Hi genggss, sebelum baca jan lupa follow dulu yaww

•• 🕊 ••
Terkadang tuhan memberi kejutan lewat hal-hal yang menyakitkan
-Geisha Zamora Queenza-
•• 🕷️ ••
03. Testpack?
"BANGSAT!" Altezza melayangkan satu pukulan keras pada rahang bawah lawannya, sehingga membuat tubuh cowok itu sedikit mundur beberapa langkah akibatnya.
Cowok itu terkekeh, lalu menatap kearah Altezza dengan remeh. Seolah-olah pukulan Altezza tadi, tidak ada apa-apa untuknya. "Kenapa? Lo suka kan?" tanyanya menyeringai.
"SIALAN LO!!!" Altezza mendorong kuat tubuh Daniel, hingga membentur dinding sekolah yang berada di belakangnya. Kilatan amarahnya terlihat jelas sekarang.
Bel pulang telah berbunyi sekitar lima belas menit yang lalu, tapi keduanya masih berada di area sekolah. Lebih tepatnya mereka sekarang sedang berada di taman belakang sekolah, tanpa sepengetahuan siapapun.
"I didn't choose wrong?" Daniel menyunggingkan senyuman miringnya. Ia tidak peduli lagi, jika dirinya kembali di hajar habis-habisan oleh Altezza.
Yang terpenting sekarang adalah, ia harus menyelesaikan semua misi dan rencananya. Itu saja. Selebihnya ia tak peduli, walaupun itu menyangkut dengan dirinya sendiri sekalipun.
Daniel menatap Altezza dengan tatapan puas. Bisa di lihatnya sekarang, laki-laki itu yang menggeram tertahan akibat perkataannya barusan.
Altezza maju beberapa langkah, mendekati laki-laki didepannya. "Good choice man," ucapnya menyeringai, lalu kembali menghajar Daniel lagi.
Bugh!
Bugh!
Kali ini di bagian perut cowok itu, sehingga membuat Daniel sedikit memuntahkan cairan merah dari mulutnya. Daniel tersenyum tipis, ia sama sekali tidak membalas pukulan-pukulan dari Altezza. Ia membiarkan tubuhnya bebas di pukuli begitu saja oleh Altezza seperti samsak.
Altezza yang sudah kalap pun tidak peduli lagi dengan lawannya yang sudah hampir tewas akibat ulahnya. Ia terus menghajarnnya dengan membabi buta. Seolah sedang menyalurkan semua emosinya kepada Daniel.
Saat dirasa sudah cukup, Altezza menghentikan aksinya. Ia mencengkram erat kerah seragam milik Daniel yang sudah berlumuran darah, kemudian menghempasnya begitu saja di atas tanah.
Altezza berdecih. "Cupu lo!" ujarnya remeh.
Urat leher cowok itu masih terlihat menonjol sekarang. Ia menatap nyalang kearah Daniel yang sudah terbaring lemah di atas tanah, kemudian segera pergi meninggalkan cowok itu sendirian. Tanpa memperdulikan keadaan daniel yang mengenaskan.
"Agh shhtt..." Daniel berdesis tertahan, cowok itu mengusap kasar darah segar yang mengalir di pelipisnya. Ia menatap punggung altezza yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya.
Cowok itu terkekeh, lalu mencoba untuk berdiri. "Sorry, Za. Gue terpaksa," ucapnya lirih.
Tak mau berlama-lama lagi berada di sana, Daniel pun segera pergi meninggalkan taman dan berjalan menuju motornya yang berada di parkiran sekolah, dengan langkah yang tertatih.
... 🕷️ ...
"LANGIT BUMI BERSAKSI, MUKA KAU MACAM BABI!" teriakan Daffa menggelegar di dalam ruangan, membuat Dirga yang berada di sebelahnya langsung menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTEZZA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Novel Altezza bisa dipesan di TBO online dan tersedia di seluruh Gramedia Indonesia] Menikah karena sebuah kesalahan, adalah sesuatu yang tak pernah terpikirkan sebelumnya di benak Altezza. Siapa sangka jika laki-laki yang terkenal sebagai setan p...