[35] -Kekacauan

119K 10.8K 717
                                    

"jangan berjanji untuk tidak saling meninggalkan, tetapi berjanjilah untuk selalu bertahan walau menyakitkan."

-Geisha Zamora Queenza-

•• 🕊️ ••

[35] -Kekacauan

Baru saja melangkahkan kakinya memasuki area sekolah, Geisha sudah di buat heran dengan tatapan-tatapan para siswa siswi SMA Derlangga yang kini tengah menatapnya dengan tatapan tak suka.

Geisha mencoba acuh, kemudian melanjutkan perjalanan. Tetapi tiba-tiba saja lengan wanita itu ditarik oleh seseorang dari arah belakangnya, hal itu sontak membuatnya sedikit tersentak kala gadis itu menariknya dengan kasar.

Gadis itu membawanya ke tengah lapangan. Membuat semua siswa siswi SMA Derlangga, ikut mengerumuni mereka berdua di tengah sana. Sedangkan Geisha masih bingung dan belum paham apa yang sedang terjadi.

"Oh jadi Lo, yang hamil di luar nikah?" ujarnya pelan, sambil mengangguk-angguk kepalanya menatap Geisha.

Geisha yang mendengar penuturan itupun langsung membulatkan bola matanya sempurna. Wanita itu menatap gadis di depannya dengan raut wajah keterkejutan yang cukup kentara. Darimana ia tahu? Pikirnya bingung.

Gadis itupun mulai melepaskan cengkeramannya dari lengan Geisha. "Murah banget ya Lo," ujarnya lagi sambil melempar tatapan sinis.

"Cewek murahan kaya Lo, nggak pantes deh ada di sekolah elite kaya gini." ucapnya lagi, sambil menyunggingkan senyum miringnya.

Gadis dengan nametag 'Manda Saputri' itu mendekati Geisha. "Lo itu cuma aib!" kata gadis itu meremehkan, tepat di depan wajah Geisha.

Geisha mengeryit heran. "Maksud Lo?" tanyanya.

Manda berdecih. "Gak usah sok suci dan pura-pura gak tau deh! Kita semua di sini juga udah tau kok, kalo Lo itu hamil di luar nikah!" ucapnya lantang.

"Huuuu!"

Sorakan demi sorakan para siswa pun mulai terdengar ricuh ditelinga wanita itu. Hingga ada juga yang melempari Geisha dengan gulungan-gulungan kertas yang sudah mereka siapkan.

"Dasar aib! Gak tau malu!" sorak salah satu siswi.

"Malu-maluin nama sekolah kita, gak sih!"

"Jijik banget sama orang yang sok suci, padahal aslinya kotor kaya Lo."

"Harusnya dia udah di keluarin dari sekolah!"

"Murahan!"

Murahan? Mungkin benar kata mereka, ia murahan.

Cacian dan makian yang dilontarkan oleh para siswa kepadanya, membuat dada wanita itu terasa sesak sekarang. Geisha menghembuskan nafasnya perlahan, kemudian mencoba untuk tetap tenang walaupun perasaannya yang sedang berkecamuk dan bercampur aduk.

Geisha menatap Manda, yang kini tengah menyilangkan kedua tangannya di atas dada. "Di bayar berapa Lo?" tanya gadis itu dengan nada merendahkan.

"Gak di bayar kali," sahut salah satu siswa di ujung sana, yang sedari tadi ikut memperhatikan keduanya. Samar-samar gelak tawa pun terdengar di telinga Geisha.

ALTEZZA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang