pertamanya adalah Remus Lupin, seorang prefect Gryffindor sekaligus salah satu anggota The Marauders - kelompok yang ia benci.
Sudah beberapa hari bayang-bayang Remus Lupin mengisi benaknya. Mulai dari mata cokelat-keorenannya, sampai momen ketika mereka berciuman.
Lucy ingat bagaimana bibir lembut Remus menyentuh bibirnya, lidahnya menyisakan rasa manis dari cokelat yang mungkin sebelumnya ia makan, bahkan jubah seragam Remus yang lusuh terasa lembut ketika ia genggam.
Dear Salazar, apakah ini adalah sebuah hukuman baginya yang mencoba mengabaikan nilai keluarganya?
Memikirkan ini membuat Lucy juga ikut cemas. Jika Lucius ataupun Regulus tau, maka Remus Lupin hanya akan menjadi sebuah nama dalam hitungan jari.
"You know - Jika kau merasa tidak enak badan, kau tidak perlu memaksakannya. Ini membuang waktuku."
Lucielle dan Severus sedang berdiskusi mengenai buku yang mereka butuhkan untuk memecahkan jenis ramuan. Mendengar teguran Severus, Lucy menggeleng, "Kata siapa aku tidak enak badan? Aku baik-baik saja," jawabnya.
Severus mendengus sembari membereskan barangnya, Lucy terlihat mencoba menghentikannya namun ia semakin malu ketika Severus bilang sejak awal wajahnya merah dengan dugaan bahwa Lucy demam.
Padahal faktanya, ia sedang memikirkan Remus Lupin saja! Memalukan sekali.
Syukurlah mereka saling menghindari satu sama lain. Karena sejak kejadian itu, keduanya hanya diam dan dengan cepat meninggalkan tempat kejadian. Sangat canggung dan memalukan.
"Lucy," panggil Regulus lembut namun tetap mengejutkan gadis tersebut.
Wajah Regulus terlihat resah layaknya Severus, pria itu juga menduga bahwa Lucy sedang tidak enak badan. "I think we should go to Hospital Wings. Sudah beberapa hari kau terlihat tidak baik-baik saja," ajak Regulus.
Awalnya Lucy menolak, tetapi karena lelah jika berdebat dengan Regulus, akhirnya ia menurut. Namun, Lucy tidak pernah menyangka bahwa ia akan bertemu dengan Remus di Hospital Wings bersamaan dengan Regulus.
Tentu bukan suatu permulaan yang bagus.
Keduanya terlihat panik, Lucy membuang wajahnya, tetapi Remus beberapa kali mencuri pandang ke arah Lucy. "Ada yang bisa ku bantu, Mr. Black?" tanya Madam Pomfrey.
"It's Lucielle, madam. Aku rasa ia terkena demam, bagaimana menurutmu?" jelas Regulus dengan tatapan resah.
Remus mendengus, permainan apa lagi yang Regulus coba tunjukkan? Berpura-pura resah padahal tidak peduli. Ingin sekali mulutnya mengoceh tentang kebejatan yang Lucy tidak ketahui tentang Regulus.
"Hmm, bisa juga karena alergi. Aku akan periksa setelah mengambil sesuatu. Mr. Lupin, please wait for me," pinta Madam Pomfrey.
Begitu Madam Pomfrey menghilang, kedua mata Regulus menunjukkan kekesalannya, "Untuk apa dengusan tadi?!" bisiknya mengecam. Sekilas Regulus Black memiliki wajah seperti kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋𝐈𝐄 ⁞ marauders era 🕊
Fanfiction。゚. ゚. * ・ 。゚。゚. * ・ 𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋𝐈𝐄 🕊 ⁞ fem oc x r.a.b x r.j.l 🕊 ⁞ marauders era in which Lucielle falls in love with someone. . . . . . . [ written in Bahasa ] #1 marauders - june '22