"Kita memang di pertemukan dari sebuah kesalahan. Tetapi aku yakin, pertemuan kita bukanlah sebuah kesalahan juga. Melainkan sebuah takdir."
-Altezza&Geisha-
•• 🕊 ••
EKSTRA PART : Special Ramadhan
Altezza terkekeh kecil, saat melihat Geisha yang sedikit kesusahan ketika hendak memakaikan baju untuk baby Axell. Laki-laki itu kemudian segera mematikan puntung rokoknya, lalu berjalan mendekati ranjang untuk menghampiri istrinya.
"Kenapa sayang?" tanya Altezza lembut, seraya mengusap pelipis wanitanya yang basah akibat berkeringat.
"Anak kamu ini, Al!" decak wanita itu malas.
Altezza mengerutkan keningnya heran. "Kenapa anak aku, hm?"
"Susah dipakein baju, liat tuh!" Geisha menunjuk kearah baby Axell yang malah sibuk sendiri dengan dunianya. Lihat saja sekarang, bayi berumur 3 bulan itu sedang berguling-guling di atas ranjang dengan selimut yang hampir menutupi seluruh tubuh dan juga wajahnya.
Altezza yang melihat itu pun hanya bisa tertawa pelan. Anaknya memang sangatlah lincah dan juga aktif, padahal usianya masih berumur 3 bulan. Kemudian Altezza mendekat kearah bayi laki-laki itu dan segera menyibak selimut yang menutupi sebagian tubuh mungilnya.
"Axell, sini sayang. Sama Papa." Altezza membawa baby Axell ke dalam gendongannya, lalu mulai memakaikannya baju dengan perlahan. Setelah selesai, Altezza mengecup bayi itu singkat.
"Jangan nakal-nakal, Xell. Nanti Mama marah," ucap Altezza memperingati, sambil mencubit hidung bayi itu pelan. Bayi itu hanya menggeliat pelan di dalam gendongannya, sembari tersenyum kecil. Seolah tahu jika dirinya sedang di marahi.
Melihat baby Axell yang anteng di dalam gendongan Altezza, Geisha pun akhirnya segera membereskan pempers dan baju-baju yang masih berserakan di atas ranjangnya. Wanita itu langsung kembali merapikan dan menaruhnya lagi pada tempat asalnya.
"Jagain Axell dulu ya, Al. Aku mau masak," ujar Geisha lagi, lalu segera meletakkan handuk kecil yang ia pakai untuk mengeringkan tubuh baby Axell tadi ke sampiran baju. Setelah itu, Geisha langsung melenggang keluar dari kamar. Melangkahkan kakinya menuju dapur dan bersiap untuk memasak makan siang.
Altezza hanya menganggukkan kepalanya singkat, lalu berjalan kearah balkon bersama Axell yang masih berada di dalam gendongannya. Laki-laki itu menatap baby Axell sekilas, kemudian mencium bibir mungilnya singkat. Karena gemas, Altezza pun menggigit pipi gembul milik bayi laki-laki itu dengan sangat kuat. Hingga membuat bayi berusia 3 bulan itu menangis kencang akibat ulahnya tadi.
"E-eh, kok malah nangis sih," ujar Altezza sedikit panik dan bingung, saat melihat baby Axell berlinangan air mata.
"ALTEZZA!"
"Mampus gue."
... 🦅 ...
[Sebagain bab ini dihapus demi kepentingan penerbitan]
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTEZZA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Novel Altezza bisa dipesan di TBO online dan tersedia di seluruh Gramedia Indonesia] Menikah karena sebuah kesalahan, adalah sesuatu yang tak pernah terpikirkan sebelumnya di benak Altezza. Siapa sangka jika laki-laki yang terkenal sebagai setan p...