"Jika bulan bisa berbicara, maka ia akan berbicara tentangmu, tentang kita, tentang bagaimana aku mencintaimu."
-Altezza Rayzan Atmadja-
•• 🖇️ ••
32 -Cek kandungan
Geisha keluar dari kamar mandi sambil menggosok rambutnya yang masih setengah basah itu, menggunakan handuk kecil bermotif beruang miliknya. Wanita cantik itu kini tengah mengenakan baju kaos hitam oversize milik Altezza, yang dipadukan dengan hotpants pendek berwarna coklat tua polos.
Altezza menatap wanita yang baru saja keluar dari kamar mandi itu dari atas sampai bawah. Kening laki-laki itu sedikit mengeryit heran saat melihatnya. "Kenapa?" tanyanya dengan suara rendah.
Geisha memberhentikan kegiatan, lalu mendekati laki-laki itu dan duduk di ranjang sebelahnya. "Apa?" beonya tak paham.
"Itu," tunjuk Altezza dengan dagunya.
"Itu apa?" tanya Geisha lagi, yang masih tak mengerti apa yang dimaksud oleh laki-laki itu.
"Baju, baju gue," ucap Altezza memperjelas, dengan manik mata yang masih menatap baju oversize miliknya, yang sekarang tengah dikenakan oleh wanita hamil itu.
Geisha hanya ber'oh'ria sambil kembali mengeringkan rambutnya lagi. "Males mau ngambil di lemari. Tadi gue liat baju Lo ada di deket situ, jadi gue pake aja." jelasnya.
Setelah dirasa sudah cukup, wanita itu meletakkan handuknya ditempat semula, kemudian mengambil ponsel miliknya yang terletak di atas meja riasnya. Geisha kembali berjalan mendekati ranjang dan duduk di samping laki-laki itu.
"Gei," panggil laki-laki itu.
Geisha menaikan satu alisnya, kemudian berdehem pelan. "Apa?" tanyanya.
"Kandungan lo udah berapa bulan?" tanya laki-laki itu serius.
Geisha diam sejenak, kemudian memutar otak di kepalanya agar mengingat usia kandungannya sendiri. "Udah masuk tiga bulan deh kayaknya," ujar wanita yakin tak yakin.
Altezza mengangguk pelan, kemudian memperhatikan perut wanita itu yang sudah lumayan terlihat seperti bulatan kecil. "Nanti periksa sama gue, kita ke dokter kandungan," ujar laki-laki itu lagi.
Tidak mau membantah dan banyak protes, wanita itu hanya menganggukkan kepalanya saja menyetujui permintaan Altezza barusan. Lagipula, ia juga tidak punya alasan untuk menolak.
Geisha menyenderkannya sedikit tubuhnya ke kepala ranjang dengan perlahan, kemudian mengambil cemilan yang berada di atas nakas sebelah ranjangnya. Wanita itu kembali tenang dengan makanannya dan handphone yang ia pegang.
Berbeda dengan Altezza yang sekarang sibuk memakai headband dan jaket hitam kebanggaannya. Jangan ditanya ia mau kemana, sudah pasti laki-laki itu akan pergi keluar sekarang. Kemana lagi jika tidak ke markas besar Black'carlos.
Geisha mengalihkan pandangannya kearah Altezza. "Markas?" tanya wanita itu, dengan mulut yang mengunyah makanan.
Altezza hanya mengangguk, kemudian berjalan mendekati wanita itu. Ia mengecup kening Geisha pelan, lalu membisikkan sesuatu di telinga wanita itu. "Thanks and sorry," bisik laki-laki itu pelan.
"Thank you for that and sorry for what happened earlier," ujar laki-laki itu memperjelas saat tau wanita didepannya mulai ingin angkat bicara.
Pipi Geisha memanas saat mengingat kejadian beberapa jam lalu. Kejadian yang seharusnya tak mereka perbuat pada siang hari ini. Walaupun sebenarnya wajar saja jika suami istri melakukan hal itu. Tetapi tetap saja, bagi Geisha ini masih baru dan terasa canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTEZZA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Novel Altezza bisa dipesan di TBO online dan tersedia di seluruh Gramedia Indonesia] Menikah karena sebuah kesalahan, adalah sesuatu yang tak pernah terpikirkan sebelumnya di benak Altezza. Siapa sangka jika laki-laki yang terkenal sebagai setan p...