"Jika kehilangan itu menyakitkan, lantas bagaimana dengan rindu yang tak kunjung reda?"
•• 🕊️ ••
[47] -I miss her
"Gimana keadaan Geisha?" Rayzan dan Nayla yang baru saja sampai di sana, langsung segera menghampiri Altezza dengan tergesa-gesa. Wajah khawatir dari keduanya, terlihat sangat jelas saat ini.
"Al! Jawab dong, gimana keadaan Geisha?!" desak Rayzan tidak sabaran pada anak tunggalnya itu, lantaran Altezza yang masih diam dan tidak mau menjawab pertanyaannya.
Karena kesal tidak mendapati jawaban apa-apa dari anaknya, Rayzan hendak kembali melontarkan pertanyaan. Tetapi sebelum itu, Altezza sudah lebih dulu memotongnya.
"Lemah, pa." jawab Altezza sekenanya.
"Terus sekarang gimana? Mana Geisha?" Nayla mengguncang lengan Altezza kuat. Wajahnya sedari tadi terlihat panik dan pucat. Apalagi sejak tadi wanita itu juga tidak berhenti menangis, begitu mendengar kabar ini.
"Didalam." sahut Altezza singkat, tanpa mau mengalihkan pandangannya kearah Nayla.
Nayla segera menoleh kearah pintu ruangan yang masih tertutup rapat disebelah Altezza. Matanya menatap nanar ruangan itu. Tubuhnya bergetar, saat air matanya kembali luruh begitu saja. Tubuhnya hampir ambruk, kalau saja tidak segera ditahan oleh seseorang.
"Duduk dulu tante," Rayan mempersilahkan Nayla untuk duduk disebelahnya. Cowok itu menuntun dan membantu Nayla yang hampir saja limbung. Sedangkan Rafael dan Dirga masih diam ditempatnya, memperhatikan.
Rayzan menoleh kearah Altezza. "Kamu sudah hubungi Faldo dan Nara?" tanyanya.
Altezza menggeleng. "Belum."
"Tadi pagi mereka baru aja pergi ke London." ucap laki-laki itu memberi tahu papanya.
Rayzan sedikit mengeryitkan keningnya heran. "Terus? Kenapa gak kamu kasih tahu mereka?" tanyanya ketus.
"Mereka ada pekerjaan bisnis di sana, Al gak mau bikin mereka jadi kepikiran soal ini." jelas Altezza, dengan sedikit menghela nafasnya lelah. Sangat lelah bahkan.
Rayzan menatap lelaki itu serius. "Tapi bagaimanapun juga, mereka harus tetap tahu kondisi Geisha sekarang." ucapnya lagi.
"Hm," Hanya ada deheman singkat dari laki-laki itu. Altezza kembali menyadarkan kepalanya di depan pintu ruangan tersebut. Matanya sedikit terpejam rapat, merasakan
"Apa yang terjadi sama Geisha?" Rayzan bertanya lagi dengan raut wajah yang terlihat penasaran. Ia menatap Altezza, seolah meminta penjelasan.
Jujur, ia juga sebenarnya tak mengerti terhadap apa yang sebenarnya terjadi. Ia juga kaget saat tiba-tiba mendapat kabar, bahwa Geisha yang dilarikan ke rumah sakit dengan keadaan yang sangat parah dan memperihatinkan.
"Geisha disekap." sahut Altezza pelan. Tangannya berulang kali memijit pelipisnya kasar, saat rasa pusing di kepalanya kembali menyerangnya lagi.
Rayzan langsung membulatkan bola matanya kaget, saat mendengar ucapan Altezza barusan. "Kamu ini gimana sih, Al! Jagain istri satu aja gak becus!" bentaknya berang.
"Kalau sampai terjadi apa-apa sama Geisha, papa gak akan segan-segan kasih kamu pelajaran!" lanjutnya tidak main-main. Altezza masih diam, ia tidak memperdulikan ancaman dari papanya itu.
Nayla yang sedari sesegukan di pelukan Rayan, kini meraih lengan suaminya pelan. "Pa, udah." pintanya lirih dengan mata sembabnya. Mengingat ini adalah rumah sakit, ia tidak mau sampai ada keributan di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTEZZA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Novel Altezza bisa dipesan di TBO online dan tersedia di seluruh Gramedia Indonesia] Menikah karena sebuah kesalahan, adalah sesuatu yang tak pernah terpikirkan sebelumnya di benak Altezza. Siapa sangka jika laki-laki yang terkenal sebagai setan p...