January, 1998Umumnya pria yang mengetahui istrinya hamil akan bahagia mengetahui dirinya akan menjadi Ayah. Berbeda dengan Remus Lupin, pria itu masih berusaha meyakinkan istrinya, Nymphadora Tonks Lupin untuk menggugurkan kandungannya.
"That thing shouldn't be exist," ujar Remus pendek.
Tonks yang sedari tadi menahan emosinya menatap Remus dengan kesal. Di lemparnya gelas berisi air ke arah Remus, sehingga tubuh pria itu kuyup.
"Don't you dare call it a thing. It's a goddamn baby, Remus!" marah Tonks diabaikan oleh Remus.
Saat ini Tonks sedang hamil besar. Memiliki malaikat kecil dalam tubuhmu merupakan perjalanan yang menyenangkan bagi seorang wanita. Tapi Tonks tidak mendapatkan itu dari suaminya.
Remus mengelap wajahnya dengan sapu tangan. Ia masih berusaha tenang dan mencoba meyakinkan istrinya. "It could have part of me, Tonks," ujarnya, "The world we live in, wouldn't accept for whatsoever it is."
Kali ini Tonks menghela nafas, "Lalu apa tujuan kita memperjuangkan kebenaran?" tanyanya frustasi, "Jelas untuk memberikan masa depan lebih baik untuk anak cucu kita, Remus! Moody tidak akan mati sia-sia karena ini!"
Jika Tonks sudah membawa-bawa Alastor Moody ke argumen mereka, maka tidak ada lagi yang bisa Remus lanjutkan selain menunggu amarah Tonks reda.
Jadi, pria itu berdiri dari tempat duduknya. Ia ambil baju hangat yang tergantung di dekat pintu dan terlihat akan pergi. "Selalu pergi ketika ditengah argumen," ujar Tonks dalam bisik dan lagi-lagi tidak Remus hiraukan.
Tonks hanya menutup wajahnya dengan kedua tangannya, "Kau akan menemuinya lagi 'kan?" tanyanya, "Gadis itu, Lucielle Malfoy?"
Remus berhenti mengenakan jaket lusuhnya sejenak, ia terkejut karena Tonks tau kemana tujuan selanjutnya. Dengan ragu ia memutar badannya ke arah Tonks, "She is a friend. A dear friend and dead," jawab Remus mencoba menenangkan Tonks.
"Yeah, dia memang temanmu dan sudah tiada! Tapi dia masih mendominasi perasaan dan pikiranmu!" amuknya sebelum berjalan ke kamar.
Remus rasa tidak perlu ia ganggu Tonks, sebaiknya ia segera pergi dan membiarkan waktu menyelesaikan kemarahan mereka. Dalam satu hentakan Remus pergi ke sebuah pemakaman yang tidak terawat.
Tidak banyak makam ditempat tersebut, tetapi nisan Lucielle berada di dekat Pohon Oak tua sisi utara. Remus berjalan dengan lemah ke arah utara namun pemandangan mengejutkan ia jumpai.
Seorang wanita dengan payung hitamnya menaruh bunga di nisan tersebut. Belum sempat Remus memikirkan siapa orang tersebut, sosok wanita tersebut memutarkan tubuhnya dan Remus cukup terkejut.
Ia mengarahkan tongkat ke arah wanita tersebut dan berjalan mendekatinya, "Buat apa kau kesini?!" Kesal Remus dan wanita itu tersenyum tipis, "Don't you see? I'm visiting her," jawab Vie tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋𝐈𝐄 ⁞ marauders era 🕊
Fanfiction。゚. ゚. * ・ 。゚。゚. * ・ 𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋𝐈𝐄 🕊 ⁞ fem oc x r.a.b x r.j.l 🕊 ⁞ marauders era in which Lucielle falls in love with someone. . . . . . . [ written in Bahasa ] #1 marauders - june '22