[02] -Nauseous

205K 15.8K 325
                                    

Hancur, adalah kata yang paling tepat untuk mendeskripsikanku saat ini.

-Geisha Zamora Queenza-

•• 🕷️ ••

02. Nauseous

"Huek..huek..." Geisha berpegangan pada pinggiran wastafel kamar mandi. Nafasnya memburu dan kepalanya terasa berat. Badannya terlihat sangat lemas. Pasalnya ia sudah berkali-kali mual-mual tidak jelas seperti ini. Ia juga sudah bolak balik ke kamar mandi sejak subuh tadi.

Geisha bingung dengan dirinya sendiri. Akhir-akhir ini, ia sudah sering kali merasakan mual dan pusing dan di tambah lagi belakangan ini nafsu makannya bertambah.

Perlahan ia keluar dari kamar mandi dengan langkah lunglai, mendekati lemari untuk mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah. Jam sudah menunjukkan pukul enam lewat empat puluh lima menit, lima belas menit lagi gerbang sekolah akan di tutup.

Dengan cepat ia pun segera mengganti pakaiannya dan segera menyiapkan alat tulis, serta buku mata pelajaran hari ini. Tak ada waktu lagi untuk memakai polesan make up ataupun liptint di bibirnya. Geisha meraih ponselnya dari atas nakas lalu segera berlari keluar rumah, menunggu taksi yang ia pesan.

Selang beberapa menit, taksi yang ia pesan sudah sampai dan menjemputnya. Tak mau berlama-lama lagi, geisha pun segera berangkat ke sekolah menaiki taksi tadi.

... 🕷️ ...

Lima belas menit di perjalanan akhirnya Geisha sampai di sekolahnya. Keadaan sekolah juga sudah ramai karena saat ini jam sudah menunjukkan pukul tujuh tepat. Untung saja gerbang belum di tutup rapat, jadi ia tidak terlambat hari ini.

Geisha berjalan dengan langkah gontai menuju kelasnya. Kepalanya masih terasa berat dan pusing. Keringat dingin mulai bercucuran membasahi pelipisnya.

"GEISHA!" teriakan melengking dari sahabatnya itu, membuat Geisha sedikit terkejut dan langsung menghentikan langkahnya.

Geisha membalikkan badannya, lalu terlihat dari kejauhan Zara sedang berlari kearahnya diikuti dengan dua sahabatnya lagi di belakang.

Ziveralodie Nictavyranzara, atau biasa dipanggil Zara. Cewek blasteran Belanda-Indonesia itu adalah sahabat Geisha dua tahun belakangan ini. Zara memiliki sifat yang barbar dan sedikit tomboy. Sangat menyukai musik dan hal-hal yang menantang atau memacu adrenalin lainnya.

"Bisa nggak sih, nggak usah teriak-teriak?!" ujar Keylie emosi, sambil menatap tajam kearah Zara.

Keylie Vattery Reana, Cewek modis bermata kecoklatan itu juga sahabat dari Geisha. Sifatnya galak, dingin dan juga cuek. Seseorang yang paling perduli terhadap Geisha diantara yang lainnya.

"Tau nih, burung beo!" celetuk Vanessa.

Vanessa Alexander, sahabat sekaligus teman sebangku Geisha. Anaknya selalu ceria dan humble. Wajahnya imut dan menggemaskan, pipi chubby dan rambut sebahunya selalu menjadi ciri khasnya tersendiri.

"Astagfirullah Gei, muka lo pucet banget kayak mayat hidup," pekik Zara panik.

"Sha, lo kenapa?" Keylie menatap kearah Geisha dengan khawatir.

Ia memperhatikan tubuh Geisha dari bawah hingga atas dan terakhir menaruh punggung tangannya di dahi gadis itu. "Are you okay?" tanyanya memastikan.

Geisha mengangguk pelan, kemudian kembali berjalan memasuki kelasnya. Ia menarik kursinya, lalu segera duduk dan menenggelamkan wajahnya di antara kedua lipatan tangannya.

ALTEZZA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang