Musim panas tahun ini berbeda.
Kemenangan dan kebahagian berada dipihaknya.
Lonceng gereja berbunyi, suara sorak tamu menyerukan pengantin baru yang berbahagia. Dengan balutan putih, Lucius dan Narcissa resmi menjadi suami-istri.
Serasi. Seritme. Senada. Sempurna.
Sesi foto berlangsung dengan sisi kiri pengantin pria berdiri gadis dengan paras yang mirip dengan Lucius. Rambut pirang, mata abu dengan noda hijau memandang kamera. "Berikan senyumanmu, Lucielle," bisik Lucius sedikit kesal.
Mana mungkin Lucy bisa memberikan senyuman natural. Lucius Malfoy tiada henti mengomelinya sejak ia pulang. Sementara pria rambut ikal hitam yang berdiri disisi kanan Narcissa tersenyum lebar dengan puas. Ia menang dan Lucielle tidak bisa melakukan apapun.
"How I am supposed to smile, If I'm not happy?"
Narcissa bisa mendengar bisikkan Lucy kepada Lucius, senyum pengantin itu sedikit pudar karena resah. Tapi ia ingat kembali apa yang dikatakan suaminya – adik iparnya sedang memasuki masa remaja, hal ini wajar saja terjadi.
Setelah juru foto berhasil mengambil pemandangan itu, Lucius menatap sejenak adik perempuannya, "Lucielle, please. It's my wedding day," tekannya membuat Lucy merasa bersalah. Tentu tidak seharusnya ia egois, tapi... tidak seharusnya juga Lucius egois kepadanya.
"Okay, aku akan mencoba menjadi baik. Hanya karena ini hari pernikahanmu. Lagipula aku tidak tau apakah aku akan seberuntung dirimu," sindir Lucy.
Narcissa kembali resah dengan bagaimana Lucy merespon suaminya. "Lucielle," panggil Narcissa lembut, "Bagaimana jika kau foto sendiri? Aku rasa manor perlu potrait wajahmu," usulnya membuat Lucy merasa tidak nyaman.
Tentu saja Lucius akan berpihak kepada istri cantiknya, "Actually that's a good idea," timpalnya mengabaikan penolakan Lucy. Sehingga mau tidak mau gadis itu berdiri sendiri, menatap lensa kamera dan menunggu hitungan untuk dijepret.
Sementara kakaknya, sang pengantin Lucius Malfoy menghampiri Regulus Black yang sudah menawarkannya segelas wine. "Terima kasih atas informasi yang telah kau sampaikan," bisiknya agar Lucy tidak terdistraksi.
Regulus tersenyum tipis, "Bukan masalah," jawabnya pendek dan meneguk minumannya. Lucius kembali mengdeham, "Aku yakin kau ingin tau kabar terbaru status keanggotaanmu bersama kami," ucapan Lucius membuat Regulus menjadi was-was. Bagaimana jika ia tidak dapat menjadi bagian dari mereka.
Namun Lucius memberikan senyuman menawannya, "Aku rasa suaraku akan menjadi penentumu," tambah Lucius. Regulus menelan ludahnya, "Kiranya apakah kau bisa membantuku?" Lucius merenung sebentar dan menatap Regulus dengan senyum lebar.
"Tentu saja aku bisa," jawabnya sembari menaruh tangan kirinya di punggung Regulus, "Tapi aku ingin kau melakukan sesuatu untukku setelah itu."
Tidak ada yang Regulus hiraukan atau takutkan, "Katakan saja," jawabnya seperti menantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋𝐈𝐄 ⁞ marauders era 🕊
Fanfiction。゚. ゚. * ・ 。゚。゚. * ・ 𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋𝐈𝐄 🕊 ⁞ fem oc x r.a.b x r.j.l 🕊 ⁞ marauders era in which Lucielle falls in love with someone. . . . . . . [ written in Bahasa ] #1 marauders - june '22