Sisi tenggara perpustakan adalah tempat lazim untuk para siswa maupun siswi melakukan aktivitas rahasia. Biasanya menggunakan anggota tubuh seperti mulut dan tangan. Tidak lain lagi adalah bergossip.
Sisi tenggara perpustakan juga adalah tempat lazim bagi Severus Snape untuk membaca buku ataupun mempelajari hal baru. Tapi kali ini ada yang menarik perhatiannya, ketika mendengar percakapan Remus dan Lily.
Awalnya Severus hanya ingin melihat Lily dari sela-sela buku. Namun percakapan mereka cukup mengejutkan dan membuatnya bingung, terutama bagaimana Lily merespon curahan hati Remus.
"You're being ridiculous!" tegur Lily dalam bisik.
Remus hanya tersenyum lemah. Lagipula apa yang bisa ia lakukan? Memangnya ia bisa mengubah nasib ataupun jati dirinya seperti Regulus Black hanya untuk bersama Lucielle Malfoy?
"That's okay, Lily. Aku sudah mempertimbangkannya. Menurutku ini yang terbaik."
Lily mendengus tidak percaya, "Pertimbangan baik apa? Kau mengambil keputusan itu ketika baru terbangun dari demam. Sungguh tidak rasional," tolak Lily.
Keputusan itu memang tidak rasional, tetapi mengambil hasil dari fakta dan konsekuensi yang akan Remus terima, ia rasa itu sudah cukup untuk dikatakan baik. "The Marauders tidak menyetujui perasaanku kepadanya dan sebaliknya," tambah Remus.
"The Marauders atau James dan Sirius?" Sanggah Lily membuat Remus terkekeh.
Lily tau tawa gelitik itu hanya penutup dari kesedihan hati Remus. Gadis itu tau, di lubuk hati terdalam Remus ia bahagia mengetahui seseorang menghargainya dan mau menerima dirinya. Terlebih lagi Lucielle adalah seseorang yang Remus sukai.
Ia harap The Marauders – tepatnya James dan Sirius mau mencoba melakukan hal yang benar. Mereka seharusnya mendukung Remus untuk memperjuangkan perasaannya. Bahkan kalau perlu, mereka harus bisa meyakinkan Lucy bahwa Remus adalah pilihan terbaiknya.
Dengan lembut Lily memegang pundak Remus, "Kau harus mencoba berbicara dengannya lagi. Coba berunding dengan kondisi yang sekarang lebih baik," saran Lily dibalas anggukan Remus.
Namun anggukan itu hanya untuk membuat Lily tidak memberikannya lagi saran, karena Remus ingin melakukannya hanya saja, "Aku tidak mau merusak pertemanan kami, Lily. Hanya mereka yang aku punya di dunia ini. Hanya mereka."
Lily menghela nafas, ia terlihat sangat kecewa bagaimana Remus menanggapi nasibnya. "But my dear friend, Remus. You also deserve to be happy in your own," ujar Lily dengan nada frustasti dan Remus hanya kembali terkekeh.
Kalau dipikir-pikir membicarakan hal ini dengan Lily hanya membuatnya semakin tertekan walau cukup merasa lega. Setidaknya ia bisa mengeluarkan isi hatinya dengan pikiran yang masih di hiasi wajah Lucielle Malfoy.
"It's a sin to be with her. She has everything and I can ruined her life."
Lily hendak menyangkal pernyataan Remus, namun dengan cepat pria itu segera mengakhiri percakapan mereka. "Aku harus pergi. Professor McGonagall membutuhkan berkas ini," pamitnya terburu-buru.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋𝐈𝐄 ⁞ marauders era 🕊
Fanfiction。゚. ゚. * ・ 。゚。゚. * ・ 𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋𝐈𝐄 🕊 ⁞ fem oc x r.a.b x r.j.l 🕊 ⁞ marauders era in which Lucielle falls in love with someone. . . . . . . [ written in Bahasa ] #1 marauders - june '22