Berhenti memaksakan keadaan dan berusahalah untuk menerima kenyataan
- Altezza Rayzan Atmadja -
•• 🕷️ ••
09. Kekecewaan
Suasana hening menyelimuti ruangan bernuansa modern ini. Hanya ada suara alat makan yang menggema di dalam ruangan. Tidak ada satupun dari mereka yang memulai percakapan. Semuanya sibuk menikmati makanannya masing-masing.
Sedangkan Geisha, wanita itu hanya memainkan makanannya saja tanpa minat. Ia menatap wajah lelah mama dan papanya secara bergantian. Kini rasa takut mulai menyelimuti hatinya.
Sebenarnya ia ingin mengurungkan niatnya. Tetapi, lama kelamaan kedua orang tuanya juga pasti akan tau nanti. Geisha mencoba menenangkan pikirannya dan mencoba menyakinkan dirinya sendiri, kemudian menghembuskan nafasnya perlahan. Dengan ragu, ia menatap keduanya dan memulai pembicaraan.
"Ma, Pa," panggil Geisha pelan. Ia berusaha memberanikan diri untuk mencoba memberi tahu kejadian yang sebenarnya terjadi. Entah ini situasi yang tepat atau tidak, intinya Geisha akan menerima konsekuensinya nanti.
Nara, mama Geisha. Ia menoleh kearah putrinya sambil tersenyum. "Iya sayang, kenapa hm?" tanyanya lembut.
Geisha menggigit bibir bawahnya kuat. Ia menatap kearah mamanya dengan ragu. "Geisha..." Ia menunduk, lalu menggantungkan kalimatnya.
"Gei kenapa sayang?" Nara menautkan keningnya.
"Gei hamil," ujar Geisha pelan. Sangat pelan, bahkan nyaris tak terdengar.
Papa Geisha yang sedari tadi hanya diam dan tidak memperhatikan, kini menoleh kearahnya. Ia menatap wajah putrinya itu dengan serius. "Ngomong apa kamu tadi?" tanyanya santai, namun mengintimidasi.
Geisha semakin takut dan gelisah, ia semakin menundukkan kepalanya dalam. Tak berani menatap wajah papanya. Ia memilih untuk diam dan tidak menjawab.
Faldo menghembuskan nafasnya kasar, kemudian mengulangi pertanyaannya lagi. "Kamu ngomong apa tadi Geisha, Papa mau denger," ucapnya.
Geisha memejamkan matanya, berusaha untuk tetap tenang. "Geisha hamil," cicitnya. Setelah mengatakan itu, rasanya seperti tertelan di tenggorokan. Ia kembali memejamkan matanya, tak berani melihat respon dari kedua orang tuanya. Wanita itu, meremas ujung bajunya kuat.
Prangg!
Alat makan yang digunakan Nara jatuh berserakan di lantai. Ia kaget begitu mendengar penuturan dari putrinya. Raut wajahnya terlihat seakan tak percaya. Nara terkekeh, lalu menatap Geisha.
"Mama salah denger kan sayang?" tanyanya, sambil tersenyum. "Ah iya, pasti Mama salah denger. Ya kan, Pa?" tanya Nara, ia menunggu respon dari suaminya.
Sementara Faldo, papa Geisha. Ia hanya diam sambil memijit pelipisnya yang terasa sedikit pusing. Masalah dan pekerjaan di kantornya masih belum selesai. Ia sedikit lelah memikirkan itu dan sekarang ditambah lagi dengan pernyataan dari sang putrinya ini.
Faldo mulai terlihat serius sekarang. Putrinya tak main-main. Berkali-kali ia menghembuskan nafasnya kasar. Ia memejamkan matanya berusaha untuk menahan amarahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTEZZA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Novel Altezza bisa dipesan di TBO online dan tersedia di seluruh Gramedia Indonesia] Menikah karena sebuah kesalahan, adalah sesuatu yang tak pernah terpikirkan sebelumnya di benak Altezza. Siapa sangka jika laki-laki yang terkenal sebagai setan p...