13. New student
"Dasinya di pake, Al!" teriak Geisha dari dalam kamar, sambil melempar dasi laki-laki itu keluar. Wanita itu sedang sibuk mengobrak-abrik isi lemari. Mencari baju basket Altezza, yang akan dipakainya nanti.
Pagi ini moodnya kurang baik, ia mencarinya dengan perasaan dongkol dan kesal. Ditambah lagi, dengan penampilan Altezza pagi ini yang tidak rapi dan terlihat urak-urakan, membuat tingkat kekesalannya semakin memuncak. Setelah menemukan apa yang di cari, wanita itu segera mengambilnya dan langsung memberinya kepada Altezza.
"Bajunya di masukin!" titah perempuan itu lagi, saat melihat baju seragam Altezza yang dikeluarkan seperti bukan anak sekolahan.
"Itu kerahnya, di benerin dulu!" Lagi dan lagi, Geisha dibuat mendengus olehnya. Cowok itu tidak bisa rapi. Lihat saja, penampilan sudah sama persis dengan preman-preman di luaran sana.
Altezza yang masih mengunyah makanannya, sesekali hanya mengangguk kecil dan berdehem singkat sebagai jawaban dari ocehan-ocehan ibu hamil itu, yang notabenenya adalah sebagai istrinya sendiri.
Geisha menuangkan air putih ke dalam gelas milik Altezza, lalu menyingkirkan minuman soda yang hendak di minum oleh cowok itu.
"Tinggalin yang gak sehat!" ketusnya dingin.
Altezza melirik sekilas kearah Geisha, lalu menganggukkan kepalanya pelan. Mulut cowok itu masih penuh dengan makanan. Ia meraih gelas tadi, kemudian segera meminumnya hingga tandas.
"Udah ngocehnya?" tanyanya, sambil mengelap sisa air di bibirnya dengan tisu.
"Udah," jawab Geisha ketus.
"Yaudah ayo berangkat, nanti telat." Altezza berjalan mendahului Geisha. Menyandang ransel hitamnya, lalu meraih kunci mobilnya di atas nakas.
... 🕷️ ...
"Turun," titah Altezza, membuat Geisha mengernyit bingung.
Wanita itu menatap sekitar, tak mengerti apa maksud dari perkataan Altezza tadi. Sekolah mereka saja masih berada di depan sana, tetapi mengapa cowok itu menyuruhnya untuk turun disini?
"Sekolah kita masih didepan, Al." ujar Geisha sedikit bingung.
Altezza menatapnya acuh, lalu melepaskan seatbelt yang dipakai Geisha. "Iya gue tau, tapi lo turun di sini." jelasnya, semakin membuat wanita itu bingung.
"Hah?" beo Geisha tak mengerti.
Altezza mendengus kesal. "Lo mau di keroyok, sama fans-fans gila gue?"
"Kalo mau ya nggak apa-apa, tapi gue gak bisa bantu." ujarnya santai.
Geisha menepuk dahinya pelan. "Oh iya," Bisa-bisanya ia melupakan kepopuleran suaminya ini. "Yaudah gue turun di sini." ujarnya.
Altezza mengangguk, lalu membukakan pintu mobil untuk Geisha. Jangan salah paham, ia seperti ini juga demi kebaikan wanita itu. Kalian tidak tahu kan, seberapa bahayanya fans-fans Altezza ini. Maka dari itu, ia juga harus berhati-hati. Apalagi wanitanya sedang hamil.
"Jangan lari-lari," peringat cowok itu.
Geisha mengangguk, lalu melambaikan tangannya. "Bye," Ia berjalan kecil menuju gerbang sekolah yang tak jauh dari sana.
Sedangkan Altezza, cowok itu masih memperhatikan Geisha dari dalam mobilnya. Setelah dipastikan wanitanya aman, ia baru melajukan mobilnya ke area parkiran sekolah. Setelah sampai, cowok itu langsung di hadang oleh segerombolan teman-temannya. Yang tak lain, adalah Daffa, Dion, Dirga, Rayan dan Rafael.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTEZZA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Novel Altezza bisa dipesan di TBO online dan tersedia di seluruh Gramedia Indonesia] Menikah karena sebuah kesalahan, adalah sesuatu yang tak pernah terpikirkan sebelumnya di benak Altezza. Siapa sangka jika laki-laki yang terkenal sebagai setan p...