[00] -PROLOG

457K 20.2K 592
                                    

Hallo gengss!! Wellcome to my imagination

Kenapa kalian bisa nyasar ke sini?

Jalur mandiri atau tiktok?

Panggil aku kanjeng ratu, oke? 🤸

⚠️Oh iya, inget ya ini lapak ALTEZZA tolong jangan membawa-bawa nama lapak lain di sini, terimakasih

Jangan lupa vote dan komennya yaw 🐒

Kecupan manjah dari kanjeng ratu 💋💋💋

Happy reading 💌

•• 🕷️ ••

•• 🕷️ ••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

00: PROLOG

Dentuman suara musik DJ mengalun keras di telinga mereka. Suasana ricuh pun menyaluri ruangan besar, bernuansa seperti big party ini. Di sudut sana, terlihat sekumpulan pria yang tengah asik berbincang-bincang ria, seraya meneguk beberapa minuman-minuman beralkohol yang memang sudah di sediakan.

Rayan yang tengah berbincang-bincang dengan salah satu sahabatnya itu di kagetkan dengan kedatangan Dion, yang berjalan sempoyongan kearah mereka dengan membawa dua gelas alkohol di tangan kanan dan kirinya. Dengan sigap dan dengan gerakan spontan, Daffa pun langsung memegangi tubuh cowok itu agar tidak ambruk dan jatuh ke lantai.

"Minum nih buat Lo," Dion berujar santai, namun seperti memerintah. Ia menyodorkan satu gelas tadi kearah Altezza.

Dengan senang hati, Altezza pun segera menerimanya. "Thanks." ucapnya pelan, nyaris tak terdengar. Sepertinya, ia sudah mabuk.

"Eh! Apa nih, gak usah Za!" cegah Rayan. "Lo udah minum banyak tadi!" Rayan merebut paksa gelas itu dari tangan Altezza. Ia tahu betul, laki-laki itu sudah mabuk dan setengah sadar sekarang.

"Ck! Apaan sih lo!" Altezza berujar sinis. Ia mencoba mengambil gelas itu dari tangan Rayan. "Sini gak!!" bentaknya.

"Gak!" sentak Rayan, ia ingin menjauhkan gelas itu dari Altezza. Namun sayangnya, Altezza telah lebih dulu meraih gelas itu dan dengan cepat ia pun segera meneguknya hingga tandas.

Hal tersebut, sontak membuat Rayan menyumpah serapahinya. Ia menatap nyalang kearah Altezza, dengan mulut yang masih merapalkan kata-kata makian. "Goblok! Nanti kalo lo tepar, jangan nyusahin gue ya!" ujarnya kesal.

"Ni, lagi!" Cowok itu beralih menatap Dion. "Udah tau mabok! Masih aja nyari penyakit!" ocehnya.

Pletak!

"Sadar goblok!" Daffa menggeplak kepala Dion kuat.

Sejak tadi, Dion meracau tidak jelas di telinganya. Ia menceritakan hal-hal random, yang di alaminya semasa saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Yang sesekali juga membuat Daffa tertawa mendengarnya.

"Sadar, woy! Sadar!" teriak Daffa lagi tepat di telinga Dion. Tapi sepertinya, Dion tidak mengindahkan akan hal itu. Ia malah semakin meracau-racau tidak jelas dan mulai menceritakan aib-aib Daffa.

Sementara lain, Altezza sudah bergerak gelisah ditempatnya. Ia merasakan ada sesuatu yang aneh pada dirinya. Panas. Itulah yang ia rasakan sekarang.

"Oh, shit!" Altezza membuka dua kancing kemeja atasnya, kemudian pergi dari sana. Ia berjalan kearah luar, untuk meninggalkan kerumunan.

"Mau kemana lo, Za!!" teriak Rayan dari dalam, tapi tidak di gubris oleh Altezza.

... 🕷️ ...

Altezza berjalan gontai. Ia menelusuri lorong hotel yang terlihat sepi saat ini. Penglihatannya sedikit memburam dan kepalanya pun terasa berat, di tambah lagi dengan rasa panas yang menjalar di seluruh tubuhnya.

Ia tersenyum lebar saat melihat seorang gadis cantik yang kebetulan berpapasan dengannya. Altezza mencekal lengan gadis itu, kemudian menatap lekat kearahnya. Senyuman manis pun merekah di wajahnya.

"Ahk!" Geisha, gadis itu sedikit meringis saat Altezza mencekal lengannya dengan kuat. Ia menatap nyalang kearah laki-laki itu. "Mau apa lo!" sentaknya.

Altezza tersenyum miring, lalu mendekatkan wajahnya ke telinga gadis itu. "Lo," jawabnya singkat. Ia berjalan maju beberapa langkah, membuat Geisha mundur hingga membentur dinding di belakangnya.

Laki-laki itu menghembuskan nafasnya pelan ke area leher jenjang gadis didepannya itu. Menyalurkan rasa sensasi yang ia rasakan sejak tadi.

"L-lo mau ngapain sih," ucap Geisha sedikit ketakutan. Ia menatap waswas kearah Altezza. Apalagi dengan jarak yang sedekat ini.

Altezza tersenyum tipis, kemudian menggendong gadis itu di pundaknya. Hal itu sontak membuat Geisha menjerit kencang, tetapi tidak di perdulikan oleh Altezza.

Ia membawa gadis itu ke kamar hotel miliknya. Setelah sampai, Altezza pun langsung mengunci pintu kamar tersebut, kemudian langsung menurunkan perempuan itu dari gendongannya. 

"Al! Sebenernya lo mau ngapain si-mmphh!!" Belum sempat Geisha menyelesaikan perkataannya, Altezza sudah lebih dulu menyumpal mulut gadis itu dengan bibirnya.

Mata Geisha melotot. Tubuhnya hampir merosot ke bawah, kalau saja Altezza tidak menahannya. Ia lemas, saat Altezza tiba-tiba saja menciumnya dengan kasar.

Mata gadis itu sudah berlinang. "Al... Please jangan aneh-aneh." ucapnya dengan nada yang sedikit bergetar.

Pria itu mengunci pergerakan gadis kecil, yang berada di kekangannya. Ia menyudutkan gadis itu ke dinding, kemudian meraih tengkuknya dan mengecup bibirnya singkat.

"Ssstt... babe, tonight you are mine," Suara berat laki-laki itu mengalun merdu di telinganya. Seakan lupa apa yang telah terjadi, gadis itu menjadi terbawa suasana dan terhanyut kedalam percintaan laki-laki itu.

-to be continued-

Segini dulu buat prolog, see u next part gengss 💋💋💋

ALTEZZA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang