Terkadang terkena duri lebih susah di sembuhkan daripada pisau
-Altezza Rayzan Atmadja-
•• 🕷️••
08. Confused
Plakk!!
Kepala Altezza tertoleh ke samping, akibat tamparan keras dari Geisha. Wanita itu memukuli tubuhnya dengan brutal. Air matanya masih saja terus mengalir deras di pipi wanita itu.
"Gara-gara lo, Al! Gara-gara lo!!" Geisha berteriak parau. "Ini semua gara-gara lo!!" teriaknya lagi. Tangannya masih setia memukuli tubuh kekar laki-laki didepannya itu.
Air matanya semakin deras, tubuhnya melemas dan bergetar. Bukan ini yang ia inginkan. Bukan ini. Ia hamil gara-gara laki-laki itu. Dia rusak juga karena laki-laki itu. Masa depannya juga hancur karena laki-laki itu.
"Hiks! Hiks... ahgg!" Geisha mengacak rambutnya kasar. Otaknya tidak bisa berfikir jernih sekarang. Ia terduduk lemas di lantai. Kedua tangannya ia pakai untuk menutupi wajahnya.
"Gua kotor, Al..."
"G-gua kotor.."
"Lo gak kotor, Sha! Stop ngomong gitu, gue gak suka!" sentak Altezza, membuat Geisha semakin mengeraskan tangisannya. Altezza mengusap wajahnya gusar. Menghembuskan nafasnya kasar, kemudian menarik tangan wanita itu dan membawanya keluar dari sana.
Geisha tersentak, kala tangannya di tarik begitu saja oleh Altezza. Ia bahkan tidak tahu, cowok itu akan membawanya kemana. Langkah kakinya terseok, mengikuti langkah jenjang laki-laki itu.
Satu-dua anak yang masih berkeliaran di luar kelas, menatap bingung kearah keduanya. Terlebih lagi saat melihat Altezza sang idola mereka, yang menarik tangan Geisha dengan paksa dan dengan raut wajah yang terlihat sangat tidak terbaca.
Mungkin di dalam hati mereka semua sedang sibuk bertanya-tanya. Ada hubungan apa diantara keduanya?
Altezza melepaskan cengkramannya dari tangan Geisha, saat mereka sudah sampai di rooftop. Geisha mengernyit, hatinya berbicara. Mengapa dirinya di bawa ke tempat seperti ini? pikirnya bingung.
Altezza mengambil sebuah kunci dari dalam sakunya, kemudian membuka pintu tersembunyi yang berada di balik dinding rooftop. Ia menoleh, lalu menarik wanita itu untuk segera masuk ke dalamnya.
Geisha menatap ke sekelilingnya. Disana terdapat sebuah televisi dan juga satu sofa panjang yang di taruh disudut ruangan. Ada satu ruangan lagi di dalam sana, dan mungkin itu kamar, pikirnya.
Dan terakhir di sebelah kanan sana, terdapat dapur kecil dan kulkas yang disepadankan dengan keadaan dapur. Ruangan ini terlihat cukup sederhana dan terbilang elegan. Apalagi dengan nuansa yang seperti ini, sangat menenangkan dan nyaman.
"Duduk!" kata perintah dari Altezza yang penuh dengan penekanan itu, membuat Geisha langsung membuyarkan lamunannya dan langsung segera mengikuti perintah cowok itu.
"Kenapa lo nggak bilang, kalo lo hamil anak gua?!" Cowok itu menatap tajam kearah Geisha. Tatapannya sangat mengintimidasi. Raut wajahnya terlihat dingin dan datar.
Ia sama sekali tidak tahu pikiran wanita itu. Tidak memberi tahu atas kehamilannya, itu sama saja membuat masalah lebih besar lagi. Mungkin wanita itu berfikir, jika ia menggugurkan janin didalam kandungannya masalah akan selesai. Namun nyatanya tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTEZZA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Novel Altezza bisa dipesan di TBO online dan tersedia di seluruh Gramedia Indonesia] Menikah karena sebuah kesalahan, adalah sesuatu yang tak pernah terpikirkan sebelumnya di benak Altezza. Siapa sangka jika laki-laki yang terkenal sebagai setan p...