[27] -Berdua bersama
Geisha menggembungkan pipinya kesal, saat melihat Altezza yang tidak meresponnya sejak tadi. Laki-laki itu tengah asik memainkan game online yang berada di ponselnya.
Berkali-kali Geisha mencoba mencari perhatian Altezza, tetapi malah diabaikan oleh laki-laki itu dan hanya berakhir sia-sia seperti ini.
"Al," Geisha mulai menggoyang-goyangkan lengan Altezza kuat. Berharap laki-laki itu akan meresponnya. Namun, nihil. Responnya masih sama seperti tadi. Cuek. Laki-laki itu hanya meliriknya sekilas, lalu kembali fokus lagi dengan permainannya.
Bibir Geisha mengerucut. Matanya menatap Altezza dengan kesal. "Al!" panggilnya sekali lagi. Kali ini ia memanggilnya dengan nada tinggi.
"Hm." Altezza hanya bergumam kecil, menyahuti wanita itu. Tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun kearah Geisha. Matanya masih sibuk menatap layar.
"Pengen makan bubur ayam sama es krim yang rasa vanilla." rengeknya kecil. Tangan mungilnya bergerak menarik-narik baju suaminya itu.
Altezza melirik kearah geisha. Ia mematikan ponselnya, lalu menegakkan badannya menjadi duduk. "Gua beliin," ucapnya singkat, lalu segera bergegas.
Geisha segera menahan lengan Altezza saat laki-laki itu hendak beranjak dari sana. "Gua ikuttt..." pintanya.
"Di rumah aja." tegas Altezza.
Geisha menggeleng. "Gua ikut pokoknya! Biar sekalian beli bahan dapur juga." ujarnya keukeh.
Altezza hanya menganggukkan kepalanya, lalu berjalan kearah lemari mengambil jaketnya dan kunci motor di atas nakas.
... 🕷️ ...
Altezza menepikan motornya di salah satu pedagang pinggir jalan, yang berjualan bubur ayam sesuai dengan keinginan Geisha tadi. Warung itu terletak lumayan jauh dari apartemennya. Dan itu juga salah satu kemauan dari wanita hamil itu.
Dengan alasan, ia tidak ingin ada seorang yang satu sekolah dengan mereka, melihatnya jalan berdua dengan Altezza dan menjadi bahan pembicaraan, nantinya di saat sekolah.
Altezza melepas helm full face nya, lalu segera turun dari motornya. Ia menyusul Geisha yang sudah duluan berada di sana. Wanita hamil itu sudah bertengger manis, di salah satu meja yang sudah disediakan.
Altezza tersenyum simpul, lalu berjalan kearah gerobak pedagang itu. "Bubur ayamnya dua porsi ya pak," ujarnya, memesankan makanan.
"Minumannya mas?" tanya pelayan itu.
"Teh manis hangat aja, dua." ucapnya. Pelayan tadi mengangguk, lalu segera membuatkan pesanan mereka.
Setelah itu, Altezza berjalan kearah geisha. Laki-laki itu duduk di sampingnya. Meliriknya sekilas, lalu merogoh saku celananya. Mengambil ponselnya dan mulai memainkannya.
Mereka berdua hanya diam dan menyibukkan diri masing-masing dengan dunianya sendiri, sampai pesanan mereka datang.
"Ck! Jangan banyak-banyak, nanti sakit perut!" tegur Altezza datar, yang sayangnya diabaikan oleh wanita itu.
Geisha tidak mengindahkan perkataan Altezza barusan. Ia terus menyendokan beberapa saus sambal itu ke dalam mangkuk buburnya.
Altezza berdecak, kala perkataannya tidak di gubris oleh wanita di sampingnya. Ia segera merebut paksa tempat saus itu dan menjauhkannya dari jangkauan wanita itu.
"Eh! Apaan sih Al!" sentak geisha. "Siniin nggak!" tangan wanita itu hendak menggapai tempat saus tadi, tetapi Altezza semakin menjauhkannya. Hal yang membuatnya menjadi semakin kesal dan jengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTEZZA [SUDAH TERBIT]
Fiksi Remaja[Novel Altezza bisa dipesan di TBO online dan tersedia di seluruh Gramedia Indonesia] Menikah karena sebuah kesalahan, adalah sesuatu yang tak pernah terpikirkan sebelumnya di benak Altezza. Siapa sangka jika laki-laki yang terkenal sebagai setan p...